7 Kebiasaan Buruk yang Mengancam Kesehatan Usus, Segera Hentikan!

- Kesehatan usus sangat penting bagi kesehatan tubuh secara keseluruhan.
- Kebiasaan buruk seperti scrolling media sosial sebelum tidur dan mengunyah permen karet dapat merusak kesehatan usus.
- Pola makan yang kurang bervariasi, konsumsi alkohol berlebihan, dan kurangnya aktivitas fisik juga dapat berdampak negatif pada kesehatan usus.
Kesehatan usus sangat memengaruhi kesehatan seluruh tubuh. Mikroorganisme dalam usus memproduksi berbagai jenis senyawa kimia yang dibutuhkan untuk pikiran dan tubuh yang sehat.
Diperkirakan ada sekitar 100 triliun bakteri yang berbeda hidup di dalam usus kita, yang secara kolektif dikenal sebagai mikrobioma atau mikrobiota, dan menjaga keseimbangannya sangatlah penting.
Sayangnya, ada banyak kebiasaan buruk yang mengancam kesehatan usus yang mungkin sering dilakukan tanpa disadari. Apa saja kebiasaan buruk yang dimaksud?
1. Konsumsi produk pengganti susu
Tidak semua orang cocok dengan produk susu. Sebagai gantinya, mereka memilih produk pengganti susu berbasis hewani, yang biasanya terbuat dari bahan nabati seperti kacang-kacangan, seperti susu kedelai, susu almon, dan sebagainya.
Menurut studi, banyak produk pengganti susu ini diberi tambahan pengemulsi dengan maksud untuk mencegah pemisahan susu. Minum susu dengan pengemulsi sama seperti menambahkan sabun ke bakteri usus yang dapat merusak mikrobioma usus (Nature, 2015).
2. Scrolling media sosial menjelang tidur
Scrolling media sosial sebelum tidur menjadi salah satu kebiasaan yang dilakukan banyak orang saat ini, atau kamu mungkin salah satunya? Padahal, kebiasaan ini memengaruhi pola tidur kita secara negatif.
Pancaran cahaya dari HP atau komputer membuat kita terjaga, yang pada akhirnya membuat kita sulit tidur. Padahal, mendapatkan tidur malam yang berkualitas sangat penting bagi kesehatan usus.
Kualitas tidur yang buruk dapat berdampak negatif terhadap kesehatan pencernaan dan memperburuk gejala gastrointestinal. Dampak ini kemungkinan besar disebabkan oleh komunikasi dua arah yang terjadi antara otak dan usus.
Selain itu, kurang tidur diketahui dapat menyebabkan perubahan ekosistem mikrobioma usus, yang juga dapat berdampak negatif terhadap kesehatan pencernaan.
Meskipun ritme sirkadian mengatur tingkat energi dan pola tidur/bangun, tetapi ini juga memengaruhi ritme teratur motilitas usus, yang mana usus menjadi lebih aktif pada siang hari dan berkurang pada malam hari.
Namun, seiring dengan perubahan pola tidur atau gangguan tidur, ritme motilitas usus juga bisa berubah—menyebabkan usus menjadi kurang aktif pada siang hari dan lebih aktif pada malam hari, yang dapat mengakibatkan gejala seperti sembelit, kembung, sulit tidur, atau sering terbangun tengah malam.
Stres kronis dan kebiasaan tidur yang buruk juga ditemukan berhubungan dengan tingginya tingkat sindrom iritasi usus besar (IBS) yang dilaporkan sendiri dan penurunan kesejahteraan, yang selanjutnya mendasari dampak kurang tidur terhadap kesehatan pencernaan.
3. Mengunyah permen karet
Kamu mungkin pernah membaca informasi yang menjelaskan bahwa mengunyah permen karet memiliki berbagai manfaat, salah satunya menyegarkan napas. Namun, kebiasaan mengunyah permen karet dapat merusak cairan pencernaan, yang menyebabkan produksi asam lambung berlebih.
Saat kamu mengunyah permen karet, otak mengirimkan sinyal ke perut bahwa akan ada makanan yang masuk sehingga perut mulai mengeluarkan cairan pencernaan, tetapi kemudian tidak ada makanan yang bisa dicerna. Ini pada akhirnya memberikan efek negatif pada bakteri usus. Mengunyah permen karet juga dapat menyebabkan kamu menelan udara berlebih yang dapat menyebabkan kembung dan IBS.
4. Tidak makan beragam makanan

Kurangnya keragaman bakteri dalam usus dapat mengurangi kemampuan tubuh untuk pulih dari pengaruh berbahaya, seperti infeksi atau antibiotik.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa pola makan yang terdiri dari berbagai macam makanan utuh, seperti buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian, dapat menghasilkan flora usus yang lebih beragam. Lebih jauh, mengubah pola makan dapat mengubah profil flora usus hanya dalam beberapa hari.
Ini karena makanan yang masuk ke dalam saluran pencernaan memberikan nutrisi yang membantu bakteri tumbuh. Pola makan kaya akan makanan utuh memberi usus berbagai nutrisi yang diperlukan untuk mendorong pertumbuhan berbagai jenis bakteri sehat, yang menghasilkan flora usus yang lebih beragam.
Sebaliknya, jika kamu hanya makan makanan yang itu-itu saja, ini akan membuat flora usus menjadi kurang beragam, yang selanjutnya akan memengaruhi kesehatanmu secara negatif.
5. Minum terlalu banyak alkohol
Alkohol bersifat adiktif, beracun, dan memberikan efek negatif bagi fisik dan mental. Dalam hal kesehatan usus, konsumsi alkohol secara berlebihan dapat menyebabkan masalah serius, salah satunya disbiosis.
Satu studi meneliti flora usus dari 41 pecandu alkohol dan membandingkannya dengan 10 individu sehat yang mengonsumsi sedikit alkohol. Hasilnya, disbiosis (ketidakseimbangan jumlah mikroorganisme dalam saluran pencernaan) terjadi pada 27 persen populasi alkoholik, tetapi tidak ditemukan pada individu sehat.
6. Kurangnya aktivitas fisik

Aktivitas fisik adalah gerakan tubuh yang membakar energi, seperti berjalan, berkebun, berenang, dan bersepeda. Aktivitas fisik teratur memberikan sejumlah manfaat kesehatan, mulai dari penurunan berat badan, menurunkan tingkat stres, hingga mengurangi risiko penyakit kronis.
Selain itu, sebuah penelitian menunjukkan bahwa aktivitas fisik juga dapat mengubah bakteri usus, yang meningkatkan kesehatan usus. Tingkat kebugaran yang lebih tinggi telah dikaitkan dengan kelimpahan butirat yang lebih besar. Ini adalah asam lemak rantai pendek yang penting untuk bakteri penghasil butirat dan kesehatan secara keseluruhan.
7. Merokok
Asap yang dihasilkan dari tembakau yang dibakar terdiri dari ribuan bahan kimia, dan 70 persen di antaranya adalah penyebab kanker. Merokok menyebabkan kerusakan pada hampir semua organ dalam tubuh dan meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan kanker paru-paru.
Rokok adalah salah satu faktor risiko yang paling signifikan untuk radang usus, penyakit yang ditandai dengan peradangan terus-menerus pada saluran pencernaan.
Selain itu, perokok juga dua kali lebih mungkin mengalami penyakit Crohn, jenis penyakit radang usus yang umum. Kalau kamu adalah perokok, berhenti merokok dapat meningkatkan keragaman flora usus, yang pada akhirnya meningkatkan kesehatan usus.
Karena kesehatan usus memengaruhi kesehatan tubuh secara keseluruhan, maka jelas sangat penting bagi kita semua untuk menjaga kesehatan usus. Jika selama ini kamu memiliki kebiasaan buruk yang mengancam kesehatan usus, segera hentikan demi kesehatannya yang lebih baik.
Referensi
Verywell Health. Diakses pada Agustus 2024. What Are Emulsifiers in Food and Should You Avoid Them?
Rupa Health. Diakses pada Agustus 2024. Is Poor Sleep Quality Affecting Your Digestion?
Healthista. Diakses pada Agustus 2024. Everyday lifestyle habits that ruin your gut health.
Healthline. Diakses pada Agustus 2024. Surprising Things That Harm Your Gut Bacteria.