Detik mengimpit, tak memberi ruang
Menyayat gerakku tanpa selingan
Jam berdetak, tak pernah abai berdenting
Menagih janji di setiap nadi yang melaju

Aku berpacu, mengejar bayang esok yang samar
Telapak meraih asa sebelum terserak
Paru meringkik, labirin ingatan menggelepar
Menghitung sisa hari yang tercecer hampa

Namun, di sela desau napas yang tercekik
Ada suara halus menambat hati
Berlari tetap perlu asal tak sampai terlupa
Waktu bukan algojo, hanya penakar tanpa kompromi