9 Jenis Makanan Pemicu Fibrilasi Atrium, Hindari ya!

Fibrilasi atrium (AFib) merupakan gangguan irama jantung, mengakibatkan jantung menjadi kurang efisien dan harus bekerja lebih keras.
Pada orang yang mengidap fibrilasi atrium, detak jantungnya menjadi cepat dan tidak teratur sehingga menimbulkan gejala seperti sesak napas, hampir pingsan, dan jantung berdetak di luar kendali.
Beberapa makanan dapat berdampak negatif pada kesehatan jantung dan terbukti meningkatkan risiko komplikasi jantung, seperti fibrilasi atrium dan penyakit jantung lainnya.
Nah, untuk mengetahui makanan dan minuman apa yang harus dihindari, baca artikel selengkapnya di bawah ini.
1. Kafein

Kafein merupakan stimulan yang ditemukan dalam kopi, teh, cola, cokelat dan minuman energi. Kafein diketahui dapat merangsang tubuh dan dapat memicu fibrilasi atrium. Karena punya efek meningkatkan detak jantung, kafein dapat menyebabkan episode fibrilasi atrium atau aritmia jantung lainnya.
Jangan mengonsumsi lebih dari 2–3 cangkir kafein per hari. Atau, beralihlah ke kopi tanpa kafein atau teh.
2. Alkohol

Seperti halnya kafein, menghindari alkohol dapat dipertimbangkan untuk fibrilasi atrium. Bagi sebagian orang, alkohol dapat menjadi pemicu lain untuk fibrilasi atrium, terutama perempuan.
Konsumsi alkohol meskipun hanya dalam jumlah sedang, dapat meningkatkan risiko terjadinya fibrilasi atrium, terlebih jika memiliki penyakit kardiovaskular atau diabetes. Hindari minum lebih dari satu gelas per hari jika didiagnosis menderita fibrilasi atrium, mengutip dari laman Northeast Georgia Health System.
3. Sayuran berdaun hijau

Sayuran berdaun hijau seperti brokoli, kangkung, dan bayam memiliki kadar vitamin K yang tinggi.
Dilansir Healthline, vitamin K merupakan vitamin yang larut dalam lemak dan berperan penting dalam pembekuan darah, kesehatan tulang dan kesehatan jantung. Tingginya kadar vitamin K dapat mengganggu cara kerja obat pengencer darah warfarin.
Jika kamu mengonsumsi warfarin atau pengencer darah, kamu harus berhati-hati saat mengonsumsi sayuran berdaun hijau. Bicarakan ini dengan dokter.
4. Tiramin

Tiramin (tyramine) adalah asam amino yang biasa ditemukan dalam daging yang diawetkan, keju tua, kubis yang difermentasi, kacang polong dan kedelai.
Tiramin dapat meningkatkan tekanan darah dan menyebabkan gejala fibrilasi atrium. Menghindari makanan yang mengandung tiramin dapat memperbaiki kondisi fibrilasi atrium.
5. Garam

Garam dapat meningkatkan tekanan darah, dan tekanan darah tinggi memicu gejala fibrilasi atrium.
Menurut Kementerian Kesehatan RI, anjuran konsumsi garam adalah 2.000 mg natrium per orang per hari, atau setara dengan satu sendok teh garam per orang per hari atau 5 gram per orang per hari.
Menambahkan dari American Heart Association, direkomendasikan untuk membatasi asupan natrium tidak lebih dari 1.500 mg per hari jika memiliki tekanan darah tinggi.
6. Makanan tinggi lemak

Makanan tinggi lemak jenuh dan lemak trans seperti margarin, mentega, dan keju harus dihindari atau dibatasi untuk mencegah fibrilasi atrium. Ini merupakan jenis lemak yang meningkatkan kolesterol jahat dalam darah.
Dilansir Health Central, kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat) yang tinggi dapat memicu penyakit jantung dan fibrilasi atrium serta meningkatkan risiko terkena stroke.
7. Kalium rendah

Banyak orang mungkin memiliki kadar kalium rendah karena pola makan yang tidak seimbang atau mengonsumsi obat tertentu. Kadar kalium yang rendah bisa meningkatkan risiko aritmia, dilansir healthline.
Pasien fibrilasi atrium sebaiknya mencoba mengonsumsi makanan yang kaya akan kalium seperti seperti pisang, umbi-umbian, dan plum.
8. Jeruk limau gedang

Jeruk limau gedang (grapefruit) mengandung bahan kimia kuat yang disebut naringenin, yang dapat mengganggu efektivitas obat. Jeruk ini dapat memengaruhi cara obat diserap dari usus ke dalam darah.
Misalnya, jika penderita fibrilasi atrium mengonsumsi obat aritmia, jeruk limau gedang dapat mengganggu pengaturan ritme jantung. Jika pasien mengonsumsi antikoagulan, seperti warfarin, mengonsumsi jeruk limau gedang dapat menyebabkan darah menjadi lebih encer dari biasanya sehingga membuat pasien berisiko mengalami pendarahan, mengutip dari Medicine Net.
9. Gluten

Gluten merupakan salah satu protein yang ditemukan dalam gandum dan barley. Ini paling sering ditemukan dalam roti, pasta, dan banyak makanan kemasan.
Dikutip dari MedicineNet, bagi orang yang mungkin tidak toleran terhadap gluten atau memiliki alergi gandum, tubuh mungkin merespons konsumsi gluten atau gandum dengan menyebabkan peradangan pada tubuh. Peradangan kemudian dapat membuat orang tersebut lebih rentan terhadap gejala fibrilasi atrium.
Menghindari atau membatasi makanan tertentu dapat membantu mengurangi risiko fibrilasi atrium. Sebagai pertimbangan, kamu bisa menerapkan pola makan nabati atau diet Mediterania. Pola makan yang sehat dapat membantu kondisi kesehatan yang mendasarinya, seperti tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan obesitas.
Untuk saran pola makan yang paling tepat, bicarakan dengan dokter yang merawat atau ahli gizi, ya.