Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Tentang Tangis

Seorang pria sedang mengusap air matanya.
Seorang pria sedang mengusap air matanya (Unsplash.com/Tom Pumford)

Tangis bukan sekadar air mata
ia adalah bahasa terdalam dari mulut yang tak lagi bisa berbicara.

Maka bila tangismu karena bahagia,
sertailah ia dengan syukur.
Agar kebahagiaan itu tidak angkuh,
dan kau tahu siapa yang telah memberinya.

Bila tangismu karena duka,
gandenglah sabar bersamanya.
Sebab air mata tak menyembuhkan luka,
tapi sabar menjadikannya pulih pada waktunya.

Dan bila tangismu karena sesal,
biarkan taubat mengusap punggungmu.
Karena tak ada yang lebih indah dari jiwa
yang tahu letak jatuhnya, lalu berani mengakuinya.

Sebab dalam setiap tetes air mata
ada doa yang tersembunyi,
ada makna yang menanti,
dan ada Tuhan yang senantiasa mengerti.


This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ananda Zaura
EditorAnanda Zaura
Follow Us

Latest in Fiction

See More

[PUISI] Tentang Tangis

06 Nov 2025, 21:07 WIBFiction
ilustrasi berdiri di bawah bintang

[PUISI] Tarian Gemintang

06 Nov 2025, 20:17 WIBFiction
ilustrasi bintang

[PUISI] Pangkuan Bintang

06 Nov 2025, 17:07 WIBFiction
ilustrasi berkata tidak

[PUISI] Tanpa Permisi

06 Nov 2025, 05:04 WIBFiction
ilustrasi langit (pexels.com/Francesco Ungaro)

[PUISI] Langit Tetap Biru

05 Nov 2025, 05:04 WIBFiction
ilustrasi matahari terbit

[PUISI] Membaca Fotomu

04 Nov 2025, 20:46 WIBFiction
Ilustrasi perempuan di tengah malam

[PUISI] Abad Kegelapan

04 Nov 2025, 09:15 WIBFiction
ilustrasi gadis kecil

[PUISI] Parterre

03 Nov 2025, 20:26 WIBFiction