Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Tentang Tangis

Seorang pria sedang mengusap air matanya.
Seorang pria sedang mengusap air matanya (Unsplash.com/Tom Pumford)

Tangis bukan sekadar air mata
ia adalah bahasa terdalam dari mulut yang tak lagi bisa berbicara.

Maka bila tangismu karena bahagia,
sertailah ia dengan syukur.
Agar kebahagiaan itu tidak angkuh,
dan kau tahu siapa yang telah memberinya.

Bila tangismu karena duka,
gandenglah sabar bersamanya.
Sebab air mata tak menyembuhkan luka,
tapi sabar menjadikannya pulih pada waktunya.

Dan bila tangismu karena sesal,
biarkan taubat mengusap punggungmu.
Karena tak ada yang lebih indah dari jiwa
yang tahu letak jatuhnya, lalu berani mengakuinya.

Sebab dalam setiap tetes air mata
ada doa yang tersembunyi,
ada makna yang menanti,
dan ada Tuhan yang senantiasa mengerti.


This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ananda Zaura
EditorAnanda Zaura
Follow Us

Latest in Fiction

See More

[PUISI] Menatap Langit yang Sama

29 Des 2025, 05:15 WIBFiction
ilustrasi robekan kertas tercecer

[PUISI] Robekan Memori

28 Des 2025, 21:07 WIBFiction
ilustrasi bayangan seorang perempuan

[PUISI] Ruang Kenangan

28 Des 2025, 16:48 WIBFiction
siluet seekor burung dengan latar langit senja sore hari

[PUISI] Langit Bercerita

28 Des 2025, 07:48 WIBFiction
ilustrasi ibu dan anak berpelukan

[PUISI] Ibu Cahaya Jiwaku

27 Des 2025, 05:15 WIBFiction
ilustrasi tukang es krim

[PUISI] Balada Tukang Es

26 Des 2025, 21:27 WIBFiction
pesawat kertas

[PUISI] Terbang

26 Des 2025, 17:47 WIBFiction