Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Asia Terpanggang Panas Ekstrem Dapat Memicu ISPA pada Anak

Ilustrasi global boiling (Dok. Istimewa)

Kian parahnya dampak perubahan iklim membuat petinggi dunia menyatakan bahwa bumi telah memasuki era mendidih global atau global boiling. Global boiling adalah istilah untuk menggambarkan kenaikan suhu rata-rata pada atmosfer, lautan, dan daratan yang ekstrem sebagai dampak perubahan iklim.

Secara umum, dampak pendidihan global hampir sama dengan dampak global warming bagi manusia. Hal ini dapat meningkatkan risiko sejumlah gangguan kesehatan. Beberapa gangguan kesehatan yang berpeluang timbul akibat global boiling antara lain adalah gangguan pernapasan, seperti infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) dan asma, yang disebabkan oleh tingginya kadar polutan di udara sebagai pemicu efek rumah kaca.

Di sisi lain, gelombang panas yang belum pernah terjadi sebelumnya terus melanda Asia pada tahun ini. Suhu telah meningkat hingga mencapai 45°C di Myanmar, 44,5°C di India, dan 41,9°C di Tiongkok, dengan Thailand dan Laos memecahkan rekor suhu tertinggi sepanjang masa. Sejumlah wilayah yang ada di Indonesia, mengalami kenaikan suhu yang cukup drastis. Suhu temperatur rata-ratanya adalah sekitar 35° sampai dengan 30°C. Kenaikan suhu ini membuat sebagian wilayah terasa lebih panas daripada biasanya.

1. Fakta yang terjadi seputar perubahan iklim

ilustrasi ramalan cuaca (istockphoto.com/EKIN KIZILKAYA)

Menurut World Meteorological Organization (WMO), rata-rata suhu global antara tahun 2023-2027 akan meningkat lebih dari 1,5°C. Berdasarkan laporan dari UNICEF Innocenti Report Center (UNICEF IRC), perubahan iklim bukan hanya membuat cuaca lebih panas, namun juga mempengaruhi kualitas udara, air, dan timbulkan penyakit karena patogen atau parasit. Dalam laporan ini UNICEF IRC juga menyatakan anak-anak mempunyai kerentanan yang lebih tinggi dibandingkan dengan populasi lainnya akibat dari dampak buruk perubahan lingkungan.

Suhu panas yang menyengat tidak hanya menyebabkan badan menjadi lemas dan tidak nyaman, tetapi  juga dapat mengakibatkan tubuh rentan terserang berbagai penyakit. Hal ini dikarenakan kenaikan suhu tubuh yang terlalu cepat akibat pengaruh eksternal mempengaruhi kemampuan tubuh untuk mengatur suhu yang dapat menyebabkan serangkaian penyakit.

Penyakit akibat cuaca ekstrem di antaranya adalah penyakit yang disebabkan oleh menurunnya daya tahan tubuh. Cuaca yang tidak menentu berdampak pada daya tahan tubuh. Pasalnya, tubuh harus beradaptasi dengan perbedaan suhu yang cukup signifikan.

2. Batuk dan pilek bertahan lebih lama

Google

Penyakit akibat cuaca ekstrem yang pertama yaitu batuk pilek. Pada saat musim pancaroba atau pergantian cuaca terjadi secara ekstrem, perkembangbiakan virus influenza dan rhinovirus juga semakin cepat. Biasanya batuk dan pilek bisa sembuh dalam waktu 3-5 hari. Namun, dalam cuaca ekstrem penyakit bisa bertahan lebih lama dalam tubuh dengan durasi bisa lebih dari tujuh hari.

Cuaca yang tidak menentu berdampak pada daya tahan tubuh. Pasalnya, tubuh harus beradaptasi dengan perbedaan suhu yang cukup signifikan. Akibatnya, batuk, hidung tersumbat, pilek, meriang, deman, dan bersin-bersin akan selalu muncul pada musim ini.

3. Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) mudah tersebar

Ilustrasi anak menderita ISPA. ANTARA FOTO/FB Anggoro

ISPA juga merupakan salah satu penyakit akibat cuaca ekstrem yang kerap terjadi. Orang yang paling mudah terjangkit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) adalah anak-anak, terutama balita. Hal ini dikarenakan sistem imun tubuh mereka belum terbentuk secara sempurna. ISPA biasanya muncul disertai dengan sejumlah gejala lain seperti demam, badan meriang, nyeri tenggorokan, nyeri otot, batuk, mata kemerahan, dan pilek.

Apalagi, pasien yang terjangkit ISPA bila batuk atau bersin tanpa menutup mulut dan hidung dapat membuat virus dan bakteri dari penyakit tersebut menyebar melalui droplet di udara dan terhirup oleh orang-orang yang sehat.

4. Sakit kepala ikut muncul di tengah cuaca ekstrem

ilustrasi orangtua menenangkan anak menangis (freepik.com/jiboom)

Penyakit akibat cuaca ekstrem berikutnya adalah sakit kepala. Cuaca dingin yang ekstrem atau pancaran sinar matahari yang terlalu panas juga dapat memicu hal-hal seperti ketidakstabilan komponen kimiawi dalam otak sehingga memicu sakit kepala. Saat cuaca ekstrem berlangsung, tekanan udara umumnya menurun dan kelembapan udara mengalami kenaikan tajam. Suhu udara juga dapat turun secara tiba-tiba, hal inilah yang lantas memicu terjadinya sakit kepala, terutama migrain.

Dalam menghadapi perubahan iklim ini orangtua perlu tetap memerhatikan kesehatan anak dengan menjaga asupan gizi seimbang sehingga anak tetap tumbuh optimal dan menjingkatkan kekebalan tubuh. “Secara khusus, meningkatkan kekebalan tubuh adalah mikronutrien seperti vitamin A, C, D, E, dan zinc. Mikronutrien ini bisa didapatkan dari asupan makanan sehari-hari yang orangtua sajikan untuk anak. Jika anak mengalami kondisi tertentu seperti kurang nafsu makan, picky eater, sakit batuk dan pilek, maka perlu ditambah dengan suplemen makanan yang mengandung makronutrien tersebut,” ujar dr. Kanya Ayu SpA.

5. Buah goji bisa penuhi makronutrien

Gojiberry kering (pixabay.com/ivabalk)

Goji berry merupakan buah yang dikenal akan khasiatnya untuk kesehatan. Buah ini bisa ditemukan dalam bentuk suplemen atau buah kering. Buah bernama latin Lycium barbarum ini merupakan tumbuhan asli Asia yang sudah lama digunakan dalam pengobatan tradisional. Ini makin populer karena kandungan antioksidannya yang kuat. Manfaat goji berry ini juga makin lengkap dengan kandungan vitamin dan mineral di dalamnya.

Goji berry merupakan sumber vitamin A dan C, serat, zat besi, zink, kalsium, mangan, megnesium, dan selenium. Buah ini juga kaya akan polisakarida, beta-karoten, dan zeaxanthin. Polisakarida dan zeaxanthin dalam goji berry membantu meningkatkan fungsi kekebalan tubuh. Beta-karoten sangat penting untuk kesehatan mata, tulang, kulit, dan sel. 

Buah yang memiliki rasa manis ini juga memiliki indeks glikemik rendah, artinya goji berry tidak menyebabkan peningkatan gula darah secara drastis sehingga aman dikonsumsi oleh penderita diabetes. Di dalam satu buah goji berry, terdapat banyak antioksidan. Selain membantu memenuhi kebutuhan asupan antioksidan tubuh, konsumsi buah goji berry juga disebut bisa memberi sederet manfaat sehat lainnya, khususnya untuk kesehatan anak, seperti:

  • Mengoptimalkan sistem imun tubuh.
  • Mengoptimalkan kesehatan mata.
  • Menjaga kadar gula darah.
  • Meningkatkan energi.
  • Menjaga kesehatan hati.
  • Anti-mikrobakterial.

Semua manfaat tersebut bisa didapat dengan mengonsumsi buah goji berry langsung, disajikan bersama yoghurt dan sereal, atau yang sudah berbentuk suplemen baik sirup maupun gummy. (WEB)

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anastasia Desire
EditorAnastasia Desire
Follow Us