“Intestinal parasites & worms”. Cleveland Clinic. Diakses September 2025.
“Worms in humans”. n-Direct (Northern Ireland Health Service). Diakses September 2025.
“Worms and intestinal parasites: Causes, symptoms and treatment”. NatureWord. Diakses September 2025.
“Intestinal parasitic infections: An Indonesian community study”. National Library of Medicine (PMC). Diakses September 2025.
9 Kondisi Rumah Sehat yang Bisa Mencegah Cacingan pada Anak

Cacingan masih menjadi masalah kesehatan yang sering dialami anak-anak, terutama di daerah dengan kebersihan yang kurang terjaga. Infeksi cacing bisa menyebabkan anak kehilangan nafsu makan, mudah lelah, hingga mengganggu tumbuh kembang mereka. Karena itulah, pencegahan sejak dini perlu dilakukan, bukan hanya lewat obat cacing, tapi juga lewat kondisi rumah yang sehat.
Banyak orangtua mungkin tidak sadar bahwa rumah punya peran penting dalam mencegah cacingan. Telur dan larva cacing bisa bertahan lama di tanah, debu, maupun benda-benda yang sering disentuh anak. Jika lingkungan rumah bersih, terang, dan tertata dengan baik, risiko anak terpapar cacing pun akan jauh lebih kecil.
Menciptakan rumah sehat bukan berarti harus mewah atau mahal. Yang terpenting adalah bagaimana menjaga kebersihan, sirkulasi udara, dan kebiasaan sehari-hari yang dilakukan di dalam rumah. Dengan perhatian ekstra pada hal-hal kecil, orangtua bisa membantu anak tumbuh sehat dan bebas dari infeksi cacing. Berikut kondisi rumah sehat yang sebaiknya diwujudkan untuk mencegah cacingan pada anak.
1. Rumah dengan sirkulasi udara dan cahaya matahari yang baik

Sinar matahari memiliki manfaat besar dalam menjaga kebersihan lingkungan rumah. Paparan sinar UV dari matahari bisa membantu mengurangi viabilitas telur atau larva cacing yang mungkin menempel di debu atau lantai. Dengan membuka jendela setiap hari, rumah akan lebih kering, terang, dan tidak lembap, sehingga tidak menjadi tempat nyaman bagi cacing.
Selain itu, rumah dengan sirkulasi udara yang baik juga membuat kelembapan berkurang. Kelembapan tinggi biasanya menjadi kondisi ideal bagi telur cacing untuk bertahan hidup lebih lama. Jadi, kebiasaan sederhana seperti membuka jendela di pagi hari dapat memberi perlindungan alami bagi anak.
2. Lantai rumah selalu bersih dan kering

Anak-anak sering bermain di lantai, bahkan ada yang suka makan sambil duduk di bawah. Jika lantai kotor atau lembap, telur cacing bisa menempel dan mudah berpindah ke tubuh anak. Karena itu, penting bagi orangtua untuk rajin mengepel dan menjaga lantai tetap kering sepanjang hari.
Pembersihan lantai sebaiknya menggunakan cairan pembersih yang aman untuk anak. Selain itu, biasakan anak mencuci tangan setelah bermain di lantai untuk mengurangi risiko masuknya kuman ke mulut. Dengan lantai yang bersih, anak bisa bebas bermain tanpa orangtua merasa khawatir.
3. Menggunakan alas kaki di dalam dan luar rumah

Kebiasaan memakai alas kaki juga bisa membantu mencegah masuknya telur cacing dari luar ke dalam rumah. Sepatu atau sandal sebaiknya dilepas di depan pintu dan jangan langsung dibawa ke dalam. Dengan begitu, lantai rumah tetap bersih dan risiko anak terpapar telur cacing akan lebih kecil.
Orangtua juga bisa menyediakan sandal khusus untuk dipakai di dalam rumah. Dengan cara ini, kaki anak tetap terlindungi saat berjalan di lantai yang mungkin tidak 100% steril. Kebiasaan kecil ini sederhana, tapi efektif menjaga rumah tetap bersih dan sehat.
4. Tempat tidur dan sprei yang rutin dicuci

Telur cacing, terutama cacing kremi, bisa menempel pada sprei, bantal, atau selimut. Jika tidak rutin dicuci, telur tersebut bisa menular kembali ke anak atau anggota keluarga lain. Maka, mencuci sprei dan sarung bantal setidaknya seminggu sekali akan membantu pencegahan.
Selain itu, jangan lupa menjemur kasur atau bantal di bawah sinar matahari secara berkala. Panas matahari dapat membantu membunuh kuman dan membuat tempat tidur lebih higienis. Dengan begitu, anak bisa tidur nyenyak sekaligus terlindungi dari risiko cacingan.
5. Tempat sampah dan saluran pembuangan yang terjaga

Sampah yang dibiarkan menumpuk bisa menjadi sumber berkembangnya berbagai kuman dan parasit. Untuk mencegah cacingan, gunakan tempat sampah tertutup dan pastikan saluran pembuangan rumah tidak tersumbat. Lingkungan rumah yang bersih akan membuat anak lebih aman dari risiko infeksi cacing.
Selain itu, biasakan membuang sampah setiap hari agar tidak menimbulkan bau dan tidak menjadi sarang serangga. Serangga seperti lalat bisa membawa telur cacing dari tempat kotor ke makanan anak. Dengan menjaga sistem pembuangan, rumah akan tetap sehat dan nyaman.
6. Mainan dan peralatan anak selalu bersih

Mainan seringkali menjadi benda yang paling banyak disentuh anak, bahkan kadang masuk ke mulut. Jika mainan tidak dibersihkan secara rutin, ada kemungkinan telur cacing menempel di permukaannya. Orangtua bisa membersihkan mainan dengan air hangat atau cairan pembersih yang aman untuk anak.
Peralatan makan anak juga harus mendapat perhatian khusus. Cuci dengan air mengalir dan pastikan benar-benar bersih sebelum digunakan kembali. Dengan begitu, risiko penularan cacing melalui benda yang sering digunakan anak bisa ditekan seminimal mungkin.
7. Menyediakan makanan dan minuman yang terjaga kebersihannya

Makanan dan minuman bisa menjadi jalur masuknya cacing ke tubuh anak, terutama jika tidak dicuci atau dimasak dengan benar. Pastikan buah, sayur, dan bahan makanan lain selalu dicuci bersih serta air minum berasal dari sumber yang aman. Hindari pula jajanan sembarangan yang tidak jelas kebersihannya.
Selain itu, daging, ikan, dan makanan laut sebaiknya dimasak hingga matang agar larva cacing yang mungkin ada bisa mati. Mengonsumsi makanan setengah matang, seperti daging mentah atau kurang matang, dapat meningkatkan risiko infeksi cacing. Dengan makanan sehat, minuman aman, dan cara memasak yang tepat, pencegahan cacingan akan lebih efektif.
8. Menjaga kebersihan dan kesehatan hewan peliharaan

Hewan peliharaan seperti kucing atau anjing bisa menjadi pembawa telur cacing tanpa terlihat sakit. Telur atau larva cacing bisa menempel pada bulu, kaki, atau kotoran hewan, lalu berpindah ke lingkungan rumah. Jika anak sering bermain dengan hewan tanpa pengawasan, risiko terinfeksi cacing bisa meningkat.
Untuk mencegahnya, perlu rutin memandikan hewan peliharaan dan membersihkan kandangnya. Jangan lupa juga memberikan obat cacing hewan secara berkala sesuai anjuran dokter hewan. Dengan hewan peliharaan yang sehat, anak bisa tetap bermain dengan aman tanpa takut terkena cacingan.
9. Kebiasaan keluarga menjaga kebersihan

Kebersihan rumah tidak bisa hanya dijaga oleh satu orang saja, melainkan seluruh anggota keluarga. Anak-anak juga perlu diajarkan kebiasaan sederhana seperti mencuci tangan sebelum makan, setelah bermain, dan sebelum tidur. Jika semua anggota keluarga terbiasa menjaga kebersihan, risiko cacingan bisa jauh berkurang.
Selain itu, orangtua bisa membuat aturan kecil seperti mengganti pakaian setelah bermain di luar atau melepas sepatu sebelum masuk rumah. Dengan kebiasaan ini, telur cacing yang terbawa dari luar tidak mudah menyebar di dalam rumah. Perlahan, pola hidup bersih akan menjadi bagian dari rutinitas sehari-hari yang menyehatkan seluruh keluarga.
Mencegah cacingan bukan hal yang sulit jika dilakukan bersama-sama dalam keluarga. Setiap langkah kecil seperti menjaga kebersihan rumah, memilih makanan sehat, dan membiasakan anak hidup bersih akan membawa hasil besar. Dengan konsistensi dan semangat, orangtua bisa memastikan anak tumbuh sehat dan bebas dari cacingan.
Referensi