Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Kesalahan Kecil saat Pilates yang Diam-Diam Merusak Postur

ilustrasi pilates (pexels.com/Ahmet Kurt)
ilustrasi pilates (pexels.com/Ahmet Kurt)

Latihan pilates semakin digemari karena dianggap mampu memperkuat otot inti, memperbaiki pernapasan, serta membantu tubuh menjadi lebih seimbang. Banyak orang menjadikannya sebagai rutinitas karena gerakan pilates terlihat sederhana namun memberikan efek yang signifikan pada kesehatan fisik. Meskipun begitu, hasil yang baik tidak selalu tercapai ketika teknik yang digunakan keliru atau postur tubuh kurang tepat. Kesalahan kecil yang sering dianggap sepele justru bisa berdampak pada ketidakseimbangan otot hingga postur yang semakin memburuk.

Tidak jarang orang merasa sudah berlatih dengan benar padahal posisi tubuh yang diambil jauh dari ideal. Ketidaksadaran ini membuat latihan menjadi kurang efektif, bahkan menimbulkan risiko cedera jangka panjang. Untuk memahami lebih dalam, penting melihat detail kesalahan yang sering terjadi ketika melakukan gerakan pilates. Berikut beberapa kesalahan pilates yang sering terlihat, tapi sebenarnya memberi dampak besar pada postur tubuh.

1. Pernapasan tidak terkoordinasi dengan gerakan

ilustrasi pilates reformer (pexels.com/Flexity Yoga & Pilates)
ilustrasi pilates reformer (pexels.com/Flexity Yoga & Pilates)

Salah satu elemen penting dalam pilates adalah koordinasi antara pernapasan dan gerakan. Banyak orang terburu-buru melakukan instruksi sehingga napas terputus-putus atau tidak sinkron dengan alur gerak. Padahal, pola pernapasan yang salah membuat otot inti tidak aktif sepenuhnya dan menurunkan efektivitas latihan. Kesalahan ini juga memengaruhi stabilitas tubuh yang seharusnya terjaga saat melakukan setiap rangkaian.

Selain itu, pernapasan yang tidak teratur bisa menimbulkan ketegangan berlebih pada bahu maupun leher. Hal ini sering membuat postur justru semakin kaku alih-alih rileks. Dengan memperhatikan ritme bernapas, tubuh bisa lebih terkendali dan otot inti bekerja optimal. Mempraktikkan teknik pernapasan dengan perlahan akan membantu kamu menyesuaikan gerakan tanpa kehilangan fokus pada postur tubuh.

2. Bahu mengangkat tanpa disadari

ilustrasi pilates (pexels.com/Yusuf Timur Çelik)
ilustrasi pilates (pexels.com/Yusuf Timur Çelik)

Gerakan pilates sering kali menuntut kestabilan bahu, namun banyak orang tidak sadar bahwa bahu mereka terangkat ke atas saat berlatih. Kebiasaan ini membuat ketegangan menumpuk di area leher dan punggung atas. Akibatnya, postur tubuh menjadi condong ke depan dan keseimbangan otot inti terganggu. Bila dibiarkan terus menerus, posisi ini justru menguatkan otot yang salah dan melemahkan bagian yang seharusnya aktif.

Mengendalikan posisi bahu bukan sekadar menjaga keindahan gerakan, melainkan untuk melatih tubuh agar terbiasa berada dalam posisi netral. Bahu yang rileks membantu tulang belakang tetap lurus sehingga postur menjadi lebih baik dalam jangka panjang. Dengan fokus pada kontrol otot bahu, risiko rasa pegal pada leher bisa berkurang dan latihan pun lebih aman. Kesadaran kecil ini sering terlewat, padahal berpengaruh besar terhadap hasil latihan.

3. Pinggul bergeser dari posisi netral

ilustrasi pilates reformer (pexels.com/Ahmet Kurt)
ilustrasi pilates reformer (pexels.com/Ahmet Kurt)

Pinggul adalah pusat keseimbangan gerakan pilates, namun justru sering tidak diperhatikan. Banyak orang menggeser pinggul terlalu maju atau mundur saat mengikuti instruksi, sehingga tulang belakang kehilangan posisinya. Kondisi ini menyebabkan otot perut tidak aktif sepenuhnya dan beban berpindah ke bagian tubuh lain yang tidak seharusnya menanggung. Lama-kelamaan, kesalahan kecil ini bisa memengaruhi lengkung alami tulang belakang.

Menjaga pinggul tetap netral memang memerlukan konsentrasi ekstra, terutama ketika gerakan semakin kompleks. Dengan membiasakan diri menempatkan pinggul pada posisi sejajar, postur tubuh akan terasa lebih ringan dan stabil. Hal ini juga membantu otot inti bekerja lebih maksimal karena beban terbagi dengan seimbang. Koreksi sederhana di bagian pinggul dapat mencegah masalah punggung yang sering timbul akibat kebiasaan berlatih yang salah.

4. Leher menegang saat fokus pada gerakan

ilustrasi pilates (pexels.com/Jessica Monte)
ilustrasi pilates (pexels.com/Jessica Monte)

Saat melakukan gerakan yang melibatkan perut dan punggung, banyak orang tanpa sadar menegangkan leher. Tegangan ini sering muncul karena tubuh berusaha menahan posisi, padahal otot inti seharusnya menjadi pusat kekuatan. Kondisi tersebut bukan hanya membuat latihan terasa lebih berat, tetapi juga memberi beban tambahan pada tulang leher. Jika dibiarkan berulang, leher menjadi kaku dan postur kepala semakin maju.

Relaksasi pada leher sangat penting untuk menjaga keseimbangan seluruh tubuh saat berlatih pilates. Ketika leher tetap tenang, pernapasan bisa lebih teratur dan otot inti bekerja dengan baik. Kesadaran untuk tidak memaksa leher menahan gerakan membantu kamu menjaga alur gerak lebih alami. Dengan begitu, latihan terasa lebih nyaman sekaligus aman untuk postur.

5. Konsentrasi mudah terpecah saat berlatih

ilustrasi pilates (pexels.com/Gustavo Fring)
ilustrasi pilates (pexels.com/Gustavo Fring)

Fokus adalah kunci keberhasilan pilates, tetapi sering kali perhatian justru teralihkan oleh hal-hal kecil. Misalnya memikirkan instruksi berikutnya, menoleh ke arah instruktur, atau bahkan sibuk menyesuaikan posisi kaki. Konsentrasi yang terpecah membuat gerakan dilakukan asal-asalan tanpa memperhatikan detail postur. Padahal, inti dari pilates adalah melatih kesadaran tubuh secara menyeluruh.

Melatih fokus memang tidak mudah, apalagi jika masih baru mencoba. Namun, semakin sering kamu berlatih, konsentrasi akan terbentuk secara alami. Dengan perhatian penuh, tubuh bisa lebih selaras antara pernapasan, posisi, dan alur gerakan. Hasilnya, postur akan lebih cepat membaik karena latihan dilakukan secara konsisten dan terkendali.

Pilates bisa menjadi latihan yang efektif untuk memperbaiki postur asalkan dilakukan dengan teknik yang benar. Kesalahan kecil sering kali dianggap remeh, padahal justru berdampak besar pada tubuh jika dibiarkan. Dengan kesadaran pada detail gerakan, pernapasan, dan fokus, latihan pilates akan memberi hasil maksimal sekaligus menjaga tubuh tetap sehat dalam jangka panjang.

Referensi

"Common Mistakes Beginners Make in Pilates (and How to Avoid Them)". Fit as Fire. Diakses pada September 2025.

"Pilates Mistakes Newbies Make and How to Avoid Them". Pilates Anytime. Diakses pada September 2025.

"10 Common Pilates Mistakes (and How to Fix Them!)". RTR Pilates. Diakses pada September 2025.

"8 Common Pilates Mistakes & How to Fix Them". Tina Carter Pilates. Diakses pada September 2025.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Izza Namira
EditorIzza Namira
Follow Us

Latest in Health

See More

5 Kesalahan Kecil saat Pilates yang Diam-Diam Merusak Postur

07 Okt 2025, 07:06 WIBHealth