9 Perawatan Rumahan untuk Mengobati Infeksi Ginjal

- Pengobatan rumahan bisa digunakan sebagai pengobatan komplementer, untuk mendukung pengobatan utama dari dokter.
- Beberapa obat rumahan untuk mendukung pengobatan infeksi ginjal dari dokter meliputi jus cranberry, apel, perbanyak minum air putih, teh hijau, dan probiotik.
- Pastikan kamu berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum menggunakannya untuk memastikan ini tidak mengganggu pengobatan dari dokter.
Ginjal dapat mengalami infeksi sebagai akibat dari penumpukan bakteri. Infeksi ginjal juga disebut sebagai pielonefritis. Terkadang, infeksi ginjal memicu gejala yang parah dan memerlukan rawat inap, sehingga, perawatan rumahan saja biasanya tidak cukup untuk mengobatinya.
Infeksi ginjal sering kali menjadi infeksi saluran kemih (ISK) yang paling serius karena sangat berpotensi merusak ginjal dan menyebar ke area tubuh lainnya.
Kebanyakan orang memerlukan pengobatan dengan antibiotik untuk mengurangi pertumbuhan bakteri berlebih. Namun, menggunakan pengobatan rumahan dapat membantu mendukung pemulihan lebih lanjut dan membantu tubuh membersihkan infeksi ginjal secepat mungkin.
1. Minum jus cranberry
Ada kontroversi di antara para ahli seputar klaim bahwa minum jus cranberry dapat meningkatkan kesehatan ginjal. Namun, beberapa penelitian mendukung gagasan bahwa jus cranberry dapat membantu mengurangi jumlah bakteri pada orang dengan ISK.
Sebuah studi menemukan bahwa tikus dengan ISK yang minum jus cranberry mengalami penurunan jumlah bakteri di saluran kemih.
Para peneliti berteori bahwa asam yang ada dalam jus cranberry, seperti asam malat, sitrat, dan quinic, memiliki efek perlindungan pada saluran kemih.
2. Jus peterseli

Jus peterseli adalah minuman padat nutrisi dan bersifat diuretik yang dapat meningkatkan frekuensi dan jumlah urine, menurut sebuah penelitian. Ini dapat membantu mengeluarkan bakteri di ginjal lebih cepat dan membuat kerja antibiotik menjadi lebih efektif.
Jika kamu tidak menyukai rasa peterseli, kamu dapat mencampurnya dengan cranberry, bluberi, atau buah-buahan beraroma kuat lainnya. Dengan begitu, kamu bisa mendapatkan manfaat jus peterseli tanpa terganggu oleh rasanya.
3. Minum teh hijau
Sebuah studi menunjukkan bahwa mengonsumsi ekstrak teh hijau mungkin memiliki efek antibakteri pada jenis bakteri umum yang diketahui menyebabkan ISK.
Dalam studi tersebut, para peneliti mengambil ekstrak teh hijau dan menerapkannya pada kultur bakteri di laboratorium. Hasilnya, seiring waktu, pertumbuhan bakteri menjadi terhambat.
Karena penelitian ini dilakukan di laboratorium dan melibatkan sampel, sulit untuk mengetahui apakah hasilnya akan sama pada manusia. Namun, kemungkinan besar teh hijau memiliki manfaat kesehatan potensial ketika dikonsumsi oleh orang yang sedang mengalami ISK.
4. Perbanyak minum air putih

Saat mengalami infeksi ginjal, penting untuk melakukan sebanyak mungkin pembilasan bakteri dari ginjal. Minum air putih setidaknya enam hingga delapan gelas air sehari dapat membantu.
Untuk orang yang mengalami gagal ginjal, mungkin perlu mengurangi jumlah asupan cairan. Tanyakan kepada dokter untuk mendapatkan rekomendasi jumlah cairan yang diperlukan setiap hari.
5. Mandi dengan garam Epsom
Garam Epsom dan air hangat dapat meredakan rasa sakit. Ini dapat membantu meringankan efek samping yang tidak nyaman dari infeksi ginjal.
Sakit perut terkadang menjadi gejala infeksi ginjal dan efek samping antibiotik. Garam Epsom dapat membantu meredakan ketidaknyamanan ini. Cara menggunakannya, larutkan secukupnya garam Epsom ke dalam bak mandi lalu gunakan untuk berendam atau mandi.
6. Minum probiotik

Probiotik memiliki dua manfaat besar dalam hal mengobati infeksi ginjal. Yang pertama adalah membantu menjaga bakteri sehat tubuh tetap terkendali. Yang kedua, probiotik dapat membantu mengurangi diare terkait antibiotik pada pasien.
Seperti yang kita tahu, penggunaan antibiotik untuk merawat infeksi ginjal dapat menghilangkan bakteri baik dan jahat. Nah, probiotik bermanfaat untuk meningkatkan jumlah bakteri baik.
7. Hindari alkohol dan kopi
Peran ginjal yang paling penting adalah menyaring zat-zat berbahaya dan racun. Nah, alkohol dan kafein merupakan contoh zat yang memerlukan kerja ekstra dari ginjal. Hal ini selanjutnya dapat menghambat proses penyembuhan dari infeksi.
Selain itu, alkohol dan antibiotik juga tidak boleh dicampur. Jadi, hindari konsumsi alkohol selama perawatan dengan antibiotik.
8. Konsumsi apel atau jus apel

Kandungan asam dalam apel yang tinggi dapat membantu ginjal menjaga keasaman urine, sehingga mungkin menghambat pertumbuhan bakteri tambahan.
Apel juga memiliki sifat antiinflamasi, yang mungkin bermanfaat dalam membantu penyembuhan ginjal setelah infeksi.
9. Mendapatkan vitamin C
Vitamin C adalah antioksidan kuat yang membantu melindungi jaringan dalam tubuh dari stres oksidatif, yang dapat membantu meningkatkan kesehatan ginjal.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa vitamin C dapat mencegah jaringan parut pada ginjal selama infeksi ginjal akut dan meningkatkan enzim di dalam ginjal.
Kamu bisa mengonsumsi suplemen vitamin C atau mendapatkannya dari makanan seperti jeruk, cabai, stroberi, brokoli, kentang, dan lain-lain.
Pengobatan rumahan bisa digunakan sebagai pengobatan komplementer. Ingat, pengobatan rumahan untuk infeksi ginjal ini bukanlah perawatan utama. Pastikan kamu berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum menggunakannya untuk memastikan perawatan tersebut tidak mengganggu pengobatan dari dokter.
Referensi
Jensen, H. D., Struve, C., et al. (2017). Cranberry Juice and Combinations of Its Organic Acids Are Effective against Experimental Urinary Tract Infection. Frontiers in Microbiology, 8. https://doi.org/10.3389/fmicb.2017.00542
Al-Yousofy F, Gumaih H, et al. Parsley! Mechanism as antiurolithiasis remedy. Am J Clin Exp Urol. 2017 Nov 9;5(3):55-62. PMID: 29181438; PMCID: PMC5698599.
Reygaert, W., & Jusufi, I. (2013). Green tea as an effective antimicrobial for urinary tract infections caused by Escherichia coli. Frontiers in Microbiology, 4. https://doi.org/10.3389/fmicb.2013.00162
National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases. Diakses pada Mei 2024. Eating, Diet, & Nutrition for Kidney Infection (Pyelonephritis).
Healthline. Diakses pada Mei 2024. Can You Treat a Kidney Infection at Home?
Newberry, S. J. (2012). Probiotics for the prevention and treatment of Antibiotic-Associated diarrhea. JAMA, 307(18), 1959. https://doi.org/10.1001/jama.2012.3507
Andre, C. M., Greenwood, J. M., et al. (2012). Anti-Inflammatory procyanidins and triterpenes in 109 Apple varieties. Journal of Agricultural and Food Chemistry, 60(42), 10546–10554. https://doi.org/10.1021/jf302809k
Kędziora-Kornatowska, K., Szram, S., et al. (2004). Effect of vitamin E and vitamin C supplementation on antioxidative state and renal glomerular basement membrane thickness in diabetic kidney. Nephron. Experimental Nephrology, 95(4), e134–e143. https://doi.org/10.1159/000074840
Emamghorashi, F., Owji, S. M., & Motamedifar, M. (2011). Evaluation of Effectiveness of Vitamins C and E on Prevention of Renal Scar due to Pyelonephritis in Rat. Advances in Urology, 2011, 1–6. https://doi.org/10.1155/2011/489496