Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Terlalu Sederhana

pexels.com

Mungkin terlalu sederhana

Bila ku ambil matahari lalu ku selipkan pada saku

Mungkin terlalu sederhana

Bila ku ambil bulan sebagai pengganti lampu rumahku di malam hari

Tidak sesederhana itu,

:

Selamat kepada para pekerja paling diremehkan, tapi paling pertama aku muliakan

Terlalu naïf, bila aku bahagia

Terlalu sadis, bila aku asik dengan ibadahku

Sementara di bawah mereka bertaruh, keringatnya sampai deras mengalir sampai tak tentu hulunya

Sungguh tidak adil bagiku

Mataharipun terkesan jahat pada mereka, seperti dahaga tak punya daya selain meronta, tak punya daya selain melata

Namun, bukan berarti aku benci matahari, bukan salah matahari, bukan pula salah mereka

Bukankah tugas matahari memang memberi terang dan panas, tinggal bagaimana cara kita berteduh lalu mencari kesejukan

Siapakah mereka?

Mungkinkah mereka haus?

Mungkinkah mereka butuh minum?

Ingat, air saja tidak cukup, dahaga bagi mereka bukan sekedar air

Tapi tanah.

Setidaknya tanah mereka tidak kita renggut

Share
Topics
Editorial Team
Muhamad Zainal Auli
EditorMuhamad Zainal Auli
Follow Us