Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Penyakit yang Kadang Dikira Asma, Ada Gejala Sesak Napas

ilustrasi kesulitan bernapas (freepik.com/krakenimages.com)
Intinya sih...
  • Meskipun sebagian besar kesulitan pernapasan terjadi karena kelainan paru-paru, tetapi ada pula yang berhubungan dengan sistem organ lain, seperti jantung atau lambung.
  • Sesak napas, nyeri dada, dan batuk merupakan gejala paling menonjol dari asma. Namun, ini bisa juga menjadi gejala penyakit lain.
  • Penyakit seperti GERD, PPOK, rinitis alergi, sinusitis, iskemia jantung, tumor trakea, dan sarkoidosis paru memiliki gejala yang mirip dengan asma.

Sesak napas, nyeri dada, dan batuk merupakan gejala paling menonjol dari asma. Namun, ini bisa juga menjadi gejala penyakit lain.

Meskipun sebagian besar kesulitan pernapasan terjadi karena kelainan paru-paru, tetapi ada pula yang berhubungan dengan sistem organ lain, seperti jantung atau lambung.

Inilah beberapa penyakit yang dikira asma karena sama-sama menyebabkan sesak napas.

1. GERD

Gastroesophageal reflux disease (GERD) atau penyakit refluks gastroesofagus disebabkan oleh asam lambung yang naik ke kerongkongan. Pasien GERD bisa mengalami kekambuhan dua kali atau lebih dalam satu minggu. 

Rasa terbakar di dada dan tenggorokan ini paling sering terjadi setelah makan makanan tertentu atau minum minuman tertentu. Seiring waktu, aliran balik asam lambung dapat merusak kerongkongan.

Kendati GERD pada dasarnya bukan penyakit paru-paru, tetapi ini dapat menyebabkan komplikasi di paru-paru, mulut, dan tenggorokan. Komplikasi ini mungkin termasuk batuk kronis, suara serak, dan mengi.

2. Penyakit paru obstruktif kronis

ilustrasi seorang anak terkena PPOK (pexels.com/cottonbro studio)

Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) ialah kelainan paru progresif yang paling sering dikaitkan dengan kebiasaan merokok.

Sekilas, gejala PPOK mirip dengan asma dan bisa kambuh jika terpapar alergen, asap, atau cuaca dingin. Gejala PPOK yang membedakannya dari asma adalah retensi cairan, kesulitan tidur, batuk yang mengganggu, dan dahak berwarna bening, keputihan, atau kuning.

3. Rinitis alergi

Rinitis alergi ialah kondisi saat bagian dalam hidung meradang karena terpapar alergen. Rinitis alergi dan asma saling terkait karena lebih dari 80 persen pasien asma memiliki rinitis alergi.

Gejala yang membedakan rinitis alergi dengan asma adalah hidung tersumbat atau berair, mata gatal, batuk, mulut sakit, atau sering bersin.

4. Sinusitis

ilustrasi membersihkan hidung dengan larutan saline (freepik.com/bearfotos)

Sinusitis ialah peradangan pada saluran udara di hidung, sehingga menyebabkan kemerahan dan bengkak. Sinusitis paling sering disebabkan oleh infeksi virus. Terkadang, sinusitis juga menjadi komplikasi dari rinitis alergi.

Selain masalah pernapasan, gejala lain dari sinusitis, meliputi:

  • Nyeri wajah.
  • Hidung tersumbat atau meler.
  • Berkurangnya kemampuan indra penciuman.
  • Ingus berwarna hijau atau kuning.
  • Demam 38 derajat Celcius atau lebih.
  • Sakit kepala.
  • Sakit gigi.
  • Tekanan di telinga.
  • Bau mulut.

Gejala sinusitis biasanya hilang dengan sendirinya dalam waktu empat minggu. Namun, terkadang bisa bertahan hingga berbulan-bulan.

5. Iskemia miokard

Iskemia miokard atau iskemia jantung terjadi saat otot jantung tidak menerima cukup oksigen karena kurangnya aliran darah ke jantung. Berkurangnya aliran darah umumnya disebabkan oleh penyumbatan sebagian atau seluruh arteri jantung.

Gejala utama dari iskemia miokard adalah nyeri, tetapi kadang juga disertai sesak napas.

6. Tumor trakea

ilustrasi nyeri dada (freepik.com/jcomp)

Tumor pada trakea sering kali dimulai dengan gejala mirip asma. Karena kondisi ini sangat jarang terjadi, tumor trakea pada awalnya mungkin salah didiagnosis sebagai asma.

Gejala lain dari tumor trakea meliputi batuk darah. Tumor trakea bisa bersifat jinak atau ganas. Diagnosis tumor trakea biasanya melibatkan pengambilan sampel untuk dianalisis.

7. Sarkoidosis paru

Sarkoidosis paru adalah penyakit yang ditandai dengan benjolan kecil di paru-paru. Penyebab sarkoidosis paru tidak diketahui, dan biasanya menyebabkan gejala mirip asma.

Tidak seperti serangan asma yang gejalanya muncul dan pergi, sarkoidosis paru memiliki gejala yang menetap.

Gejala lain yang membedakan sarkoidosis paru dari asma adalah disertai dengan keringat malam, pembengkakan kelenjar getah bening, kelelahan, demam, nyeri sendi atau otot, ruam kulit, penglihatan kabur, dan sensitivitas terhadap cahaya.

Sudah jelas bahwa sesak napas tidak selalu merupakan gejala asma. Satu-satunya cara untuk mengetahui secara pasti apa yang kamu alami adalah dengan menemui dokter.

Referensi

"Asthma and other health conditions." Asthma and Lung UK. Diakses pada Juli 2024. 
"Can Asthma Symptoms Be Something Else?" Temple Health. Diakses pada Juli 2024. 
"Difficulty Breathing: Is It Asthma or Something Else?" Verywell Health. Diakses pada Juli 2024. 
"Health Conditions That Mimic Asthma." WebMD. Diakses pada Juli 2024. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nurulia R F
Eka Amira Yasien
3+
Nurulia R F
EditorNurulia R F
Follow Us