Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[Puisi] Terhenti Berharap saat Hati Teralih

https://unsplash.com/@tinamosquito
https://unsplash.com/@tinamosquito

Desiran itu terisa hingga ujung kakiku

Saat tangannya yang kekar tak sengaja menyentuh kulitku

Sesaat aku tak bisa bernafas, semua kaku seperti bumi ini berhenti untuk sejenak

Dadaku sesak, dan tubuhku lunglai bak agar-agar

 

Tangannya yang kokoh, sorot matanya yang tajam, bahkan wangi parfumnya membuatku menjadi candu

Candu ingin selalu didekatnya, melihat senyumnya dan tertawa bersamanya

Namun, tiba saatnya semua itu terasa sakit

Sakit saat dekapan, tawa dan senyumnya tak lagi untukku

Tertawa tulus untuk orang lain

Seperti ada yang mencekik hingga ulu hati

 

Bingung ini nyata atau hanya ilusi

Jika ini mimpi, tolong bangunkan Aku

Jika ini nyata, tolong sadarkan Aku

Karena Aku tau bagaimana rasanya berjuang sendiri

Tolong jangan tanamkan benih itu terlalu dalam

Karena ini hati, tempat untuk diisi

Bukan tempat singgah lalu kau tinggalkan pergi

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
rafni Asriani
Editorrafni Asriani
Follow Us