[PUISI] Pengunjung Musim Semi yang Tak Datang

Di kebun berduri, kau janjikan bunga
Yang akan mekar bersamaan dengan senyum
Aku menunggu lama, berhitung di atas batu
Musim berganti, tapi kembang tak kunjung tumbuh
Dan kau tetap absen seperti burung yang terlambat pulang
Waktu menggoreskan garis halus di dahan
Seperti tinta di atas daun yang mulai menguning
Aku memanggil, berbisik pada angin
"Apakah kau lupa? Atau hanya menunda kepastian?"
Tapi jawabannya hanyalah hujan yang tak pernah turun
Surat yang kau tulis di tanah basah
Sudah terkikis oleh langkah dan cuaca
Aku mencoba membaca antara baris semak
Yang berbisik, "Ia tidak akan kembali"
Sementara matahari terus bergerak, membawa pergi harapan
Di sudut kebun yang kau tinggalkan, kini ada
Batu yang bertumbuh lumut, menggantikan harapan
Aku duduk di sana, menunggu pengunjung yang tak pernah datang
Musim semi datang dan pergi, membawa kembang palsu
Yang menyerupai senyummu, tapi tak pernah menyentuh hati


















