[PUISI] Tentang Tangis

Tangis bukan sekadar air mata
ia adalah bahasa terdalam dari mulut yang tak lagi bisa berbicara.
Maka bila tangismu karena bahagia,
sertailah ia dengan syukur.
Agar kebahagiaan itu tidak angkuh,
dan kau tahu siapa yang telah memberinya.
Bila tangismu karena duka,
gandenglah sabar bersamanya.
Sebab air mata tak menyembuhkan luka,
tapi sabar menjadikannya pulih pada waktunya.
Dan bila tangismu karena sesal,
biarkan taubat mengusap punggungmu.
Karena tak ada yang lebih indah dari jiwa
yang tahu letak jatuhnya, lalu berani mengakuinya.
Sebab dalam setiap tetes air mata
ada doa yang tersembunyi,
ada makna yang menanti,
dan ada Tuhan yang senantiasa mengerti.
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

















