Jangan Pakai Cotton Bud! Ini Cara Terbaik untuk Membersihkan Telinga

Meski cotton bud sangat populer di masyarakat untuk membersihkan kotoran telinga, ternyata penggunaannya berbahaya loh! Bahkan kamu disarankan untuk gak menggunakannya lagi.
Apa alasannya? Terus apa yang harus dilakukan agar telinga tetap bersih? Berikut ulasannya.
1. Pada dasarnya, kamu dilarang untuk memasukkan benda apa pun ke dalam telinga, termasuk cotton bud

Cotton bud memang terkenal praktis untuk membersihkan telinga. Tinggal masukkan telinga, bersihkan kotoran lalu buang.
Mungkin kamu berhasil untuk mengambil kotoran yang menyangkut di telinga. Namun, di satu sisi, kamu pun berperan dalam mendorong kotoran yang gak berhasil kamu ambil untuk masuk lebih dalam di telinga.
2. Kotoran yang terdorong ke dalam telinga akan membuat telingamu semakin gatal, sakit, bahkan sampai mengganggu pendengaran

Pada dasarnya, telinga secara alami memproduksi serumen atau yang lebih dikenal sebagai kotoran telinga. Saat itu menumpuk, memang bisa bikin gatal.
Namun, kalau kamu membersihkan telinga dan gak sengaja mendorongnya masuk semakin ke dalam, akan membuat telingamu sakit. Bahkan sampai pendengaranmu terganggu.
3. Jika kebiasaan ini terus dilakukan, dikhawatirkan akan meningkatkan risiko rusaknya gendang telinga dan saluran-saluran dalam telinga

Dilansir dari Medical Daily, Dr. Seth Schwartz, seorang spesialis THT di Amerika Serikat menyampaikan bahwa memasukkan benda apa pun, termasuk salah satunya cotton bud berisiko merusak gendang telinga beserta saluran-saluran dalam telinga. Itu karena gendang telinga adalah tempat yang bisa dijangkau oleh cotton bud. Saluran gendang telinga pun sangat rapuh dan halus. Sedikit sentuhan saja bisa menyobeknya.
Biasanya gendang telinga yang bermasalah akan ditandai dengan munculnya cairan bening, pendarahan dan terasa amat menyakitkan. Kamu pun berisiko untuk kehilangan kemampuan mendengarmu.
4. Kotoran telinga juga berfungsi untuk mencegah risiko infeksi jamur dan bakteri

Dilansir dari Hearing Research Foundation, ada sepuluh peptida mikroba yang ada dalam kotoran telinga. Fungsi mereka adalah mencegah jamur dan bakteri berkembang biak.
Namun, kotoran telinga yang terlalu banyak juga bisa membuat telingamu tersumbat dan sulit mendengar. Lalu, gimana cara terbaik untuk membersihkannya?
5. Pada dasarnya telinga gak perlu dibersihkan, namun hanya perlu dibersihkan jika jumlahnya sudah berlebihan

Menurut Dr. Rob Hicks dalam Smithsonian Magazine, telinga pada dasarnya gak perlu dibersihkan. Itu karena telinga memiliki mekanisme pembersihannya sendiri.
Serumen yang terdiri dari lemak dan minyak berfungsi untuk menyaring segala benda asing yang masuk ke telinga dan mengeluarkannya sebagai kotoran telinga. Sebenarnya, kotoran telinga bisa jatuh dengan sendirinya.
6. Kotoran telinga akan jatuh seiring dengan gerakan rahang yang kamu lakukan, seperti bicara, mengunyah dan berdeham

Saluran telinga berbentuk spiral. Saat mengering, kotoran telinga akan keluar melalui saluran tersebut menuju lubang telinga.
Adapun, kotoran tersebut akan keluar dengan sendirinya saat kamu bicara, mengunyah dan berdeham. Gak hanya itu, saat kamu mandi pun akan ada sedikit air yang masuk ke dalam saluran telinga sehingga kotoran tersebut mengencer dan keluar dengan sendirinya.
7. Jika telingamu terlalu gatal akibat penumpukan kotoran telinga, kamu bisa menggunakan larutan pembersih telinga

Meski begitu, ada kasus saat telingamu terasa gatal akibat terlalu banyak penumpukan kotoran telinga, salah satunya penggunaan earphone. Kalau sudah begitu, kamu bisa menggunakan lautan pembersih telinga yang bisa kamu dapatkan di warung atau minimarket. Namun, jika kamu mengalami kesulitan, gak ada salahnya kamu mengunjungi dokter THT untuk mendapatkan penanganan profesional.
Membersihkan telinga sebenarnya hanya perlu dilakukan di bagian luar saja. Bisa kamu lakukan dengan lap basah.
Selebihnya, telinga punya mekanismenya sendiri untuk membersihkan kotoran telinga. Namun, kalau kamu menemui masalah, ke dokter THT ya!