Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

9 Do's and Don'ts Pertolongan Pertama dalam Menghadapi Serangan Panik

Ilustrasi Panik (IDN Times/Mardya Shakti)

Apakah kamu pernah tiba-tiba kesulitan bernapas, keringat bercucuran, tubuh gemetaran, hingga jantung berdetak kencang? Jika iya, kemungkinan kamu mengalami serangan panik. Ternyata, ada, lho, do's and dont's pertolongan pertama dalam menghadapi serangan panik. Kamu sudah tahu belum?

Serangan panik membuat seseorang merasa seperti diteror, seperti ada yang akan menyerangnya, bahkan ini terjadi tanpa peringatan sebelumnya. Serangan panik bisa terjadi kapan saja, bahkan saat sedang tidur. Cukup menakutkan, ya?

Melansir Mayo Clinic, serangan panik adalah momen ketakutan intens yang datang tiba-tiba dan dapat memicu reaksi fisik yang parah tanpa adanya tanda bahaya atau penyebab jelas. Kondisi tersebut bisa membuat seseorang yang mengalaminya seakan kehilangan kendali, mengalami serangan jantung, atau sekarat.

Menurut sebuah laporan berjudul "A Study of Panic Attack Disorder in Human Beings and Different Treatment Methods" yang diterbitkan dalam Journal of Critical Reviews tahun 2020, disebutkan bahwa serangan panik bukanlah suatu kondisi yang mengancam nyawa. Namun, jika diabaikan, bisa menyebabkan berbagai penyakit dan memengaruhi kehidupan.

Tanda-tanda kamu mengalami serangan panik

Ilustrasi serangan panik. freepik.com/wayhomestudio

Tanda-tanda seseorang yang mengalami serangan panik, menurut keterangan dari National Health Service, meliputi:

  • Merasa lemah
  • Detak jantung kencang
  • Berkeringat
  • Dada terasa nyeri
  • Mual
  • Panas dingin
  • Sesak napas
  • Gemetaran
  • Pusing
  • Mati rasa
  • Mulut kering
  • Kesemutan di jari
  • Ketakutan di luar batas

Biasanya serangan panik dialami sekitar 20-30 menit. Namun, ada juga beberapa kasus yang mana serangan berlangsung hingga 1 jam.

Cukup menyeramkan, ya? Karena itu, yuk, pahami apa yang harus dilakukan bila kamu atau ada orang di dekatmu yang sedang mengalami serangan panik, yang dirangkum dari berbagai sumber.

1. Walau sebetulnya kamu kebingungan, tetapi kalau ada orang yang mengalami serangan panik, tunjukkan ketenangan sehingga orang tersebut ikut tenang

pexels.com/Christina Morillo

2. Temani dia. Walaupun dia terkesan sibuk dengan pikirannya sendiri, tapi dia membutuhkan seseorang bila ada hal yang diperlukan

pexels.com/Kat Jayne

3. Cobalah pahami posisinya dan berikan nilai positif agar dia bisa lebih tenang

pexels.com/Allan Mas

4. Tanyakan apa yang menjadi penyebab kepanikannya. Biasanya pertanyaan ini membuatnya mundur selangkah dan berusaha untuk kembali rasional

pexels.com/Anna Shvets

5. Membantunya untuk bernapas secara teratur menggunakan kantong kertas atau mengajaknya menghitung secara perlahan sampai 10

nytimes.com

Tindakan yang jangan dilakukan:

6. Jangan katakan: "kamu pasti bisa melewatinya" pada orang yang sedang mengalami serangan panik. Pada saat mengalaminya, dia sedang dalam kondisi tidak rasional, alhasil apa yang kamu ucapkan hanya omong kosong baginya

pexels.com/mentatgt

7. Menyuruhnya untuk relaks adalah hal percuma. Sebaiknya, tanya apa yang dia butuhkan, karena biasanya dia tahu apa yang diperlukan tapi tidak sanggup melakukannya

pexels.com/Anna Shvets

8. Jangan menghakiminya! Itu justru akan semakin meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami serangan lagi

unsplash.com/Gemma Chua-Tran

9. Jangan anggap serangan panik adalah hal biasa. Meskipun tidak menyebabkan kematian, serangan panik bisa mengganggu kesehatan mental dan fisik

ilustrasi panik (freepik.com/Kate Mangostar)

Sudah mencatat do's and don'ts tentang pertolongan pertama dalam menghadapi serangan panik seperti yang disebutkan di atas tadi, kan? Yang terpenting adalah berikan empati nyata pada orang-orang yang mengalaminya. Semoga bermanfaat!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nurulia R F
EditorNurulia R F
Follow Us