Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Obat Herbal untuk Atasi Gula Darah tanpa Efek Samping

pixabay.com/cegoh

Pengidap penyakit gula darah semakin banyak setiap tahunnya. Penyebab dari penyakit gula darah ini adalah karena terlalu banyaknya konsumsi karbohidrat yang utamanya berasal dari beras atau nasi.

Tentu saja karena nasi ini merupakan makan pokok orang Indonesia, maka tak pelak jika nasi adalah penyumbang terbesar karbohidrat yang mengandung gula alami bahkan cukup tinggi. Memang sebaiknya asupan karbohidrat dikurangi agar bisa memperkecil risiko terkana diabetes atau penyakit gula ini.

Meskipun begitu tak jarang banyak yang sudah terlanjur mengidap penyakit gula ini. Sebenarnya tidak usah terlalu khawatir asalkan segera mengubah pola hidup menjadi lebih sehat, melakukan diet sehat dan mengendalikan konsumsi gula.

Hanya saja, ada baiknya jika mengonsumsi obat gula darah yang dapat ditemukan dalam tanaman-tanaman di sekitar kita yang memang minim efek samping. Tanaman-tanaman yang bisa dijadikan obat gula darah adalah sebagai berikut:

1. Meskipun rasanya pahit, pare ampuh menurunkan gula darah lho

pixabay.com/cegoh

Sifat dari buah pare adalah dingin, charantin dan polypeptide-P yang berguna dalam memperbaiki dan merangsang sel beta pankreas untuk menghasilkan insulin yang mengendalikan darah. Oleh karena itu buah satu ini sangat cocok digunakan sebagai obat gula darah.

Cara mengonsumsi obat gula darah dari pare ini adalah dengan merebusnya hingga matang dan dimakan sebagai lalapan atau bisa juga dijadikan jus dengan dikombinasi buah lain agar tidak terasa terlalu pahit.

2. Turunkan gula darah dengan rutin minum air seduhan buah mahkota dewa

youtube.com/

Efek mahkota dewa memang sudah terkenal dalam pengobatan berbagai penyakit, salah satunya adalah gula darah. Cara penggunaannya bisa dengan diiris kasar 5-7 buah mahkota dewa lalu dicuci bersih. Selanjutnya, buah direbus di air mendidih dalam 200 cc atau 200 ml selama kurang lebih 10-15 menit atau sampai air berubah warna, lalu saring dan diminum ketika hangat. Tidak perlu menggunakan campuran apa pun, rasanya sudah enak kok.

3. Bahan yang mudah ditemui di lingkungan untuk atasi gula darah adalah lidah buaya

ilustrasi lidah buaya atau aloe vera (pixabay.com/casellesingold)

Lidah buaya ternyata tidak hanya baik untuk pertumbuhan rambut, tapi juga berguna dalam pengobatan penyakit gula darah. Efek lidah buaya ini adalah anti radang dan pencahar.

Untuk membuat obat gula darah dari lidah buaya dibutuhkan 1 lembar lidah buaya yang dicuci bersih. Kemudian, buah dibuang durinya lalu dipotong-potong dan direbus dengan tiga gelas air sampai hanya meninggalkan sekitar satu setengah gelas saja. Bisa diminum 3 x 1,5 gelas setiap sehabis makan.

4. Ganti kebiasaanmu minum teh biasa dengan teh hijau saja

pixabay.com/free-photos

Senyawa kimia dalam teh hijau yakni polifenol mampu meningkatkan sensitivitas sel terhadap insulin yang sangat baik sebagai obat gula darah. Teh hijau bisa diminum rutin setiap pagi atau sore hari. Selain itu, teh hijau juga mudah didapatkan atau dibeli di supermarket.

5. Jahe memang ampuh atasi berbagai macam penyakit, termasuk menurunkan gula darah

pixabay.com/couleur

Termasuk jenis rempah-rempah yang sangat populer, jahe memang ampuh menyembuhkan berbagai jenis penyakit. Tidak hanya penyakit batuk atau flu saja, ternyata rempah yang satu ini juga ampuh turunkan gula darah dalam tubuh.

Sebuah penelitian menyebutkan bahwa jahe mampu mengurangi kadar gula darah puasa dan kadar HbA1c pada sekitar 88 penderita diabetes yang dicatat secara rutin mengkonsumsi 3 gram jahe setiap harinya selama delapan minggu penuh.

Nah gimana? Tertarik untuk mencoba? Jika kamu mengalami masalah dengan gula darah, bisa lho mencoba obat-obatan herbal di atas.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Agustin Fatimah
EditorAgustin Fatimah
Follow Us