Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Penyebab Parkinson, Penyakit Kerusakan Sel-sel Saraf pada Otak

Pixabay.com/geralt

Parkinson merupakan salah satu penyakit yang menyerang sel saraf otak. Penyakit ini ditandai dengan tremor, hingga kematian saraf yang menyebabkan tubuh kehilangan gerakannya.

Penyakit ini biasanya menyerang para lansia berumur 60 tahun ke atas. Namun, beberapa kasus menyebutkan 5-10 persen terserang Parkinson di umur yang lebih muda. Menurut para medis, ada beberapa faktor yang menjadi penyebab seseorang terkena Parkinson. Berikut penyebab Parkinson yang menyerang otak.

1. Faktor genetika

Pixabay.com/TheDigitalArtist

Faktor genetika memengaruhi risiko seseorang terkena penyakit Parkinson. Meskipun faktor ini belum tentu benar, kemungkinan kombinasi antara genetika dan lingkungan mempengaruhi penyakit Parkinson.

Serangan ini tidak selalu bersifat turun-temurun, namun sebuah keluarga yang memiliki penyakit Parkinson memiliki risiko yang lebih tinggi. Terlebih jika suatu keluarga tinggal di lingkungan yang terpapar racun, seperti pestisida, logam, zat pelarut berbahaya, dan polutan lainnya. 

2. Faktor autoimun

Foto hanya ilustrasi. (avert.org)

Faktor autoimun memang melatarbelakangi mudahnya seseorang terkena penyakit berbahaya, apalagi jika telah berumur 60 tahun ke atas. Dilansir dari jurnal NCBI, penelitian di Taiwan pada 2018 menyebutkan bahwa seseorang yang terkena penyakit rematik autoimun (ARD) memiliki risiko sebesar 1,37 lebih tinggi dibandingkan orang tanpa ARD. Penyakit yang menyerang sendi ini dapat memicu Parkinson dan memengaruhi sel saraf pada gerakan tubuh. 

3. Gumpalan protein di otak

Pixabay.com/TheDigitalArtist

Gumpalan protein atau tubuh lewy yang ada di otak memengaruhi daya ingat, cara berpikir, dan gerakan motorik pada otak manusia. Seseorang yang terkena Parkinson diprediksi memiliki masalah pada gumpalan protein pada otak.

Ini sama dengan kepikunan yang terjadi pada lansia. Gumpalan inilah yang membuat risiko terkena Parkinson lebih tinggi. Tak heran jika para lansia pun berisiko terserang demensia. 

4. Rendahnya kadar dopamin

Pixabay.com/ColiN00B

Kadar dopamin pada otak memengaruhi sel saraf yang merespons gerakan tubuh dan informasi. Pada penderita Parkinson, kadar dopamin menurun hingga menyebabkan tubuh tidak bisa menerima sensor saraf secara optimal.

Gerakan ini memicu tremor hingga kelemahan otot. Efek lebih parahnya, sel-sel saraf penghasil dopamin mati di otak. Inilah yang menyebabkan penderita Parkinson, yang didominasi lansia, sulit bergerak. 

5. Menurunnya kadar norepinefrin

Pixabay.com/VSRao

Norepinefrin penting sekali dalam mengontrol aktivitas tubuh, terutama sirkulasi darah. Para penderita Parkinson, kadar norepinefrin menurun hingga tubuh sulit mengendalikan gerakan.

Ujung saraf neurotransmitter yang mati menyebabkan masalah-masalah lain, seperti kelelahan, hipotensi ortostatik, sembelit, hingga tekanan darah yang mudah berubah. Inilah yang menyebabkan seseorang yang terkena Parkinson semakin menurun kesehatannya. 

Penyebab-penyebab ini harus kamu pahami dengan baik. Meskipun banyak faktor lain yang mungkin saja menjadi penyebab penyakit Parkinson, faktor inilah yang dipelajari oleh ahli medis. Tetap jaga kesehatan dari sekarang agar tetap sehat di hari tua, ya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yudha
Septi Riyani
Yudha
EditorYudha
Follow Us