[PUISI] Manusia Berhati Pualam

Sedang merengkuh remuk redam
Penuh membasuh di bawah langit kelabu
Mencoba berdiri di atas tanah terkoyak
Nyatanya memang terasa sesak
Ditakdirkan untuk tercipta berhati pualam
Sejatinya tengah meradang di tengah kekeringan
Barangkali nyaris hancur berantakan
Berusaha memungut kembali mimpi-mimpi usang
Mencuci muka dengan perihnya peluh
Mengikis duka di balik reruntuhan
Hati pualam tak mudah remuk redam
Berlindung di balik air mata ketegaran
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.