Ikan tongkol (Euthynnus affinis) adalah golongan ikan tuna kecil dengan badan memanjang dan memiliki sirip punggung yang keras. Ikan ini cukup populer di Indonesia karena harganya yang terjangkau dan mudah didapat.
Ikan ini banyak ditemukan di Semenanjung Malaysia, Filipina, dan Samudera Hindia, jadi tidak mengherankan ikan tongkol mudah ditemukan di pasaran. Tak hanya mudah didapat, ikan tongkol juga kaya akan nutrisi dan memiliki berbagai macam manfaat kesehatan.
Ikan tongkol mengandung asam lemak omega-3 yang tinggi. Berbagai penelitian telah menunjukkan bahwa asam lemak omega-3 memiliki beragam manfaat untuk kesehatan.
Dilansir National Institutes of Health (NIH), meningkatkan asupan omega-3 bisa meningkatkan kesehatan kardiovaskular dan kesehatan tubuh secara keseluruhan.
American Heart Association menyarankan untuk mengonsumsi ikan berlemak, seperti ikan tongkol, setidaknya dua kali sehari untuk menjaga kesehatan jantung. Selain itu, penelitian juga menunjukkan kadar omega-3 plasma yang lebih tinggi bisa menekan berbagai faktor kematian dini.
Para peneliti telah menemukan bahwa konsumsi makanan laut dapat mencegah penurunan kognitif yang berkaitan dengan usia. Penelitian dalam jurnal Advances in Nutrition menunjukkan bahwa mengonsumsi ikan berlemak bisa memberikan asupan EPA dan DHA. Kandungan tersebut telah dikaitkan dengan peningkatan fungsi kognitif pada orang yang memiliki penyakit Alzheimer yang ringan.
Penelitian lain yang diterbitkan dalam jurnal BMC Medicine menyebutkan bahwa kelompok yang mengonsumsi jenis ikan makerel, termasuk ikan tongkol, memiliki tingkat asam lemak omega-3 yang meningkat secara signifikan dalam darah. Ini juga menunjukkan bahwa ikan tongkol bisa meningkatkan fungsi kognitif.
Dilansir WebMD, ikan tongkol memiliki berbagai nutrisi yang bisa membantu menjaga kesehatan tulang. Salah satu kandungan ikan tongkol untuk tulang adalah vitamin D. Vitamin ini membantu metabolisme fosfor dan kalsium. Dua mineral ini dibutuhkan tulang untuk tumbuh.
Selain itu, mendapatkan asupan vitamin D yang cukup juga menurunkan risiko keropos tulang dan patah tulang. Ikan tongkol juga mengandung tembaga dan selenium yang dibutuhkan untuk menjaga kepadatan tulang.
Menurut laman Verywell Fit, ikan tongkol bisa memberikan dasar nutrisi yang baik untuk pencegahan anemia akibat kekurangan nutrisi. Ikan berlemak seperti tongkol mengandung zat besi, vitamin B12, dan folat. Kekurangan salah satu zat gizi mikro ini dapat menyebabkan jenis anemia tertentu.
National Institutes of Health menyarankan untuk mengonsumsi makanan seperti ikan, kerang, dan daging untuk membantu mencegah anemia. Walaupun zat besi bisa didapatkan dari makanan nabati, tetapi zat besi dalam ikan dan daging lebih mudah diserap tubuh.
Karena studi telah membuktikan bahwa ikan berlemak memberikan banyak manfaat untuk orang dewasa, para peneliti mulai meneliti asupan ikan berlemak pada anak. Studi yang diterbitkan dalam American Journal of Clinical Nutrition menemukan bahwa ikan berlemak bisa meningkatkan perkembangan dan kesehatan anak.
Penelitian ini melibatkan hampir 200 anak berusia 8 hingga 9 tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi ikan berlemak meningkatkan kadar trigliserida dan kadar kolesterol HDL tanpa dampak negatif pada tekanan darah, variabilitas detak jantung, dan homeostasis glukosa.
Para ahli menyimpulkan bahwa asupan ikan pada anak akan membantu meningkatkan kardiometabolik pada anak.
Ikan tongkol kaya akan nutrisi dan memberikan berbagai manfaat bagi kesehatan. Berbagai penelitian telah membuktikan bahwa mengonsumsi ikan berlemak baik untuk kesehatan jantung dan bisa meningkatkan fungsi kognitif. Yuk, sering-sering makan ikan tongkol!