Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Gemar Mencabut Rambut? Mungkin Kamu Mengidap Trikotilomania

findatopdoc.com

Penyakit mental memang memiliki ragam jenis dan seringkali disepelekan. Ada yang ditandai dengan kecemasan terhadap sesuatu, ketakutan bahkan hingga rasa percaya diri yang terlalu berlebihan. Tampak tidak berbahaya, kadang gejala penyakit mental tidak disadari oleh penderita maupun orang-orang di sekitarnya.

Gemar mencabuti rambut ternyata juga merupakan salah satu gangguan mental. Gangguan mental yang satu ini lebih akrab disebut trikotilomania. Penasaran bagaimana sih sebenarnya penyakit trikotilomania itu? Mari simak ulasan lengkapnya di bawah ini.

1. Ciri paling mendasar trikotilomania adalah kegemaran mencabut rambut yang tidak bisa dikendalikan

salud.carlosslim.org

Penyakit trikotilomania merupakan salah satu gangguan kontrol impuls yang melibatkan kegiatan mencabut rambut dan terjadi secara berulang-ulang. Penderita trikotilomania akan merasakan keinginan kuat untuk mencabut rambut mereka dan baru merasa lega setelah berhasil melakukannya.

Bagian rambut di seluruh tubuh bisa jadi sasaran penderitanya tetapi daerah yang paling umum biasanya meliputi area kulit kepala, alis, dan bulu mata.

2. Gangguan tersebut akan muncul dengan sendirinya saat penderitanya merasa tertekan

verywellmind.com

Timbulnya gangguan ini dapat diawali atau disertai oleh berbagai keadaan emosional, seperti perasaan cemas maupun bosan. Sebagian besar penderita trikotilomania mencabut rambutnya sebagai respons terhadap situasi yang membuatnya berpikir keras, stres atau mungkin dilakukan secara tidak sadar tanpa mengalami tekanan apa pun.

3. Penyakit mental ini lebih berpotensi terjadi pada perempuan dibandingkan laki-laki

trich.org

Menurut penelitian, sekitar 1-2 persen remaja dan orang dewasa menderita trikotilomania.  Kebanyakan gangguan ini terjadi pada perempuan dengan usia rata-rata sekitar 9-13 tahun. Meski begitu, ada kemungkinan bahwa trikotilomania terjadi juga pada bayi namun gejalanya biasanya hilang pada awal perkembangan.

4. Agar lebih jelas, ini gejala lengkap yang seringkali diperlihatkan penderita trikotilomania

verywellmind.com

  • Pencabutan rambut dilakukan berulang dan dapat menyebabkan rontok hingga kebotakan
  • Penderita dapat memainkan rambut yang dicabutnya pada pipi maupun bibirnya
  • Meningkatnya rasa tegang dan cemas sebelum berhasil mencabut rambut. Gejala ini akan timbul juga saat penderita menolak perilaku tersebut
  • Gangguan tersebut menyebabkan kesulitan yang signifikan dalam bidang sosial, pekerjaan, dan bidang penting lainnya
  • Penderita dapat menarik rambut disertai dengan berbagai perilaku atau ritual yang melibatkan rambut. Menggunakan alat tertentu maupun memilih rambut yang hendak dicabut merupakan contohnya.
  • Penderita gangguan ini juga dapat memeriksa atau memanipulasi rambut dengan cara tertentu setelah dicabut, misalnya menggulung rambut dengan jari bahkan sampai menelannya.

5. Meski tampak sepele, penyakit mental trikotilomania ini harus segera diatasi dengan penanganan yang tepat

freepik/tirachardz

Dua jenis pengobatan utama yang disarankan untuk penderita trikotilomania adalah berikut ini:

  • Psikoterapi

Cara yang pertama ini adalah pengobatan gangguan dengan melibatkan metode psikologi. Adapun jenis terapi yang disarankan untuk penderita trikotilomania adalah terapi perilaku kognitif. Terapi tersebut digunakan untuk pengurangan hingga pembalikan kebiasaan, pelatihan kesadaran dan kontrol stimulus.

  • Farmakoterapi

Cara tersebut mengacu pada penggunaan obat-obatan untuk mengobati suatu penyakit. Pengobatan trikotilomania dengan cara ini memerlukan kehati-hatian dan harus di bawah pengawasan dokter.

Nah, itulah beberapa informasi penting seputar trikotilomania. Semoga ulasan tersebut membantu dan menambah pengetahuan kesehatanmu!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yulia Nor Annisa
EditorYulia Nor Annisa
Follow Us