Surabaya, IDN Times - Menjadi vegan adalah pilihan. Itulah yang diutarakan oleh Annabella Jusuf, aktris pendatang baru, vlogger sekaligus influencer. Annabella menjadi pembicara di Vegan Festival Surabaya dengan topik "What Happened After I Went Vegan" pada Sabtu (18/1) pukul 13.30-15.00 WIB di Exhibition Hall Grand City Surabaya.
Setelah menjadi vegan selama 2,5 tahun, apa perubahan yang Annabella rasakan? Dan bagaimana tips menjadi vegan bagi pemula? Simak di sini!
Walau masih 2,5 tahun menjadi vegan, rupanya Annabella sempat terpikir untuk menjadi vegan saat masih kecil. Namun, saat itu ia terkendala dengan keterbatasan informasi.
"Apalagi, waktu kecil kita diajarkan bahwa kita butuh daging, bahwa kita punya gigi taring untuk mengunyah daging, so I just kinda accept it," jelas Annabella.
Ia tidak berpikir untuk menjadi vegan lagi sampai di jenjang universitas. Saat kuliah, ada kelas debat dan ia berperan sebagai seseorang yang pro-vegan.
"Jadi, saya harus banyak riset tentang vegan, apa manfaatnya bagi lingkungan dan kesehatan. Dari sana, saya coba serius menjadi vegan," lanjut pemilik akun Instagram @justannabella ini.
Perubahan pertama yang Annabella rasakan adalah pada kulitnya. Dulu, kulitnya dipenuhi dengan jerawat sehingga adik-adiknya memanggilnya dengan julukan pizza face, karena ia merasa bahwa wajahnya seperti pepperoni pizza. Annabella menyebut bahwa jerawat ini terjadi secara genetis dan ia harus mengeluarkan banyak uang untuk facial.
Kini, kulitnya bersih dan bebas dari jerawat. Annabella juga merasa bahwa energinya lebih banyak dibanding sebelum jadi vegan.
"Dulu, sebelum jadi vegan, aku harus menunggu 3-4 jam setelah makan untuk bisa berolahraga. Kini, aku hanya perlu nunggu 1-2 jam saja dan tidak cepat kram seperti dulu," terang perempuan berzodiak Capricorn ini.
Tidak hanya dari segi fisik, perubahan pun terjadi di lingkungan sosial dan pertemanan. Menurut Annabella, ada teman yang suportif dan ada yang tidak. Ada pula teman yang perlahan-lahan dengan kesadaran sendiri mengurangi daging dan makanan hewani lain setelah Annabella memaparkan sisi positif dan manfaat menjadi vegan.
Di sisi lain, ada pula isu sosial yang kerap ia rasakan.
"Aku jadi lebih susah diajak makan. Misal, kalau ada warung sate yang baru buka, aku pasti gak diajak," ungkapnya, disambung dengan tawa kecil.
Meski begitu, ia paham bahwa temannya menghargai keputusannya menjadi vegan dan tetap mendukungnya apa pun yang terjadi.
Banyak orang menganggap bahwa menu makanan vegan itu membosankan. Padahal, itu salah! Menurut Annabella, kita tidak harus memakan salad terus-menerus. Ada banyak opsi makanan vegan yang enak di lidah. Annabella mencontohkan lewat menu makanan yang ia unggah setiap hari di akun Instagram bernama @annaveganfooddiary.
Menu makanan yang ia unggah adalah 100 persen plant based food. Seperti sate taichan, burger dengan patty yang dibuat dari daging buatan, es krim yang dibuat dari bahan non-dairy dan lain sebagainya. Annabella mengaku bahwa ia seorang foodie yang banyak mencicipi menu vegan dari restoran yang ada di Jakarta.
Tidak seperti yang orang lain bayangkan, menjadi vegan di Indonesia sangatlah mudah. Berbeda dengan negara yang memiliki musim salju dan tidak ada tanaman saat musim dingin tiba.
"Di sini gampang, kita gak pernah kekurangan sayur dan buah. Selain itu, saus dan bumbu itu gak ada produk dairy di dalamnya," jelas Annabella.
Annabella membandingkan dengan Amerika di mana semua saus diberi produk dairy, seperti mentega, keju atau susu.
"Sementara, di Indonesia, bumbu makanan rata-rata dari plant based, mudah ditemukan dan harganya murah. Apalagi, Indonesia punya tahu dan tempe yang berlimpah," lanjut penyuka buah naga ini.
Sebagai seseorang yang aktif di media sosial, Annabella tak lelah untuk membagikan informasi seputar vegan, terutama di Instagram-nya. Namun, ia mengaku tidak bisa memaksa siapa pun untuk menjadi vegan.
"Aku tidak bisa meyakinkan orang lain untuk menjadi vegan, kamu harus meyakinkan dirimu sendiri," tegasnya.
Selain itu, ia menyarankan agar orang lain yang tertarik menjadi vegan untuk riset sendiri.
"Jangan langsung percaya siapa pun, selalu riset sendiri and make your own logical decision," saran Annabella.
Sementara, bagi yang sudah menjadi vegan, Annabella menyarankan untuk tidak berhenti berbagi sisi positif menjadi vegan, karena masih banyak orang yang butuh informasi dan role model.
Bagi para non-vegan yang ingin beralih menjadi vegan, ada beberapa hal yang bisa diperhatikan. Menurut Annabella, yang paling penting ialah jangan pernah membandingkan diri kita dengan orang lain. Kalau di tengah jalan kita tidak sanggup menjadi vegan, kita bisa melanjutkannya di hari selanjutnya.
"Kamu bisa memulainya dari vegetarian dulu. Yang terpenting adalah proses. Just try your best," saran Annabella.
Menurutnya, kalau bisa langsung menjadi 100 persen vegan itu keren, tetapi jika tidak bisa, bertahap saja. Selain itu, datang ke vegan festival, berkenalan dengan sesama vegan dan mengikuti akun-akun vegan itu sangat membantu. Termasuk, mengikuti dua akun Instagram milik Annabella di bawah ini!
Nah, itulah kisah Annabella Jusuf mengenai kehidupannya menjadi seorang vegan. Apakah kamu tertarik untuk menjadi vegan?