Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

3 Perbedaan Efek Lari Pagi dan Malam, Lebih Baik yang Mana?

Ilustrasi berolahraga (Pexels.com/Pexels LATAM)
Intinya sih...
  • Lari pagi meningkatkan metabolisme tubuh secara optimal, memberikan energi untuk beraktivitas sepanjang hari.
  • Lari pagi membantu mengatur ritme sirkadian tubuh, memudahkan bangun pagi dan tidur teratur.
  • Lari pagi cocok bagi yang suka suasana tenang dan udara segar.

Lari jadi salah satu olahraga paling gampang dan murah buat dilakukan kapan aja. Mau pagi atau malam, tinggal pakai sepatu, keluar rumah, dan mulai gerak. Tapi ternyata, waktu lari bisa bikin hasilnya beda, lho! Ada yang ngerasa lari pagi bikin badan lebih fresh dan produktif, tapi gak sedikit juga yang justru merasa lebih kuat dan semangat kalau lari malam.

Lalu pertanyaannya, mana yang sebenarnya lebih baik: lari pagi atau lari malam? Jawabannya gak sesimpel itu, karena semuanya tergantung tujuan dan kondisi tubuh masing-masing. Nah, biar kamu gak bingung lagi dan bisa menyesuaikan jadwal lari sesuai kebutuhan, simak dulu tiga perbedaan hasil lari pagi dan lari malam berikut ini.

1. Dampaknya ke metabolisme tubuh

Ilustrasi berolahraga (Pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Lari pagi sering dikaitkan dengan peningkatan metabolisme yang lebih optimal. Setelah tidur semalaman, tubuh kita dalam keadaan "kosong", jadi saat diajak gerak di pagi hari, metabolisme akan langsung aktif untuk membakar energi. Efeknya, kamu bisa merasa lebih segar dan siap beraktivitas seharian penuh. Buat kamu yang lagi usaha menurunkan berat badan, lari pagi bisa jadi pilihan yang efektif karena pembakaran kalorinya lebih terasa sejak pagi.

Tapi kalau kamu tipe orang yang susah bangun pagi atau merasa tubuh masih kaku dan lemas di awal hari, lari pagi bisa jadi terasa berat. Di sisi lain, lari malam bisa lebih nyaman karena tubuh sudah lebih hangat dan fleksibel setelah beraktivitas seharian. Namun, efek pembakaran kalorinya mungkin gak seoptimal lari pagi, karena setelah itu kamu cenderung istirahat dan metabolisme akan menurun menjelang tidur. Jadi, pilihan waktunya tergantung banget sama kondisi tubuh dan tujuanmu berlari.

2. Pengaruh terhadap kualitas tidur

Ilustrasi beristirahat (Pexels.com/Andrea Piacquadio)

Banyak yang bilang kalau olahraga bikin tidur jadi lebih nyenyak, dan itu memang benar, asal waktunya pas. Lari pagi bisa bantu mengatur ulang ritme sirkadian tubuh alias jam biologis. Kamu akan lebih mudah bangun pagi dan tidur lebih teratur karena tubuh terbiasa dengan cahaya alami pagi hari. Ini cocok banget buat kamu yang sering susah tidur atau ingin punya pola hidup yang lebih rapi.

Sebaliknya, lari malam bisa jadi bumerang kalau dilakukan terlalu dekat dengan jam tidur. Saat berlari, tubuh akan memproduksi hormon adrenalin yang membuatmu terjaga dan penuh energi. Efeknya, kamu bisa jadi susah tidur karena otak masih aktif. Tapi, kalau kamu larinya sekitar 2–3 jam sebelum tidur, itu masih aman dan bahkan bisa membantu mengurangi stres setelah aktivitas seharian. Intinya, waktu tidurmu bisa lebih berkualitas kalau kamu tahu kapan waktu yang tepat buat berolahraga.

3. Kondisi lingkungan dan suasana hati

Ilustrasi tersenyum (Pexels.com/Gustavo Fring)

Kalau kamu orangnya suka suasana tenang dan udara segar, lari pagi bisa jadi pilihan terbaik. Di pagi hari, udara biasanya masih bersih dan belum banyak polusi. Jalanan juga lebih sepi, jadi kamu bisa lari dengan lebih santai dan menikmati momen “me time”. Banyak orang merasa lebih bahagia dan termotivasi setelah lari pagi karena suasana damainya bikin hati adem.

Sementara itu, lari malam punya vibe yang beda. Lampu kota yang menyala, angin malam yang sejuk, dan jalanan yang mulai lengang bisa bikin suasana lari jadi lebih romantis atau reflektif. Cocok buat kamu yang suka melamun atau butuh waktu buat merelakskan pikiran setelah hari yang melelahkan. Tapi, pastikan kamu lari di tempat yang aman dan terang, ya! Karena lari malam punya risiko keamanan yang lebih tinggi dibanding lari pagi. Jangan sampai niatnya sehat, malah jadi celaka.

Lari pagi dan lari malam sama-sama punya manfaat, tapi hasilnya bisa beda tergantung tujuan, kondisi tubuh, dan gaya hidupmu. Gak ada yang paling benar atau paling salah, yang penting kamu konsisten dan nyaman dengan pilihan waktunya. Mau lari pagi biar semangat kerja, atau lari malam buat ngilangin stres, semua sah-sah aja. Yang penting, sepatu larinya dipakai, bukan cuma jadi pajangan di rak!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nabila Inaya
EditorNabila Inaya
Follow Us