Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Dampak Negatif Overthinking bagi Kesehatan, Gak Boleh Dibiarkan

unsplash.com/Tachina Lee
unsplash.com/Tachina Lee

Sebagian orang memiliki kebiasaan suka memikirkan sesuatu secara berlebihan atau overthinking. Kamu pasti paham bahwa overthinking dapat menyebabkan masalah dalam kehidupan pribadi dan pekerjaan, seperti menurunnya konsentrasi dan produktivitas. Tapi selain itu, overthinking ternyata juga bisa berdampak negatif bagi kesehatan.

Inilah beberapa dampak negatif overthinking bagi kesehatan.

1. Kamu jadi kurang kreatif

Ilustrasi pria sedang berpikir. (Unsplash.com/Jason Strull)
Ilustrasi pria sedang berpikir. (Unsplash.com/Jason Strull)

Sebuah studi dalam jurnal Nature menemukan bahwa ketika bagian-bagian tertentu dari otak dan proses kognitif tenang, individu akan menjadi lebih kreatif. Sedangkan menurut studi tersebut, kebiasaan overthinking akan memengaruhi mental dan menyebabkan pikiran sering buntu dan kesulitan menemukan ide baru.  

 

Studi lain yang dilakukan oleh Stanford University juga menghasilkan kesimpulan yang sama. Pada penelitian tersebut, para peserta diminta menggambar serangkaian gambar, mulai dari yang mudah hingga sulit. Semakin sulit gambar dibuat, semakin banyak peserta yang harus berpikir, dan semakin kurang kreatif gambar mereka.

 

Di sisi lain, semakin sedikit pemikiran yang terlibat, semakin kreatif gambarnya. Singkatnya, terlalu banyak pemikiran justru membatasi kreativitas.

2. Mempengaruhi selera makan

unsplash.com/Ruslan Petrov
unsplash.com/Ruslan Petrov

Overthinking dapat berdampak besar pada selera makan. Bagi beberapa orang, overthinking dapat menekan nafsu makan, dan bagi sebagian yang lain, justru dapat meningkatkannya. 

 

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Harvard University, kortisol atau hormon yang diproduksi tubuh saat stres akan meningkatkan nafsu makan. Dan kebanyakan orang cenderung memilih makanan yang lezat dan tidak sehat saat sedang stres.

3. Menurunkan tingkat energi

gofordigitalindia.com
gofordigitalindia.com

Overthinking sangat menguras energi dan mental, terlebih overthinking juga cenderung mengarah ke sesuatu yang tidak produktif. Dilansir laman Huffington Post, ketika kamu terlalu banyak berpikir dan stres, tubuh akan menghasilkan kortisol yang seiring waktu dapat menyebabkan kelelahan.

4. Menyebabkan tekanan darah tinggi dan penyakit kardiovaskular

unsplash.com/Marcelo Leal
unsplash.com/Marcelo Leal

Terus-menerus memikirkan hal yang membuatmu stres dapat menyebabkan tekanan darah meningkat. Dikutip dari laman Mayo Clinic, tekanan darah tinggi dapat memicu berbagai masalah kesehatan, seperti kerusakan arteri dan demensia, bahkan dapat menyebabkan stroke.

5. Memicu ketidakseimbangan hormon

unsplash.com/Tina Markova
unsplash.com/Tina Markova

Menurut laman Women Working, memfokuskan pikiran pada hal-hal negatif dapat mengganggu keseimbangan hormon tubuh dan menghancurkan zat kimia otak yang diperlukan untuk membuat bahagia. Jika kebiasaan buruk ini diteruskan, maka akan memicu rasa putus asa dan sedih yang menyebabkan hormon bahagia ini cepat terkuras dan menyebabkan depresi.

6. Lebih sulit tidur

unsplash.com/Priscilla Du Preez
unsplash.com/Priscilla Du Preez

Agar bisa tidur, tubuh harus berada dalam keadaan tenang, detak jantung turun, begitu pula tekanan darah dan pernapasan. Pikiran yang berlebihan bisa membuat tubuh dalam mode bersemangat yang membuat kamu sulit tidur. Lebih parahnya, ini bisa membuat kamu dalam kondisi kelelahan.

 

Jika kebiasaan overthinking sudah memengaruhi hidupmu secara negatif, kamu perlu segera mencari solusi agar kebiasaan buruk ini tidak berlarut-larut. Misalnya, dengan mencari akar penyebab stres, bercerita pada orang yang kamu percaya, melakukan meditasi, hingga mengunjungi terapis.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Eka Ami
EditorEka Ami
Follow Us