Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Manusia Berhati Pualam

ilustrasi hiasan kristal (pexels.com/Judy Sengsone)

Sedang merengkuh remuk redam
Penuh membasuh di bawah langit kelabu
Mencoba berdiri di atas tanah terkoyak
Nyatanya memang terasa sesak

Ditakdirkan untuk tercipta berhati pualam
Sejatinya tengah meradang di tengah kekeringan
Barangkali nyaris hancur berantakan
Berusaha memungut kembali mimpi-mimpi usang

Mencuci muka dengan perihnya peluh
Mengikis duka di balik reruntuhan
Hati pualam tak mudah remuk redam
Berlindung di balik air mata ketegaran

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Mutiatuz Zahro
EditorMutiatuz Zahro
Follow Us