Mengenal Seasonal Affective Disorder, Depresi Akibat Perubahan Musim

Penyebab Jonghyun SHINee alami depresi berat

Seasonal Affective Disorder (SAD) adalah jenis depresi yang datang dan pergi seiring perubahan musim. Hal ini pada umumnya terjadi di negara-negara yang memiliki empat musim. Sedangkan di negara-negara tropis seperti Indonesia hampir jarang sekali ditemukan.

SAD sangatlah mengganggu penderitanya di mana mereka akan merasakan sangat tertekan yang berujung depresi. Untuk lebih memahami gangguan mental yang satu ini, berikut penjelasannya.

1. Gejala-gejala seseorang mengidap Seasonal Affectice Disorder

Mengenal Seasonal Affective Disorder, Depresi Akibat Perubahan Musimmedicalnewstoday.com

SAD adalah jenis depresi yang menunjukkan pola musiman yang berulang. Untuk dapat didiagnosis seseorang mengidap SAD, mereka harus memenuhi kriteria penuh untuk depresi berat yang bertepatan dengan musim tertentu (muncul di musim dingin atau musim panas) selama minimal dua tahun. 

Hal inilah yang menjadikan SAD juga sangat berbahaya bagi pengidapnya karena memunculkan risiko melakukan bunuh diri seperti yang dialami anggota boyband SHINee, Jonghyun pada tahun 2017 lalu.

Oleh karena itu sangat penting bagi kita untuk mengetahui gejala-gejalanya seperti di bawah ini:

Depresi musim dingin

  • Memiliki energi rendah
  • Banyak tidur
  • Menarik diri dari pergaulan
  • Merasa tertekan hampir sepanjang hari
  • Perubahan pola makan, selalu ngidam makanan berkarbohidrat
  • Sulit berkonsentrasi

Depresi musim panas

  • Insomnia
  • Menurunnya nafsu makan
  • Mudah marah
  • Peningkatan dorongan seks

2. Apa penyebab Seasonal Affectice Disorder?

Mengenal Seasonal Affective Disorder, Depresi Akibat Perubahan Musimleague.com

Penyebab spesifik SAD masih belum diketahui. Namun beberapa faktor mampu meningkatkan seseorang untuk mengidap SAD. Salah satu faktanya adalah wanita memiliki potensi empat kali lebih besar daripada pria. Faktor zat kimia otak seperti serotonin juga memberikan pengaruh karena mampu menurunkan suasana hati.

Satu studi menemukan bahwa orang-orang dengan SAD memiliki 5% lebih banyak protein transporter serotonin di musim dingin daripada bulan-bulan musim panas. Akibatnya, produksi serotonin pun menurun dan merubah suasan hati. 

Orang dengan SAD juga dapat memproduksi hormon melatonin secara berlebihan. Kegelapan meningkatkan produksi melatonin, yang bergungsi mengatur tidur. Ketika hari-hari di musim dingin menjadi lebih pendek, produksi melatonin meningkat, membuat orang-orang dengan SAD merasa lebih mengantuk dan lebih lesu.

Kurangnya produksi vitamin D pun dipercaya menjadi salah satu penyebabnya karena merupakan salah satu yang mampu mengaktivasi serotonin.

Baca Juga: 5 Tanda Depresi Ringan yang Sedang Kamu Alami, Jangan Diremehkan!

3. Perawatan melalui obat

Mengenal Seasonal Affective Disorder, Depresi Akibat Perubahan Musimsandiego.gov

Terdapat beberapa jenis perawatan untuk mengobati penderita SAD. Salah satunya dengan mengonsumsi obat-obatan seperti  bupropion dan obat-obatan golongan SSRI (selective serotonin reuptake inhibitor).

Seperti halnya obat lain, ada efek samping pada SSRI. Bicaralah dengan dokter tentang kemungkinan risiko menggunakan obat tersebut untuk kondisi yang dihadapi. Pasien terkadang perlu mencoba beberapa obat antidepresan yang berbeda sebelum menemukan obat yang memperbaiki gejala tanpa menimbulkan efek samping yang lebih bermasalah.

4. Perawatan melalui terapi cahaya dan psikoterapi

Mengenal Seasonal Affective Disorder, Depresi Akibat Perubahan Musimclinicaladvisor.com

Terapi cahaya telah menjadi pengobatan andalan untuk SAD sejak 1980-an. Gagasan di balik terapi cahaya adalah untuk menggantikan sinar matahari yang berkurang dari bulan-bulan musim gugur dan musim dingin menggunakan paparan cahaya buatan.

Gejala SAD dapat dihilangkan dengan duduk beberapa meter dari kotak terapi cahaya khusus sehingga terkena cahaya terang. Terapi cahaya meniru cahaya outdoor dan menyebabkan perubahan kimia otak yang terkait dengan suasana hati. Pengobatan ini mudah digunakan dan tampaknya memiliki efek samping yang rendah.

Perawatan lainnya yang perlu dilakukan adalah psikoterapi. Hal ini dilakukan untuk mengidentifikasi dan mengubah berbagai pikiran negatif dan perilaku yang merugikan diri sendiri selama mengalami SAD.

Itulah beberapa fakta yang perlu kita ketahui tentang Seasonal Affective Disorder (SAD). Meskipun di Indonesia pengidapnya termasuk jarang, namun tak ada salahnya untuk memahami jenis depresi yang satu ini.

Baca Juga: 6 Ungkapan Ini Tak Boleh Kamu Ucapkan Kepada Pengidap Depresi Berat

Ganjar Firmansyah Photo Verified Writer Ganjar Firmansyah

A Reader who love hiking hitchiking camping and other-Ings

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Tania Stephanie

Berita Terkini Lainnya