5 Olahraga yang Sebaiknya Tidak Dilakukan Saat Cuaca Panas, Catat!

- Lari marathon di bawah terik matahari bisa menyebabkan dehidrasi, kram otot, hingga heatstroke.
- Bersepeda jarak jauh di bawah sinar matahari tinggi dapat menyebabkan dehidrasi dan kelelahan.
- Sepak bola, mendaki gunung, dan angkat beban di area terbuka saat cuaca panas meningkatkan risiko cedera dan penurunan performa fisik.
Pernah nggak sih, kamu merasa sangat bersemangat untuk berolahraga, tapi pas keluar rumah, ternyata cuaca lagi panas-panasnya. Ternyata tidak semua jenis olahraga cocok dilakukan saat cuaca panas, lho. Karena kalau dipaksakan, olahraga di suhu tinggi justru bisa bikin tubuh lebih mudah kehilangan cairan dan berujung pada cedera.
Nah, agar tidak membahayakan, penting banget untuk tahu jenis olahraga apa aja yang sebaiknya dihindari saat cuaca sedang terik. Dalam artikel ini, akan dibagikan daftar olahraga yang sebaiknya tidak dilakukan saat cuaca sedang panas. Yuk, kenali lima jenis olahraganya di bawah ini ya!
1. Lari marathon

Lari jarak jauh atau marathon memang sekilas terdengar menantang dan memberikan kepuasan tersendiri. Namun di cuaca yang sangat panas, olahraga ini bisa berubah menjadi ancaman serius bagi tubuh. Ketika kamu berlari dalam waktu lama di bawah terik matahari, suhu tubuh akan naik drastis karena peningkatan proses metabolisme dan paparan panas dari luar.
Kondisi ini menyebabkan keringat keluar terlalu banyak, cairan dan elektrolit penting dalam tubuh pun ikut hilang, sehingga pelari bisa mengalami dehidrasi berat, kram otot, hingga heatstroke ketika suhu tubuh mencapai di atas 40°C. Untuk menghindarinya, sebaiknya pilih waktu yang lebih aman seperti saat subuh atau menjelang senja. Jika kamu tidak punya waktu kosong di jam-jam ini, kamu bisa berlari di treadmill dalam ruangan AC agar tubuh tetap bugar dan terhidarasi.
2. Bersepeda jarak jauh

Olahraga bersepeda memang akhir-akhir ini sedang banyak diminati di beragam kalangan dan usia. Tapi, olahraga ini bisa menjadi aktivitas yang berisiko tinggi saat dilakukan di bawah paparan matahari yang tinggi dan dalam durasi yang lama. Selain panas dari sinar matahari, permukaan aspal juga memantulkan radiasi UV yang membuat suhu di sekitar pengendara semakin tinggi.
Banyak pesepeda tidak menyadari bahwa meski angin terasa sejuk di kulit, tubuh sebenarnya bisa kehilangan banyak cairan. Kondisi ini dapat menyebabkan dehidrasi, penurunan fokus, hingga pingsan di jalan akibat kelelahan karena suhu panas. Untuk menjaga keselamatan dan kenyamanan, sebaiknya kamu beralih ke indoor cycling agar cairan tubuh tetap terjaga selama latihan.
3. Sepak bola

Bermain sepak bola di bawah terik matahari sama saja dengan memaksa tubuh bekerja lebih keras dan esktra. Hal ini dikarenakan aktivitasnya yang intens dan berlangsung lama di area terbuka. Rumput dapat memantulkan panas sehingga suhu di sekitar akan meningkat beberapa derajat lebih tinggi dari udara normal.
Kondisi ini bisa mengakibatkan, tubuh cepat kehilangan cairan dan energi, sehingga membuat sistem pendinginan dalam tubuh tidak mampu menyeimbangkan suhu tubuh secara optimal yang berdampak pada penurunan performa fisik dan mental. Selain itu, refleks dan konsentrasi pemain pun menurun drastis di bawah paparan panas ekstrem. Untuk menghindari hal tersebut, sebaiknya jadwalkan latihan di sore hari atau pindahkan ke lapangan indoor.
4. Mendaki gunung

Naik gunung adalah salah satu olahraga outdoor yang sangat seru untuk dilakukan secara bersama-sama maupun sendiri. Namun, di bawah terik matahari yang tinggi, jenis olahraga ini bisa menguji daya tahan fisik seorang pendaki. Saat mendaki di siang hari, tubuh harus bekerja keras menaklukkan medan terjal sambil menghadapi paparan sinar matahari langsung.
Proses tersebut akan membuat suhu tubuh meningkat drastis dan menghasilkan keringat lebih banyak. Jika tidak ditangani dengan cepat dan sigap, tubuh akan rentan mengalami dehidrasi, kehilangan fokus, hingga pingsan. Untuk mencegah hal buruk terjadi, sebaiknya mulai pendakian sebelum matahari terbit dan lebih sering mengonsumsi air untuk menjaga cairan tubuh serta energi tetap optimal.
5. Angkat beban di area terbuka

Melakukan olahraga angkat beban di outdoor saat cuaca panas bisa sangat berbahaya. Hal ini dikarenakan tubuh tidak hanya menghadapi tekanan fisik dari barbel, tetapi juga suhu panas yang diberikan dari lingkungan. Paparan sinar matahari bisa membuat logam pada alat beban cepat panas dan meningkatkan risiko luka bakar pada kulit.
Selain itu, suhu tinggi juga bisa mempercepat detak jantung dan membuat tubuh lebih cepat lelah, sehingga teknik mengangkat bisa terganggu dan meningkatkan risiko cedera. Oleh karena itu, sebaiknya lakukan latihan angkat beban di gym atau ruangan ber AC. Jika tetap ingin melakukannya di area terbuka, sebaiknya pilih waktu pagi atau sore hari agar performa tetap optimal.
Dengan mengetahui beberapa jenis olahraga di atas, kamu bisa lebih bijak dalam memilih waktu dan tempat untuk berolahraga, terutama saat cuaca sedang panas. Selalu ingat bahwa keselamatan dan kesehatan jauh lebih penting daripada memaksakan diri demi target kebugaran terpenuhi.