6 Kebaikan Hebat Menerapakan Mindfulness Menurut Science, Wajib Coba!

Mindfulness adalah sikap kesadaran dan perhatian penuh terhadap apa yang terjadi dalam diri kita dan apa yang sedang kita lakukan. Sikap ini sangat penting untuk kita perhatikan karena mampu menjaga pikiran dan jiwa kita tetap sehat, terutama dalam kehidupan kota kita yang penuh tekanan dan bergerak cepat.
Sering kita tidak mindful, tubuh kita di sini tetapi pikiran kita mengawang ke mana-mana penuh dengan berbagai kecemasan, oleh pekerjaan, keluarga, berita politik hingga luka masa lalu. Akibatnya, kita pun merasa menderita. Mindfulness perlu dilatih, salah satunya dengan meditasi duduk, jalan, bahkan meditasi makan.
Nyatanya meditasi mindfulness ini banyak sekali manfaat yang luar biasa. Berikut ini enam di antaranya yang didukung oleh science.
1. Meredakan sakit dan nyeri

Jika kamu bergumul dengan nyeri punggung, leher, atau nyeri tubuh lainnya, sebabnya mungkin ada di pikiranmu. Itu menurut sebuah studi 2011 yang diterbitkan dalam Journal of Neuroscience edisi April. Studi tersebut menemukan bahwa hanya 80 menit meditasi mindfulness dapat menghilangkan rasa nyeri hampir setengahnya.
Studi ini diperkuat dengan studi lain yang dilakukan di University of Montreal yang mempelajari 13 meditator Zen, semuanya memiliki setidaknya 1.000 jam latihan, dibandingkan dengan kelompok non-meditator untuk melihat apakah latihan meditasi reguler akan memengaruhi persepsi rasa sakit.
Hasilnya luar biasa, para meditator Zen memiliki ambang rasa sakit yang lebih tinggi daripada non-meditator.
2. Meningkatkan kualitas seks

Dilansir lifehack berdasarkan penelitian yang diterbitkan pada tahun 2011 di jurnal Psychosomatic Medicine menemukan bahwa pelatihan meditasi kesadaran - di mana seseorang belajar bagaimana membawa pikiran ke dalam momen saat ini - dapat meningkatkan pengalaman seksual wanita (dan juga pengalaman seksual beberapa pria).
Rupanya, obrolan yang menghakimi diri sendiri sering memenuhi pikiran wanita saat berhubungan seks, dan hal ini mencegahnya menikmati pengalaman seksual sepenuhnya. Namun, wanita yang melakukan meditasi mindfulness lebih cepat terangsang saat melihat foto erotis dibandingkan dengan wanita yang tidak bermeditasi.
3. Membuat kita lebih pintar dan meningkatkan pengambilan keputusan

Sebuah studi UCLA 2012 yang diterbitkan dalam jurnal Frontiers in Human Neuroscience menemukan bahwa meditator jangka panjang memiliki jumlah gyrification, atau lipatan korteks otak yang lebih besar daripada orang yang tidak bermeditasi. Lipatan ekstra memungkinkan para meditator untuk memproses informasi lebih cepat daripada yang lain dan menghindari merenungkan peristiwa masa lalu, yang dapat merusak pemikiran dan proses pengambilan keputusan kita.
Berlatih meditasi pernapasan terfokus selama 15 menit dapat membantumu keluar dari pikiran-pikiran negatif, menghilangkan bias dari otak dan membantumu berpikir lebih jernih.
4. Meningkatkan mood

Dalam studi lain yang dilansir dari lifehack.org, sekelompok marinir AS yang bersiap untuk penempatan menghabiskan dua jam setiap minggu untuk berlatih meditasi kesadaran selama delapan minggu. Marinir ini menunjukkan peningkatan yang nyata dalam suasana hati dan memori kerja, yang memungkinkan pengambilan dan penyimpanan informasi jangka pendek, dibandingkan dengan marinir yang tidak bermeditasi.
Para peneliti mengamati bahwa berlatih meditasi kesadaran dalam situasi yang sangat stres dan emosional seperti pergi berperang memungkinkan para meditator untuk tetap waspada dan tidak terlalu emosional. Itu memberi mereka semacam pelindung mental.
5. Meningkatkan kemampuan kita untuk merasakan empati untuk orang lain

Pernahkah kamu bertanya-tanya bagaimana Dalai Lama tetap baik hati dan penuh kasih meskipun kekerasan mengoyak negara asalnya? Rahasia kemurahan hati pemimpin Tibet yang diasingkan tersebut mungkin terletak pada meditasi berbasis kesadaran.
Sebuah studi yang dilakukan di Northeastern University College of Science menunjukkan bahwa bahkan intervensi meditasi singkat membuat peserta 50 persen lebih berbelas kasih. Dalam penelitian lain yang diterbitkan pada tahun 2008 di jurnal PLOS ONE, baik meditator berpengalaman maupun non-berpengalaman yang mempraktikkan meditasi welas asih, yang dipraktikkan secara luas oleh para pemimpin Tibet, menunjukkan lebih banyak aktivitas otak di wilayah yang terkait dengan empati saat bermeditasi daripada saat tidak bermeditasi.
6. Memperlambat penyakit neurodegeneratif

Sebuah studi percontohan yang dipimpin oleh para peneliti di Beth Israel Deaconess Medical Center menunjukkan bahwa perubahan otak positif yang terkait dengan meditasi kesadaran seperti pengurangan stres mungkin menjadi jawaban untuk memperlambat perkembangan gangguan kognitif terkait usia, seperti penyakit Alzheimer dan demensia.
Pasien Alzheimer yang mengambil bagian dalam penelitian ini menunjukkan penurunan kognitif yang lebih sedikit setelah program pengurangan stres berbasis kesadaran selama delapan minggu dibandingkan kelompok kedua yang tidak mengikuti program tersebut.
Terlebih lagi, pasien yang mengambil bagian dalam program berbasis kesadaran melaporkan tingkat kesehatan yang lebih tinggi, yang juga membantu mempercepat pemulihan.
Sering pikiran kita dirisaukan oleh kekhawatiran masa depan dan luka masa lalu, dan itu semua merusak apa yang ada di saat ini. Jangan biarkan semua itu terjadi dalam hidupmu. Hidup adalah tentang saat ini, kemarin adalah sejarah dan masa depan belum pasti. Yuk biasakan mindfulness.