Banyak orang yang suka minum kopi. Saking populernya, kamu hampir bisa menemui kopi di setiap sudut kafe. Istilah "anak kopi" pun muncul bukan tanpa alasan, millennial cenderung mengonsumsi kopi karena memang minuman satu ini juga punya ciri khas tersendiri.
Secandu-candunya kamu dengan kopi, pernah kepikiran gak sih buat suatu saat berhenti minum kopi? Nah, sebelum kamu benar-benar stop konsumsi kopi, ini hal yang terjadi saat berhenti minum kopi.
Starbucks yang kamu minum secara rutin itu bisa menjadi salah satu faktor naiknya angka di lingkar pinggangmu; dan stop minum kopi juga bisa menghemat uang dan kalori yang masuk ke tubuhmu. Konsumsi kafein harian yang ada di dalam kopi, teh, atau soda bisa meningkatkan kadar gula hingga 10 persen, yang juga meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular dan obesitas.
Secangkir latte yang kamu minum itu bisa mengandung lebih dari 200 kalori. Jadi ketika kamu stop minum kopi, ada kemungkinan juga kalau berat badanmu turun.
Pernah ngidam makan yang aneh-aneh gak sih kalau kamu lupa ngopi di pagi hari? Karena kopi bisa menekan nafsu makan, mungkin kamu bakal lebih gampang lapar dan mencari pengganti kopi kalau kamu stop mengonsumsinya. Ditambah kalau sakau dan tubuh kamu mencari pengganti gula yang ada di kopimu, membuat kamu bisa mengonsumsi kalori lebih dari biasanya.
Meskipun kamu merasa lelah karena tubuhmu kekurangan stimulan yang biasanya dicukupi oleh kopi, tapi kamu bisa mulai merasakan tidur nyenyak ketika sudah mulai bebas kafein. Terutama kalau kamu sebelumnya selalu minum kopi di pagi dan malam hari. Konsumsi kafein 6 jam sebelum tidur bisa mengganggu siklus tidurmu di malam hari.
Setiap pecinta kopi pasti ngerti sakit kepala yang datang setiap kali gak ngopi seharian. Ketika kamu stop minum kopi, tubuhmu kekurangan adrenalin dan dopamin, hormon yang menstimulasimu untuk tetap terjaga. Kemudian, tubuhmu akan kebanjiran adenosine, hormon yang bertanggung jawab untuk istirahat dan kelelahan, memenuhi kepala, membuat perubahan di otakmu yang berakhir dengan sakit kepala.
Untuk mengurangi rasa sakit, jangan langsung buru-buru stop kopi sepenuhnya. Tapi pelan-pelan ganti kopi dengan teh atau campur kopi biasa dengan yang decaf untuk mengurangi gejala sakau kopi.
Sakit kepala gak cuma satu-satunya hal gak enak karena stop minum kopi. Kalau kamu stop minum kopi, kamu juga bakal gelisah, pusing, gak enak badan, insomnia, mood gak stabil dan gak teliti. Tapi gak bakal lama kok, sakau kopi kayak gini biasanya cuma di beberapa hari pertama saja, kemudian kamu bakal merasa lebih baik.
Kopi itu punya kandungan asam tinggi yang bisa mengikis enamel gigi dan membuat noda di gigi setiap kali kamu seruput. Stop minum kopi dan kamu bakal punya senyum lebih sehat dan indah karena gigimu akan terlihat lebih putih.
Kopi adalah sumber nomor satu antioksidan menurut riset dari University od Scranton. Beberapa studi menyatakan kalau minum kopi lebih dari tiga cangkir dalam sehari bisa menurunkan risiko kanker payudara dan Parkonson's serta meningkatkan kesehatan tulang. Sayangnya, kalau kamu stop minum kopi kamu juga bakal kehilangan manfaat-manfaat tersebut.
Jangan khawatir, kamu tetap bisa mendapat pasokan antioksidan dari teh, buah-buahan dan sayuran.
Stop kopi bakal bikin kamu kelelahan dan sensitif yang bisa berdampak pada konsentrasi dan produktivitasmu dalam bekerja. Stop kopi bisa meningkatkan hormon adenosine, hormon yang bikin kamu merasa lelah.
Untuk mengatasinya, cobalah untuk mengunyah permen karet untuk tetap menjaga otakmu 'terbangun' dan fokus. Kalau sudah seminggu berhasil stop kopi, fokusmu bakal kembali karena tubuhmu sudah bersih dari kopi.
Kafein akan terus membuat metabolisme di ususmu bergerak, yang artinya kalau kamu stop kopi, kamu bakal mengalami perubahan metabolisme alias sembelit. Tapi gak perlu khawatir, ada banyak cara untuk tetap menjaga metabolisme: makan banyak serat, minum air yang banyak, dan olahraga teratur.
Kalau kebanyakan kafein bikin kamu hiperaktif, ini waktunya ucapkan selamat tinggal untuk double espresso yang kamu teguk tiap pagi. Karena kafein itu sifatnya stimulan, secara alami dia bakal menaikkan adrenalin dan hormon penyebab stres di tubuhmu. Yang artinya kalau kamu stop kopi, kamu bakal lebih kalem dan tenang, gak gampang panik gitu.
Apa pun yang dikonsumsi terlalu banyak itu tentu gak bakal bisa berdampak baik untuk kesehatan. Kalau kamu mau benar-benar menginginkan kafein pergi dari tubuhmu, kamu harus tahu apa saja risiko yang bakal kamu hadapi.