[PUISI] Mencipta Temu

tak ada lagi temu yang ada hanyalah bait-bait rindu
tak ada lagi yang namanya saling merunduk malu saat berpapasan
yang tersisa hanyalah sajak-sajak kenangan
dan waktu yang terus bergulir melahap semua yang telah berlalu
menyisakan memoar yang masih mengakar tanpa ada niat untuk kubakar
kau telah mengangkasa sedang aku masih merangkak
mencari-cari tangga untuk kupijak
memang kita masih berada pada satu detik yang sama dalam detak
masih berada di waktu yang sama pun masih berada dalam satu kota yang sama
tapi, kita telah berjarak
telah terpisah oleh bentang semesta yang Tuhan cipta
akan tetapi, ada yang perlu kau ketahui
bahwa yang berjarak hanya raga
yang bergerak hanya tubuh
yang menghilang hanya bayang
sedang perihalmu: masih tersimpan rapi di dalam sudut hati
untuk itu, percayalah dalam detak yang retak hatiku tak beranjak, tetap di tempat
tanpa bergerak meski raga kita telah berjarak
maka biarkan jarak saat ini menyiksaku
suatu saat nanti, biarkan semesta mencipta temu
dengan jarak sejengkal embusan napasmu