Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

10 Cara Mengatasi Hidung Tersumbat Tanpa Obat

Seorang perempuan mengalami hidung tersumbat.
ilustrasi hidung tersumbat (pexels.com/Andrea Piacquadio)
Intinya sih...
  • Mandi air hangat dapat membantu mengurangi tekanan di sinus dan melancarkan aliran lendir, sehingga kamu bisa kembali bernapas.
  • Humidifier menjaga kelembapan udara di ruangan, membuat lendir lebih cair dan memudahkan keluar dari hidung.
  • Tetap terhidrasi dengan mencukupi kebutuhan cairan membantu tubuh tetap terhidrasi dan lendir di saluran hidung menjadi lebih encer.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Hidung tersumbat adalah masalah yang cukup mengganggu. Sulit untuk bernapas, suara berubah, dan tanpa kamu sadari cairan keluar dari hidungmu. Tidak hanya itu, saat kamu berusaha mengeluarkannya, hanya sedikit atau bahkan tidak ada cairan yang keluar. 

Banyak orang mengira penyebabnya adalah hidung yang penuh cairan. Padahal, sumbatan terjadi karena pembuluh darah di area sinus sedang meradang. Peradangan inilah yang membuat rongga hidung membengkak dan aliran cairan terhambat.

Kondisi ini bisa dialami siapa saja, dari anak-anak hingga orang dewasa. Dan meski terasa sepele, tetapi rasa tidak nyaman yang ditimbulkannya bisa mengganggu aktivitas.

Kalau saat ini kamu sedang berjuang dengan hidung tersumbat, atau ada orang terdekatmu yang mengalaminya, ada kabar baik. Ada cara sederhana untuk meredakannya tanpa harus langsung mengandalkan obat-obatan.

1. Mandi air hangat

Saat pilek menyerang, mandi air hangat sering memberi kelegaan. Uap yang memenuhi kamar mandi membuat napas terasa lebih lega, kepala sedikit lebih ringan, dan tubuh seolah mendapatkan energi baru. Alasannya, uap hangat membantu mengurangi tekanan di sinus dengan melancarkan aliran lendir, sehingga pernapasan kembali terasa normal, walaupun cuma untuk sementara.

Efek menenangkan dari uap ini tidak hanya bisa didapatkan lewat mandi. Cara lainnya adalah dengan menghirup uap dari air panas di baskom atau ember kecil. Caranya mudah: tuangkan air panas, letakkan handuk di atas kepala, lalu tundukkan wajah di atas baskom. Pastikan jaraknya aman agar kulit tidak terkena panas berlebih. Metode ini bisa dilakukan beberapa kali sehari, kapan pun hidung terasa tersumbat.

2. Gunakan humidifier

Tidur di ruangan yang udaranya kering sering membuat hidung terasa perih dan tersumbat. Itulah sebabnya banyak orang merasa lebih nyaman ketika menyalakan humidifier di kamar tidur. Alat kecil ini bekerja sepanjang malam, melepaskan uap lembut yang menjaga kelembapan udara.

Dengan udara yang lebih lembap, lapisan dalam hidung tidak mudah kering atau teriritasi. Lendir yang biasanya mengental dan menyumbat pun menjadi lebih cair, sehingga lebih mudah keluar. Efeknya mirip dengan terapi uap. Pernapasan terasa lebih lega, tidur pun bisa lebih nyenyak.

3. Tetap terhidrasi

Seorang perempuan minum dua gelas air putih.
ilustrasi minum air putih (freepik.com/azerbaijan_stockers)

Saat tubuh sedang melawan flu atau pilek, segelas air bisa menjadi penolong sederhana yang sering diremehkan. Dengan cukup minum, tubuh tetap terhidrasi dan lendir di saluran hidung menjadi lebih encer. Lendir yang lebih cair ini lebih mudah keluar, sehingga tekanan di sinus berkurang. Tekanan yang mereda berarti peradangan dan rasa tidak nyaman pun ikut menurun.

Bukan hanya itu, jika tenggorokan ikut terasa sakit, minuman hangat seperti teh bisa memberi rasa lega. Kehangatan cairan membantu menenangkan iritasi, membuat menelan terasa lebih nyaman, dan memberi efek menenangkan saat tubuh sedang tidak fit.

4. Kompres hangat

Saat hidung terasa penuh dan kepala berat karena sinus tersumbat, menempelkan handuk basah yang hangat di wajah bisa sangat membantu. Rasa hangatnya bisa membantu meredakan bengkak dan peradangan, membuat rongga hidung terasa lebih lega.

Selain itu, uap lembap dari handuk ikut menjaga lapisan dalam hidung tetap basah. Ketika selaput lendir tidak kering, mereka bisa bekerja lebih baik untuk melawan iritasi dan mengatur aliran lendir.

Caranya mudah, rendam handuk dalam air hangat, peras hingga tidak menetes, lalu letakkan di wajah dengan posisi yang tetap membuatmu bisa bernapas melalui mulut. Kamu bisa mengulanginya beberapa kali sehari, terutama saat rasa tersumbat mulai mengganggu.

5. Coba dekongestan alami

Kadang, bala bantuan untuk hidung tersumbat bisa dari bahan-bahan alami, misalnya makanan yang mengandung vitamin C.

Beberapa penelitian memang menunjukkan bahwa vitamin ini dapat memperpendek durasi flu dan mengurangi keparahan gejalanya. Meski tidak secara langsung melegakan sumbatan, tetapi tambahan vitamin C bisa membantu tubuh pulih lebih cepat.

Untuk hidung tersumbat akibat alergi, jahe bisa menjadi pilihan. Dalam sebuah penelitian, ekstrak jahe dengan dosis 500 miligram per hari terbukti sama efektifnya dengan obat antihistamin seperti loratadine dalam meredakan gejala. Menurut para peneliti, jahe memiliki efek antialergi sekaligus antiinflamasi.

Tentu saja, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk memastikan keamanan dan efektivitas ekstrak jahe. Namun, tidak ada salahnya untuk mengonsumsi sumber vitamin C seperti jeruk, kiwi, dan lainnya, atau secangkir jahe hangat saat mengalami hidung tersumbat.

6. Irigasi hidung

Seorang perempuan membersihkan hidung dengan metode iritasi nasal menggunakan neti pot.
ilustrasi irigasi hidung dengan neti pot (commons.wikimedia.org/Rhino Horn France)

Membersihkan saluran hidung dengan larutan garam bisa menjadi cara sederhana namun efektif untuk meredakan hidung tersumbat. Teknik ini dikenal sebagai irigasi hidung (nasal irrigation), dan salah satu alat yang sering digunakan adalah neti pot.

Dengan bantuan neti pot, lendir yang kental bisa lebih mudah keluar, aliran sinus menjadi lancar, sekaligus membantu menyingkirkan debu, alergen, atau kuman yang menempel.

Neti pot aman digunakan selama diisi dengan air steril atau air suling. Air keran sebaiknya tidak dipakai langsung, kecuali sudah direbus dan didinginkan terlebih dahulu.

Cara penggunaannya cukup sederhana:

  • Isi neti pot dengan larutan garam (campuran air hangat steril dan garam).
  • Condongkan tubuh di atas wastafel, miringkan kepala ke samping dengan dahi dan dagu sejajar agar cairan tidak masuk ke mulut.
  • Bernapas lewat mulut, lalu masukkan corong neti pot ke lubang hidung bagian atas. Biarkan cairan mengalir keluar melalui lubang hidung yang lain.
  • Ulangi langkah yang sama pada sisi sebaliknya.

Selain neti pot, ada juga semprotan hidung berisi larutan garam yang bisa membantu melembapkan saluran hidung. Namun, semprotan ini tidak seefektif irigasi dengan neti pot dalam membersihkan lendir, alergen, dan kuman.

7. Manfaatkan peppermint

Daun peppermint mengandung mentol, dan ini bekerja sebagai dekongestan alami yang membantu melegakan pernapasan, dan bahkan bisa mengencerkan lendir di dada. Itu sebabnya peppermint sering menjadi bahan balsem gosok dada maupun permen pelega tenggorokan.

Selain digunakan secara topikal, peppermint juga bisa dinikmati dalam bentuk teh hangat. Caranya, seduh satu sendok teh daun peppermint kering dalam segelas air mendidih, diamkan sekitar 10 menit, lalu nikmati selagi hangat. Kamu bisa meminumnya beberapa kali dalam sehari untuk membantu meredakan rasa sesak sekaligus memberi sensasi segar yang menenangkan.

8. Hindari alergen

Hidung tersumbat juga bisa disebabkan oleh alergen dari lingkungan sekitar. Alergen dan iritan yang terhirup sepanjang hari bisa memicu gejala seperti hidung berair atau mampet, dan keluhan ini bisa makin terasa saat berbaring untuk tidur.

Menghindari pemicunya dapat membantu mencegah hidung tersumbat. Beberapa hal yang sering menjadi pemicu antara lain:

  • Serbuk sari dari tanaman.
  • Bulu hewan peliharaan.
  • Debu rumah.
  • Jamur atau lumut.
  • Asap rokok atau asap kompor.
  • Produk pembersih rumah tangga.
  • Asap kendaraan.
  • Produk beraroma tajam, seperti parfum atau pengharum ruangan.

9. Gunakan bantal ekstra saat tidur

Seorang perempuan memegang bantal.
ilustrasi membawa bantal (freepik.com/stockking)

Hidung tersumbat sering kali terasa makin parah saat berbaring. Posisi tidur datar dapat memengaruhi aliran darah di area sinus, sehingga tekanan bertambah dan pernapasan makin sulit. Karena itu, meninggikan posisi kepala saat tidur bisa membantu.

Beberapa orang merasa lebih nyaman menggunakan bantal berbentuk wedge yang memang dirancang untuk menopang kepala lebih tinggi. Namun, jika tidak ada, menumpuk beberapa bantal juga bisa membantu. Dengan posisi kepala yang sedikit terangkat, saluran pernapasan terasa lebih lega dan tidur pun bisa menjadi lebih nyenyak.

10. Pakai minyak kayu putih

Minyak kayu putih atau eucalyptus oil sudah lama diandalkan untuk meredakan hidung tersumbat. Aromanya yang khas membantu membuka jalan napas, sekaligus memiliki sifat antimikroba yang dapat membantu melawan kuman di sekitar saluran hidung.

Ada beberapa cara sederhana untuk memanfaatkannya. Salah satunya dengan meneteskan minyak kayu putih pada selembar tisu, lalu meletakkannya di dekat bantal saat tidur. Cara lain adalah menambahkan beberapa tetes ke dalam air panas, lalu menghirup uapnya. Namun, penting diingat bahwa campuran air panas dan minyak kayu putih tidak boleh langsung menyentuh kulit karena bisa menyebabkan luka bakar.

Ada beberapa cara alami yang bisa membantu meredakan hidung tersumbat, seperti mandi air hangat, kompres hangat, minum teh jahe hangat, iritasi hidung, dan lainnya. Biasanya, gejala bisa membaik dengan perawatan sederhana ini. Namun, jika muncul komplikasi, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter.

Sebaiknya segera temui dokter jika mengalami:

  • Gejala berat, misalnya nyeri wajah atau sakit kepala hebat.
  • Demam lebih dari 38 derajat Celcius yang berlangsung 3–4 hari.
  • Gejala memburuk setelah sempat membaik.
  • Gejala tidak hilang setelah 10 hari.
  • Sering mengalami masalah sinus dalam setahun terakhir.

Referensi

Amanda Bucher and Nicole White, “Vitamin C in the Prevention and Treatment of the Common Cold,” American Journal of Lifestyle Medicine 10, no. 3 (February 9, 2016): 181–83, https://doi.org/10.1177/1559827616629092.

Rodsarin Yamprasert et al., “Ginger Extract Versus Loratadine in the Treatment of Allergic Rhinitis: A Randomized Controlled Trial,” BMC Complementary Medicine and Therapies 20, no. 1 (April 20, 2020), https://doi.org/10.1186/s12906-020-2875-z.

"Natural Remedies for Congestion Relief." Everyday Health. Diakses Oktober 2025.

"Treatment for a Blocked Nose at Night." Sleep Foundation. Diakses Oktober 2025.

"How can you clear up sinus congestion?" Medical News Today. Diakses Oktober 2025.

"How to Get Rid of a Stuffy Nose." WebMD. Diakses Oktober 2025.

"How to Clear a Stuffy Nose." Healthline. Diakses Oktober 2025.

Robert Naclerio, “Pathophysiology of Nasal Congestion,” International Journal of General Medicine, February 1, 2010, 47, https://doi.org/10.2147/ijgm.s8088.

Riham a. El Shiekh et al., “Therapeutic Applications of Eucalyptus Essential Oils,” Inflammopharmacology, November 5, 2024, https://doi.org/10.1007/s10787-024-01588-8.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Bayu D. Wicaksono
Mayang Ulfah Narimanda
3+
Bayu D. Wicaksono
EditorBayu D. Wicaksono
Follow Us

Latest in Health

See More

Banyak Orang Indonesia Kekurangan Kalsium, Risiko Osteoporosis Naik

30 Okt 2025, 13:16 WIBHealth