Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Pantangan Setelah KB Implan yang Perlu Diperhatikan

ilustrasi KB implan (unsplash.com/Reproductive Health Supplies Coalition)
ilustrasi KB implan (unsplash.com/Reproductive Health Supplies Coalition)

Berbeda dengan pil KB yang bisa dikonsumsi secara mandiri, pemasangan KB implan hanya bisa dilakukan oleh tim medis. Selain itu, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan setelahnya, termasuk perawatan pada luka bekas pemasangan dan upaya pencegahan kehamilan. 

Beberapa pantangan setelah KB implan ini perlu kamu ketahui sebelum mendapatkan tindakan, ya. Jangan lakukan agar terhindar dari risiko infeksi dan efektivitas kontrasepsi tidak berkurang, ya.

Pantangan setelah KB implan

Dibandingkan dengan IUD, KB implan cenderung tidak punya pantangan yang harus banget dihindari. Meski demikian, terdapat beberapa hal yang ada baiknya tidak dilakukan setelah pemasangannya. Berikut tindakan yang dimaksud serta penjelasannya.

1. Membiarkan luka

ilustrasi plester luka (freepik.com/freepik)
ilustrasi plester luka (freepik.com/freepik)

FYI, pemasangan KB implan melibatkan anestesi lokal untuk mengurangi rasa tidak nyaman di bagian lengan. Setelahnya, dokter akan memasukkan implan ke kulit lengan bagian atas. Prosesnya hanya hitungan menit, tetapi bisa bertahan selama 3 tahun.

Dalam beberapa kasus, KB implan dapat meninggalkan sedikit luka terbuka di area lengan atas. Sepulangnya dari dokter, luka terus dibalut perban yang harus diganti secara berkala, terlebih jika perban sudah basah. Nah, baiknya jangan membiarkan luka terbuka begitu saja guna menghindari risiko infeksi, ya. 

2. Olahraga terlalu berat

Olahraga sebetulnya tidak sepenuhnya pantangan setelah KB implan. Toh, prosesnya bukan tindakan yang melibatkan bedah besar. Meski demikian, kondisi pasca pemasangan KB implan memerlukan perhatian khusus.

Oleh karenanya, usahakan untuk tidak melakukan aktivitas yang melibatkan beban berat pada area lengan, misalnya pull up. Jika tetap memaksa melakukannya mungkin akan muncul rasa nyeri.

3. Mengangkat beban berat

ilustrasi angkat berat (pexels.com/Ketut Subiyanto)
ilustrasi angkat berat (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Masih sama seperti sebelumnya, kamu perlu menghindari tindakan yang membebani lengan. Terutama pada awal setelah pemasangan KB implan. Sebisa mungkin hindari melakukan aktivitas, seperti angkat-angkat barang atau tindakan layaknya menarik. 

Melakukan aktivitas berat yang membebani lengan atas pasca KB implan dapat memicu pembengkakan dan nyeri. Buruknya lagi, implan mungkin bergeser dari tempat awal ditanamkan. 

4. Berenang

Selain beraktivitas berat atau hal yang melibatkan angkat beban, pantangan setelah KB implan juga berlaku untuk berenang. Pasalnya, kamu perlu menjaga area pemasangan implan tetap kering hingga luka sembuh sepenuhnya.

Berenang atau berendam tidak disarankan. Tindakan ini dapat meningkatkan risiko infeksi yang dapat berpotensi memicu efek samping lainnya.

5. Melepas implan sendiri

ilustrasi KB implan (unsplash.com/Reproductive Health Supplies Coalition)
ilustrasi KB implan (unsplash.com/Reproductive Health Supplies Coalition)

Pemasangan dan pelepasan implan memerlukan sayatan. Guna meredakan rasa tidak nyaman, pasien akan diberikan anestesi. Seluruh tindakan tersebut hanya aman dilakukan oleh ahli berpengalaman. 

Nah, melepas implan sendiri berisiko menyebabkan efek samping serius, lho. Salah satunya infeksi.

6. Tidak menggunakan kontrasepsi tambahan

FYI, kehamilan tetap bisa terjadi ketika pemasangan KB implan dilakukan lebih dari 5 hari pada awal siklus menstruasi. Oleh karena itu, tetap gunakan kondom jika diperlukan sebagai pelindung fisik guna menghindari risiko kehamilan sembari menunggu KB implan bekerja efektif.

Selain itu, perlu diketahui juga KB implan tidak melindungi seseorang dari risiko penyakit menular seksual. Bahkan jika kamu menggunakan KB implan, tetap perlu menggunakan kondom untuk mencegah penyakit menular seksual seperti HIV.

Apa itu KB implan?

ilustrasi KB implan (unsplash.com/Reproductive Health Supplies Coalition)
ilustrasi KB implan (unsplash.com/Reproductive Health Supplies Coalition)

Jauh-jauh membahas pantangan setelah KB implan, sebetulnya apa itu KB implan? Sama seperti pil KB atau IUD, KB implan merupakan jenis kontrasepsi sebagai kontrol kelahiran. Implan bekerja dengan melepaskan hormon progestin sehingga tubuh tidak menghasilkan sel telur. Dengan demikian, tidak terjadi pembuahan yang menghasilkan kehamilan.

Center for Disease Control and Prevention menyebutkan, kehamilan terjadi kurang dari satu orang dari 100 perempuan yang menggunakan KB implan. Artinya, kontrasepsi ini bekerja dengan baik, bahkan menjadi yang paling efektif guna mencegah kehamilan.

Selain itu, masa berlakunya pun cukup panjang, mencapai 3 tahun. Pengguna KB implan tidak perlu repot-repot mempersiapkan banyak hal sebelum melakukan seks. Keuntungan lainnya juga tidak berisiko menyebabkan kram saat menstruasi serta aman bagi perempuan yang tidak bisa menggunakan kontrasepsi dengan estrogen.

Pantangan setelah KB implan secara umum tidak terlalu banyak. Meski demikian, pastikan kamu menanyakannya kembali pada dokter untuk memastikannya, ya.

Referensi:

"Self-care after a contraceptive implant procedure". Devon Sexual Health. Diakses Agustus 2024
"Contraceptive Implant Aftercare". Clarewell Clinics. Diakses Agustus 2024
"Implant aftercare". Chelsea and Westminster Hospital. Diakses Agustus 2024
"Side effects and risks of the contraceptive implant". NHS. Diakses Agustus 2024

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Lea Lyliana
Laili Zain Damaika
3+
Lea Lyliana
EditorLea Lyliana
Follow Us