6 Bahan yang Dilarang pada Skincare Bayi, Wajib Teliti!

Semua orangtua pasti ingin memberikan yang terbaik untuk buah hatinya, termasuk dalam hal produk perawatannya karena tubuh bayi masih sangat sensitif.
Sayangnya, beberapa orangtua mungkin belum terlalu memahami apa saja komposisi dalam produk skincare bayi yang perlu dihindari. Agar kita bisa memilih produk yang aman buat bayi dan bebas dari bahan-bahan berbahaya, simak penjelasannya di bawah ini, ya!
1. Wewangian

Wewangian adalah salah satu bahan produk bayi yang perlu dipertimbangkan. Jika bayi termasuk yang menunjukkan gejala alergi pada produk yang mengandung pewangi, alangkah baiknya hindari. Dilansir Healthline, wewangian dapat menyebabkan reaksi alergi, termasuk ruam dan masalah pernapasan pada bayi.
Jika kamu sedang berbelanja produk perawatan bayi, sebaiknya kamu menghindari produk yang mencantumkan ini:
- Fragrance
- Perfume
- parfum
- Essential oil blend
- Aroma
Selain itu Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) melansir, daftar lengkap alergen umum dalam produk kosmetik termasuk wewangian. Tak bisa dimungkiri kalau produk perawatan bayi yang mengandung pewangi memang memanjakan indra penciuman. Namun, demi kesehatan si Kecil, kamu harus mempertimbangkannya, ya.
2. Paraben

Paraben digunakan dalam berbagai produk kosmetik dan makanan sebagai pengawet. Mereka sangat umum dalam produk sabun dan sampo. Namun, pada bayi dan anak, produk perawatan dengan kandungan paraben bisa berpotensi menyebabkan iritasi.
Menurut sebuah laporan dalam jurnal Molecular and Cellular Endocrinology tahun 2018, paparan paraben dalam jangka panjang pada hidup seseorang dapat memengaruhi metabolisme dan regulasi hormon. Jadi, sebaiknya kamu mengurangi paparan paraben pada anak sedini mungkin.
3. Ftalat

Ftalat adalah bahan kimia sintetis yang biasa ditemukan pada plastik, termasuk kemasan makanan, serta produk kecantikan dan kebersihan seperti sampo serta detergen. Berdasarkan studi yang diterbitkan dalam jurnal Dermatitis tahun 2011, penyerapan ftalat melalui kulit dapat berkontribusi pada beban kimia secara keseluruhan.
Bayi mungkin sangat rentan terhadap paparan bahan kimia. Produk perawatan kulit bayi dapat menjadi sumber paparan ftalat yang signifikan.
Menurut laporan dari American Academy of Pediatrics, ftalat tidak terikat secara kimiawi pada produk, oleh karena itu ia terus menerus dilepaskan ke udara atau melalui pencucian dalam cairan, yang mengarah ke paparan melalui konsumsi, transfer dermal, dan inhalasi.
Anak-anak secara unik rentan terhadap paparan ftalat, mengingat perilaku tangan-ke-mulut mereka, bermain di lantai, dan mengembangkan sistem saraf dan reproduksi.
4. Formaldehida

Formaldehida digunakan dalam berbagai produk kosmetik, termasuk sabun cair dan tisu bayi. Senyawa ini digunakan untuk mencegah pertumbuhan bakteri, tetapi di sisi lain dapat menyebabkan iritasi kulit dan reaksi alergi para orang-orang yang sensitif terhadapnya.
Menurut keterangan dari American Cancer Society, formaldehida dalam jumlah yang relatif tinggi dalam lingkungan medis dan pekerjaan telah dikaitkan dengan beberapa jenis kanker pada manusia. Meski penggunaan formaldehida dalam suatu produk masih dalam kadar aman, tetapi penggunaan jangka panjang dapat berdampak buruk bagi kesehatan.
Sebagian besar perusahaan kosmetik telah menghilangkan formaldehida dari produknya, tetapi masih ada beberapa yang menggunakannya pada produk bayi dan anak-anak. Jadi, pastikan untuk cek bahan pembuat di kemasan produk sebelum membelinya, ya.
5. Propilen glikol

Propilen glikol adalah jenis alkohol yang biasa digunakan dalam pelembap dan tabir surya. Bahan ini makin populer dalam produk kosmetik karena sifatnya yang melembutkan kulit. Sayangnya, ia juga menjadi penyebab umum iritasi dan reaksi alergi.
Menurut sebuah penelitian dalam Journal of Pediatric Pharmacology and Therapeutics tahun 2014, efek samping yang dilaporkan dari propilen glikol termasuk toksisitas sistem saraf pusat, hiperosmolaritas, hemolisis, aritmia jantung, kejang, agitasi, dan asidosis laktat.
Pasien yang berisiko toksisitas termasuk bayi, mereka dengan insufisiensi ginjal atau hati, epilepsi, dan pasien luka bakar yang menerima aplikasi dermal ekstensif produk yang mengandung propilen glikol.
Bila bayimu menunjukkan reaksi alergi terhadap bahan ini, segera temui dokter anak atau dokter kulit anak agar bisa mendapatkan penanganan yang cepat dan tepat.
6. Sulfat

Jika kamu melihat ada kemerahan, kekeringan, atau gatal pada tubuh bayi setelah mandi, segera periksa kandungan produk bayimu. Jika terdapat kandungan sulfat di dalamnya, pertimbangkan untuk beralih ke produk bebas sulfat. Sulfat tergolong bahan yang cukup aman, tapi ia bisa menimbulkan reaksi alergi sementara.
Sulfat adalah bahan yang sulit untuk dihindari karena mereka digunakan dalam banyak produk perawatan kulit yang berbeda, seperti sampo dan sabun mandi. Sulfat yang paling umum digunakan adalah natrium lauril sulfat dan natrium lauret sulfat.
Penting bagi orangtua untuk memperhatikan bahan-bahan yang terkandung dalam produk perawatan bayi. Seperti bahan-bahan yang dipaparkan di atas tadi, yang bisa berpotensi membahayakan kesehatan si Kecil. Daripada mengambil risiko, lebih baik hindari bila memungkinkan, ya.