"Tanda-tanda seperti ruam pada kulit, muntah, diare, atau anak yang tampak lebih rewel bisa menjadi sinyal alergi yang perlu diperhatikan,” jelasnya pada Senin (20/10/2025) di Jakarta.
Alergi Susu Sapi Sering Tidak Disadari, Begini Cara Deteksi Dini

- Secara global, sekitar 2–3 persen anak mengalami alergi susu sapi pada tahun pertama kehidupannya, sementara di Indonesia angkanya bahkan lebih tinggi, mencapai 2–7,5 persen.
- Alergi susu sapi tidak hanya berdampak pada pertumbuhan fisik anak, tetapi juga berpotensi memengaruhi fungsi kognitif dan kualitas hidup anak.
- Sebagai bagian dari komitmen meningkatkan kesadaran orang tua terhadap alergi susu sapi, Danone Indonesia menghadirkan inisiatif "SADAR Alergi" (Screening Awal dan Asupan Rekomendasi Alergi).
Alergi susu sapi pada anak menjadi perhatian serius karena sering kali gejalanya mirip dengan gangguan umum lainnya, seperti masalah pencernaan atau ruam kulit, sehingga kerap terabaikan. Akibatnya, banyak anak dengan alergi susu sapi mengalami keterlambatan diagnosis dan tidak mendapatkan penanganan nutrisi yang sesuai.
Secara global, sekitar 2–3 persen anak mengalami alergi susu sapi pada tahun pertama kehidupannya, sementara di Indonesia angkanya bahkan lebih tinggi, mencapai 2–7,5 persen menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Kondisi ini berpotensi mengganggu tumbuh kembang anak karena berisiko menyebabkan kekurangan gizi.
Sebagai upaya meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya deteksi dini dan penanganan alergi susu sapi, Danone Indonesia menggelar kegiatan edukasi "Bicara Gizi" dalam rangka memperingati World Allergy Awareness Day pada 16 Oktober lalu.
1. Alergi susu sapi menimbulkan stres emosional
Alergi susu sapi tidak hanya berdampak pada pertumbuhan fisik anak, tetapi juga berpotensi memengaruhi fungsi kognitif dan kualitas hidup anak. Kondisi ini sering kali menimbulkan stres emosional bagi orang tua, khususnya para ibu yang khawatir akan kecukupan gizi anak mereka.
Penelitian dalam Annals of Medical Research (2023) menunjukkan bahwa banyak ibu dari anak dengan alergi susu sapi merasa cemas karena keterbatasan informasi dan tantangan dalam memastikan asupan nutrisi yang optimal.
Menurut dokter spesialis anak, dr. Tiara Nien Paramita, SpA, gejala awal alergi susu sapi sering kali tidak disadari karena mirip dengan penyakit ringan seperti flu, kolik, atau iritasi kulit.
Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk segera berkonsultasi dengan dokter anak agar mendapatkan rekomendasi nutrisi dan penanganan yang tepat demi mendukung tumbuh kembang optimal si kecil.
2. Jangan mudah percaya dengan saran dari internet

Lebih lanjut, dr. Tiara memperingatkan para orang tua untuk tidak gampang menelan mentah-mentah saran dari internet. Informasi yang kurang akurat di media sosial tentang alergi susu sapi bisa membahayakan kesehatan anak.
"Saat ini, semakin banyak orang tua yang mencari informasi kesehatan melalui internet, perlu diingat bahwa setiap anak memiliki kondisi alergi yang berbeda sehingga tidak semua informasi dapat diterapkan secara umum," ucapnya.
Ia menekankan bahwa konsultasi langsung dengan dokter anak tetap menjadi langkah paling tepat untuk memastikan diagnosis yang akurat dan mendapatkan rekomendasi nutrisi sesuai kebutuhan.
Penanganan alergi susu sapi tidak hanya sebatas menghindari produk susu, tetapi juga mencakup pemilihan formula pengganti yang sesuai serta pemantauan asupan nutrisi.
Anak dengan riwayat keluarga alergi juga memiliki risiko lebih tinggi mengalami alergi susu sapi.
"Mengingat gejala alergi susu sapi sering mirip kondisi lain dan proses diagnosis bisa memerlukan waktu serta observasi, orang tua yang peka terhadap tanda awal akan membantu dokter menentukan diagnosis lebih cepat dan tepat," tambah dr. Tiara.
3. Gunakan metode "SADAR Alergi"
Sebagai bagian dari komitmen meningkatkan kesadaran orang tua terhadap alergi susu sapi, Danone Indonesia menghadirkan inisiatif "SADAR Alergi" (Screening Awal dan Asupan Rekomendasi Alergi). Program ini bertujuan membantu orang tua mengenali tanda-tanda awal alergi serta memastikan anak mendapatkan asupan nutrisi yang sesuai dengan kondisinya.
Dikatakan oleh Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, FRSPH, Medical & Scientific Affairs Director Danone Indonesia, anak dengan alergi susu sapi tetap membutuhkan nutrisi lengkap dan seimbang untuk mendukung tumbuh kembang optimal.
"Melalui inisiatif SADAR Alergi, Danone Indonesia ingin mengedukasi orang tua agar lebih memahami pentingnya mengenali tanda-tanda awal alergi dan memastikan tata laksana nutrisi yang tepat sesuai rekomendasi dokter," jelas Dr. Ray.
Dengan inisiatif ini, orang tua harapannya bisa lebih proaktif dalam mencegah dampak jangka panjang alergi susu sapi dan memastikan anak tetap tumbuh sehat sesuai potensinya.
Alergi susu sapi bisa diatasi dengan deteksi dini dan panduan nutrisi yang tepat, sehingga anak tetap dapat tumbuh sehat dan aktif. Melalui pendekatan seperti SADAR Alergi, orang tua diharapkan lebih peka terhadap tanda-tanda awal alergi dan tidak ragu berkonsultasi dengan dokter.