4 Etika Batuk dan Bersin yang Benar, Cegah Penularan Penyakit!

Lebih dari sekadar menutup mulut dan hidung

Pandemi COVID-19 membuat hidup kita berubah dari berbagai aspek. Kita harus melindungi diri sendiri dan orang sekitar untuk mencegah penyakit dengan menerapkan protokol kesehatan, termasuk menjaga tubuh tetap sehat.

Salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah batuk dan bersin. Kalau dulunya dua gejala tersebut dianggap biasa, tetapi sekarang bisa bikin khawatir. Selain itu, mengingat COVID-19 menular lewat droplet, maka etika batuk dan bersin perlu benar-benar dipahami.

Selain itu, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), droplet tersebut bisa menyebar dan hinggap di permukaan benda. Jadi, mungkin saja kamu menyentuhnya, lalu memegang wajah tanpa cuci tangan terlebih dulu, sehingga memungkinkan virus SARS-CoV-2 untuk masuk ke dalam tubuh.

Oleh karena itu, penting untuk mengetahui etika batuk dan bersin yang benar. Bukan cuma untuk mencegah COVID-19, tetapi juga penyakit lainnya yang penularannya lewat droplet.

1. Tutup batuk dan bersin dengan tisu, siku, atau bagian atas telapak tangan

4 Etika Batuk dan Bersin yang Benar, Cegah Penularan Penyakit!ilustrasi bersin-bersin (pexels.com/edward-jenner)

Jika kamu batuk atau bersin, sudah jadi bagian dari tata krama umum untuk menutup hidung dan mulut. Meskipun demikian, droplet SARS-CoV-2 dapat beredar di udara dan menempel di permukaan benda untuk waktu yang lama.

Jadi, selalu sedia tisu untuk menutupi hidung dan mulut saat bersin. Segera buang tisu tersebut ke tempat sampah tertutup. Jangan membuangnya sembarangan, ya!

Bila tidak ada tisu, gunakan siku bagian dalam untuk menutup mulut dan hidung. Jangan menutup mulut dan hidung dengan telapak tangan.

2. Cuci tangan setelah batuk atau bersin

4 Etika Batuk dan Bersin yang Benar, Cegah Penularan Penyakit!Ilustrasi cara mencuci tangan dengan benar. IDN Times/Arief Rahmat

Setelah menutup batuk atau bersin dengan siku atau tisu, jangan lupa untuk selalu mencuci tangan untuk menghilangkan kuman penyakit. Kamu juga harus mencuci tangan setelah memegang benda atau permukaan yang disentuh banyak orang.

CDC menyatakan, cara paling tepat untuk mencuci tangan adalah dengan sabun dan air mengalir. Ikuti gerakan mencuci tangan yang disarankan hingga menyeluruh selama 20 detik. Bila tidak ada akses cuci tangan, gunakan hand sanitizer dengan kadar alkohol 60–95 persen.

Baca Juga: 7 Tanda Ini Mungkin Indikasi Pneumonia, Tak Sekadar Batuk

3. Menjaga jarak

4 Etika Batuk dan Bersin yang Benar, Cegah Penularan Penyakit!Antrean warga di Stasiun KRL (Dok. Humas PT KCI)

Nah, tidak kalah penting juga, nih! Saat batuk atau bersin, kamu juga disarankan untuk memalingkan wajah dari orang lain. Hal ini memperkecil kemungkinan transmisi virus yang berukuran mikro dari cipratan droplet.

Selain itu, dilansir Cleveland Clinic, jaga jarak aman saat sedang batuk maupun bersin, karena droplet bisa menyebar sejauh 1–2 meter.

4. Penggunaan masker

4 Etika Batuk dan Bersin yang Benar, Cegah Penularan Penyakit!ilustrasi pakai masker (pexels.com/Anna Shvets)

Terakhir, masker adalah instrumen penting di masa pandemi COVID-19. Dengan masker, kamu bisa melindungi diri dan orang lain, terutama jika kamu tengah sering bersin atau batuk. Menurut CDC, masker bisa mencegah penularan COVID-19 dari droplet hingga 70 persen.

Pastikan kamu menggunakan masker dengan lapisan yang cukup untuk melindungi diri dari droplet. Segera ganti masker yang sudah tidak layak pakai. Jika maskermu bisa dicuci, segera cuci dengan sabun yang mengandung disinfektan. Masker yang tidak layak pakai malah memperbesar risiko terinfeksi COVID-19.

Lalu, jika sudah pakai masker apakah bebas ke mana saja? Tunggu dulu! Meskipun masker memperkecil risiko transmisi SARS-CoV-2 hingga 70 persen, tetap jaga jarak atau di rumah saja jika merasa tidak fit atau tidak memiliki kepentingan keluar.

Bingung kena COVID-19 atau batuk pilek?

4 Etika Batuk dan Bersin yang Benar, Cegah Penularan Penyakit!ilustrasi batuk pilek (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Kesimpulannya, menutup batuk dan bersin adalah bagian dari tata krama, yang bahkan pada masa pandemi ini merupakan bagian dari protokol kesehatan. Bila kamu merasa tak enak badan, lebih baik tetap di rumah, begitu pula saat tidak ada keperluan mendesak.

Kalau mengalami batuk dan pilek, sekarang kita tak bisa lagi hanya menganggapnya sebagai flu atau batuk pilek biasa. Ini karena batuk dan pilek juga bisa jadi gejala infeksi COVID-19. Jadi, kamu harus memperhatikan gejala dan membedakannya. 

Pada kasus flu atau batuk pilek biasa, gejala umumnya berupa:

  • Demam.
  • Sakit tenggorokan.
  • Badan pegal dan menggigil.
  • Batuk.
  • Sulit bernapas.
  • Hidung tersumbat atau meler.
  • Sakit kepala.
  • Kelelahan.
  • Terkadang diare dan muntah.

Namun, bila mengalami gejala berikut ini, waspadai COVID-19:

  • Demam atau panas dingin.
  • Batuk.
  • Sesak napas atau kesulitan bernapas.
  • Nyeri otot atau pada bagian tubuh tertentu.
  • Sakit kepala.
  • Kehilangan kemampuan mengecap (ageusia) dan/atau mencium (anosmia).
  • Sakit tenggorokan.
  • Hidung tersumbat atau meler.
  • Mual dan muntah.
  • Diare.
  • Ruam .

Batuk pilek biasa bisa ditangani sendiri di rumah. Namun, bila gejala tersebut tak membaik setelah dua minggu, bertambah parah, atau disertai gejala lainnya, sebaiknya periksakan diri ke fasilitas layanan kesehatan terdekat.

Itulah penjelasan tentang etika batuk dan bersin, yang tak hanya penting di masa pandemi, tetapi penting untuk dijadikan kebiasaan sehat. Selain bentuk kesopanan, menjalankan etika batuk dan bersin secara benar juga merupakan cara untuk menjaga kebersihan dan kesehatan, serta mencegah penularan penyakit.

Baca Juga: Uhuk! Dada Sakit saat Batuk? Cek di Sini, Mungkin Ini 8 Penyebabnya

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya