Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Gangguan Kesehatan yang Disebabkan oleh Telat Makan

Ilustrasi orang makan (Unsplash.com/Ali Inay)
Ilustrasi orang makan (Unsplash.com/Ali Inay)

Banyak orang terutama anak muda, seringkali mengorbankan jam makan karena sibuk dengan berbagai pekerjaan. Tak dipungkiri, tubuh yang kita gunakan untuk bekerja juga butuh asupan yang cukup untuk bisa beraktivitas dengan baik. Sebelum terlambat dan semakin jadi kebiasaan, yuk cek beberapa gangguan akibat telat makan ini. 

1. Kurang asupan bisa jadi penyebab sulit berkonsentrasi

Ilustrasi orang sulit konsentrasi (Unsplash.com/Nik Shuliahin)
Ilustrasi orang sulit konsentrasi (Unsplash.com/Nik Shuliahin)

Otak membutuhkan zat-zat tertentu untuk dapat bekerja dengan baik. Salah satu zat yang dibutuhkan otak adalah glukosa yang ada di dalam makanan. Jika asupan tidak terpenuhi, maka suplai glukosa ke otak juga akan berkurang. Kurangnya zat yang diperlukan otak untuk bekerja membuat kita akhirnya menjadi sulit berkonsentrasi.

2. Sering merasa kurang produktif? Coba cek kebiasaan makan sehari-hari

Ilustrasi orang kurang produktif (Unsplash.com/Adrian Swancar)
Ilustrasi orang kurang produktif (Unsplash.com/Adrian Swancar)

Seperti halnya bahan bakar untuk kendaraan, tubuh juga butuh makanan untuk menghasilkan energi agar bisa bekerja dengan baik. Kalau sering merasa lemas, lemah, lesu, dan tidak bersemangat, mungkin bisa coba cek pola makan selama ini. Jangan-jangan, tubuh kita memang kekurangan asupan dan akhirnya tidak bisa menghasilkan energi. 

3. Siapa sangka jika ternyata telat makan bisa mengganggu kesehatan mental?

Ilustrasi orang kurang produktif (Unsplash.com/Tim Gouw)
Ilustrasi orang kurang produktif (Unsplash.com/Tim Gouw)

Ternyata makan juga punya pengaruh terhadap kesehatan mental, lho. Kadar gula darah akan menurun saat tubuh kekurangan asupan. Turunnya kadar gula darah ini kemudian direspon tubuh dengan menghasilkan banyak kortisol (hormon stres). Akibatnya, kita menjadi mudah letih, murung, cemas, bahkan mudah tersinggung. 

4. Sepertinya sudah jadi rahasia umum kalau telat makan bisa jadi penyebab penyakit lambung

Ilustrasi orang sakit perut (Freepik.com/katemangostar)
Ilustrasi orang sakit perut (Freepik.com/katemangostar)

Jika dibiarkan terlalu lama tidak mencerna makanan, asam di dalam lambung akan mulai mengikis dinding lambung dan akhirnya menjadi luka atau iritasi. Gejala yang paling umum jika dinding lambung mengalami luka adalah sakit perut, mual, nyeri di ulu hati, dan ada sensasi terbakar dalam perut.  

5. Selain masalah lambung, telat makan juga bisa memperparah iritasi usus

ilustrasi sakit perut (freepik.com/Diana.grytsku)
ilustrasi sakit perut (freepik.com/Diana.grytsku)

Orang yang sudah punya sindrom iritasi usus biasanya akan menunda makan karena perut terasa tidak nyaman. Namun, rasa lapar justru akan membuat perut semakin perih. Agar iritasi usus tidak semakin parah, usahakan jangan tunda jam makan. Kalau perut tidak nyaman, bisa coba dengan makan porsi kecil namun dengan intensitas yang lebih sering.

6. Rendahnya kadar gula darah juga menjadi salah satu akibat dari kurangnya asupan makanan

Ilustrasi gula (Freepik.com/jcomp)
Ilustrasi gula (Freepik.com/jcomp)

Makanan mengandung zat gula yang dibutuhkan oleh tubuh. Kekurangan asupan akan membuat kadar gula darah dalam tubuh menjadi menurun. Tubuh akan merespon kondisi ini dengan mengeluarkan hormon untuk menyeimbangkan kekurangan gula. Akibatnya fluktuasi tekanan darah jadi naik-turun, dan bisa menyebabkan pusing hingga lemas. 

7. Sering merasa tidak lapar tapi tiba-tiba lemas? Bahayanya, kebiasaan menunda makan bisa melatih otak kita untuk mengabaikan sinyal lapar

Ilustrasi alat-alat makan (Unsplash.com/Christopher Jolly)
Ilustrasi alat-alat makan (Unsplash.com/Christopher Jolly)

Hormon ghrelin bertugas mengirim sinyal lapar ke otak. Saat kita terlalu sering mengabaikan sinyal dari hormon ghrelin, rasa lapar itu memang bisa hilang dengan sendirinya. Namun setelah beberapa saat, tiba-tiba kita akan merasakan lapar hebat, kepala pusing, dan tubuh yang lemas. Kebiasaan mengabaikan rasa lapar tentu dapat berujung pada penyakit maag, GERD, iritasi usus, dan lain-lain. 

Itulah 7 gangguan yang bisa muncul dari kebiasaan sepele seperti menunda makan. Sesibuk apapun, usahakan jangan tunda-tunda makan lagi, ya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nanda K
EditorNanda K
Follow Us