Bolehkah Mandi saat Tubuh Berkeringat?

Perhatikan suhu air untuk mandi ya

Setelah mengeluarkan banyak keringat saat berolahraga, atau banjir keringat setelah beraktivitas di luar ruangan saat cuaca panas terik, biasanya kita inginnya mandi untuk menghilangkan keringat dan kotoran serta menyegarkan tubuh.

Pertanyaannya, apakah boleh mandi saat tubuh berkeringat? 

Sebetulnya tidak ada larangan, tetapi...

Mandi saat tubuh berkeringat karena cuaca panas bukanlah sesuatu yang berbahaya. Malah, debu, minyak, dan kotoran yang menempel di kulit bisa hilang setelah mandi. Kamu pun akan merasa lebih segar dan terhindar dari masalah kulit, misalnya infeksi jamur.

Meski demikian, kita perlu memperhatikan suhu air untuk mandi. Dilansir Heart UK, mandi air dingin bisa membuat tubuh makin panas. Ini karena air dingin menipu tubuh agar mengira suhunya dingin, sehingga tidak akan mengeluarkan banyak keringat. Mandi air dingin juga bisa memengaruhi aliran darah ke kulit.

Meskipun mandi air dingin terasa seperti solusi terbaik untuk cuaca panas, tetapi air dingin akan menurunkan jumlah aliran darah ke kulit, dan tidak akan benar-benar menurunkan suhu inti tubuh, yang mana tubuh bekerja keras untuk menstabilkannya selama cuaca panas terik atau dalam kasus heatwave.

Daripada mandi air dingin, para ahli menyarankan untuk menggunakan air dengan suhu yang lebih hangat. Banyak ahli juga merekomendasikan untuk menurunkan suhu secara bertahap menjelang akhir mandi, idealnya dalam interval 10 detik. Ini akan membantu tubuh untuk menyesuaikan diri dan mendinginkan diri.

Kalau keringat disebabkan karena olahraga intens, kamu disarankan untuk menunggu dulu sebelum mandi. Lakukan pendinginan terlebih dahulu setelah berolahraga dan tunggu hingga detak jantung dan suhu tubuh stabil. Ini biasanya memakan waktu sekitar 20 hingga 30 menit

Suhu air juga merupakan salah satu faktor yang perlu diperhatikan. Survei dalam jurnal Sports Medicine tahun 2013 menunjukkan bahwa manfaat mandi air panas tidak menjanjikan.

Penelitian dalam Journal of Strength of Conditioning Research tahun 2019 meneliti pesepeda intensitas tinggi di lingkungan hangat. Temuan menunjukkan bahwa mandi air dingin memiliki efek kardiovaskular dan hormonal yang baik selama pemulihan setelah berolahraga. Sebuah studi dalam Journal of Physiology tahun 2017 juga menegaskan bahwa hal itu dapat mengurangi peradangan otot yang disebabkan oleh aktivitas fisik yang berat.

Kalau tidak suka mandi air dingin, kamu bisa memilih mandi dengan suhu air suam-suam kuku.

Baca Juga: Bolehkah Mandi dengan Air Es Saat Cuaca Panas? Pahami Efeknya

Apakah mandi saat berkeringat bisa menyebabkan panu?

Bolehkah Mandi saat Tubuh Berkeringat?ilustrasi kepanasan karena cuaca panas terik (vecteezy.com/dao_kp20226443)

Ada anggapan bahwa tubuh yang masih berkeringat tidak disarankan untuk mandi karena bisa menyebabkan panu. Padahal, anggapan ini tidak benar.

Dilansir Mayo Clinic, panu adalah infeksi kulit yang disebabkan oleh jamur. Mandi saat tubuh masih berkeringat saat olahraga bukan menjadi penyebab panu. Justru sebaliknya, kulit yang dibiarkan lembap karena keringat dapat memicu pertumbuhan jamur.

Kalau tidak sempat mandi, bisa juga dengan berganti pakaian

Membiarkan kulit dalam kondisi lembap karena keringat dapat meningkatkan risiko pertumbuhan jamur. Kalau tidak sempat mandi, solusi paling mudahnya adalah dengan mengeringkan keringat dengan handuk kering dan mengganti pakaian yang lembap dengan pakaian kering.

Penting juga memperhatikan kebersihan jari-jari kaki untuk mencegah pertumbuhan jamur di area tersebut.

Sebenarnya boleh saja mandi saat tubuh berkeringat. Namun, disarankan untuk mandi dengan air hangat, bukan air dingin. Kalau tidak sempat mandi, kamu juga bisa mengeringkan keringat dan mengganti pakaian yang lembap dengan pakaian kering.

Baca Juga: Bolehkah Langsung Mandi setelah Makan? Ini Faktanya!

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya