Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Ketika Doa Tak Lagi Bergetar

ilustrasi berdoa (pexels.com/Alena Darmel)
ilustrasi berdoa (pexels.com/Alena Darmel)

Apakah yang ada di benakmu
Apakah kau mengharapkanku
Seperti aku mengharapkanmu
Di sepertiga malam yang dingin dan sunyi

Aku selalu mengetuk langit
Menyebut nama-Nya dalam senyap
Agar kelak dapat kupulang
Dengan amalan yang tak banyak

Namun semua itu pudar
Seperti cahaya yang enggan tinggal
Hatiku tak lagi basah saat mengingat-Nya
Dan tak bergetar ketika lantunannya diperdengarkan

Lalu aku terbangun dari mimpi yang panjang
Dan kutemukan nikmat yang mengalir diam-diam
Perlahan menghangatkan hati yang beku
Mengingatkanku pada nama yang sempat kulupa

Aku pun merasa hampa
Melihat banyak wajah lupa arah
Sedang langit tak henti memberi
Meski kita enggan kembali

Wahai jiwa yang lelah
Bukankah kita pernah rindu pada cahaya?
Bukankah dalam sunyi
Kau ingin pulang juga?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Kidung Swara Mardika
EditorKidung Swara Mardika
Follow Us