Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Sunyi

ilustrasi refleksi pohon (unsplash.com/Ebba)
ilustrasi refleksi pohon (unsplash.com/Ebba)

Akhirnya kita tiba pada suatu hari yang biasa
Pada suatu kisah tentang cinta yang sama sekali tidak bisa bersama
Kau tahu mengapa?
Kenyataan bahwa kau mencederainya dengan dusta.

Akhirnya kita tiba pada suatu malam yang sudah lama tidak dirasakannya
Pada suatu kisah rasa sakit yang sangat terasa
Kau tahu mengapa?
Kenyataan bahwa aku masih sangat cinta.

Perasaan ini
Kenyataan ini
Terus-menerus membuat diri mati
Seolah-olah ada yang menghilangkan hati
Seolah-olah tubuh ini tak bisa terkendali, terhadap sunyi.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rizky Mauladi
EditorRizky Mauladi
Follow Us

Latest in Fiction

See More

[PUISI] Kalender yang Tak Memuat Pulang

27 Sep 2025, 06:02 WIBFiction
ilustrasi orang bersedih

[PUISI] Pekat Penat

25 Sep 2025, 19:52 WIBFiction
ilustrasi perempuan menyendiri (pixabay.com)

[PUISI] Lautan Kata

25 Sep 2025, 05:04 WIBFiction
ilustrasi seorang perempuan sedang sedih

[PUISI] Kupanggul Rindu

24 Sep 2025, 18:38 WIBFiction
ilustrasi botol minum

[PUISI] Penjaga Dahaga

24 Sep 2025, 16:07 WIBFiction
ilustrasi istri dan anak

[PUISI] Untukmu, Istriku

22 Sep 2025, 20:22 WIBFiction
ilustrasi perempuan bertopeng

[PUISI] Terbiasa Berdosa

22 Sep 2025, 19:38 WIBFiction