Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi demam (pexels.com/Polina Tankilevitch)

Intinya sih...

  • Sahur adalah momen penting untuk menjaga daya tahan tubuh selama berpuasa.
  • Kekurangan cairan bisa memperburuk kondisi demam, jadi pastikan untuk minum cukup air putih.
  • Tubuh membutuhkan lebih banyak waktu beristirahat agar bisa pulih lebih cepat dari demam saat puasa.

Setiap orang pastinya menginginkan tubuhnya fit dan sehat selama puasa Ramadan. Namun, terkadang seseorang bisa sakit, salah satunya mengalami gejala demam.

Demam adalah peningkatan suhu tubuh sementara sebagai respons terhadap suatu penyakit. Demam bukanlah suatu penyakit, melainkan gejala dari berbagai kondisi kesehatan. Ketika suhu tubuh naik beberapa derajat di atas normal, itu bisa menjadi tanda bahwa sistem kekebalan tubuh telah diaktifkan, sering kali untuk melawan infeksi.

Demam bisa terasa sangat tidak nyaman, apalagi jika terjadi saat berpuasa. Adakah cara untuk mengatasi demam saat puasa? Cek jawabannya di bawah ini.

1. Pastikan sahur dengan makanan bergizi

Sahur adalah momen penting untuk menjaga daya tahan tubuh selama berpuasa. Saat mengalami demam, tubuh membutuhkan lebih banyak energi dan nutrisi agar cepat pulih.

Pilih makanan yang kaya akan vitamin dan mineral seperti sayuran hijau, buah-buahan, dan protein dari telur atau ikan. Konsumsi karbohidrat kompleks seperti nasi merah atau oatmeal juga dapat membantu menjaga energi lebih lama.

Jangan lupa minum air putih yang cukup agar tubuh tetap terhidrasi dan terhindar dari dehidrasi yang bisa memperparah kondisi demam.

2. Minum air yang cukup saat sahur dan buka

ilustrasi perempuan sahur (pexels.com/@thirdman)

Demam membuat tubuh kehilangan banyak cairan karena peningkatan suhu tubuh dan keringat yang lebih banyak keluar. Kekurangan cairan bisa memperburuk kondisi dan menyebabkan pusing, lemas, hingga dehidrasi.

Saat puasa, pastikan untuk minum cukup air saat sahur dan berbuka. Terapkan pola 2-4-2, yaitu dua gelas saat sahur, empat gelas saat berbuka, dan dua gelas sebelum tidur.

Hindari minuman berkafein seperti kopi atau teh yang bisa membuat tubuh lebih cepat kehilangan cairan.

3. Kompres dengan handuk hangat

Saat demam, mengompres tubuh dengan handuk hangat bisa membantu menurunkan suhu secara perlahan. Hindari mandi air dingin atau kompres dingin karena bisa membuat pembuluh darah menyempit dan dikhawatirkan dapat memperangkap panas di dalam tubuh.

Kamu dapat mengompres area dahi, leher, dan ketiak menggunakan handuk yang sudah dibasahi air hangat. Jika ingin efek yang lebih cepat, duduk di depan kipas angin setelah mengompres tubuh untuk membantu penguapan dan mempercepat proses pendinginan.

4. Istirahat cukup, jangan memaksakan diri

ilustrasi demam (freepik.com/DC Studio)

Ketika demam saat puasa, tubuh membutuhkan lebih banyak waktu untuk beristirahat agar bisa pulih lebih cepat. Salah satu cara mengatasi demam saat puasa adalah dengan tidur lebih awal setelah Tarawih dan tidak begadang, sehingga tubuh punya cukup waktu untuk memperbaiki sistem imun.

Jika memungkinkan, luangkan waktu untuk tidur siang selama 20–30 menit guna mengembalikan energi yang terkuras akibat demam. Jangan memaksakan diri untuk beraktivitas berat karena bisa memperlambat proses pemulihan.

5. Kenakan pakaian yang nyaman dan ringan

Saat mengalami demam, tubuh bisa merasa sangat panas meskipun suhu ruangan normal. Gunakan pakaian yang longgar dan berbahan ringan seperti katun agar keringat terserap dengan baik.

Hindari selimut atau pakaian berlapis-lapis kecuali jika menggigil. Jika merasa panas, biarkan tubuh beradaptasi dengan suhu ruangan agar panas bisa lebih cepat keluar dari tubuh.

6. Hindari olahraga berat dan aktivitas yang menguras energi

ilustrasi olahraga ringan (pexels.com/cottonbro studio)

Berolahraga saat demam bisa membuat tubuh makin lemas dan memperburuk kondisi. Jika ingin tetap aktif, cukup lakukan peregangan ringan atau jalan santai setelah berbuka untuk menjaga tubuh tetap bergerak tanpa membebani sistem imun.

Olahraga yang terlalu berat bisa meningkatkan suhu tubuh lebih tinggi, sehingga demam bisa bertahan lebih lama. Fokuskan energi untuk beristirahat agar tubuh cepat pulih.

7. Tetap lakukan ibadah dengan nyaman

ilustrasi membaca Al-Quran (pexels.com/Thirdman)

Jika demam tidak terlalu parah, tetaplah menjalankan ibadah dengan cara yang lebih ringan. Misalnya, jika merasa terlalu lemas untuk salat berdiri, boleh melakukannya dengan duduk sesuai ketentuan syariat.

Jika membaca Al-Qur’an terasa melelahkan, dengarkan murotal. Jangan ragu untuk beristirahat di antara waktu ibadah agar tubuh tidak makin lelah.

Itulah beberapa cara mengatasi demam saat puasa yang bisa kamu coba agar tetap nyaman beribadah. Pastikan tubuh tetap terhidrasi, cukup istirahat, dan konsumsi makanan bernutrisi agar proses pemulihan lebih cepat. Jika demam tak kunjung reda, memburuk, atau muncul gejala lainnya, segera berkonsultasi dengan dokter untuk penanganan lebih lanjut, ya!

Referensi

"How To Manage Pain Whilst Fasting". Cleveland Clinic Abu Dhabi. Diakses Februari 2025.
"Is fasting a good idea during illness?" Medical News Today. Diakses Februari 2025.
"5 Important Things to Do to Keep Your Body Fit During Fasting" EMC Healthcare. Diakses Februari 2025.
"Fever". Better Health Channel. Diakses Februari 2025.
"What You Need to Know About Breaking a Fever". Healthline. Diakses Februari 2025.

Editorial Team