8 Warna Kotoran Telinga dan Artinya, Warna Apa yang Tidak Normal?

Bisa jadi pertanda infeksi telinga

Kotoran telinga (serumen) adalah ekskresi alami yang diproduksi oleh telinga. Bukan sembarang kotoran, serumen bekerja melindungi saluran dan gendang telinga. Kotoran ini membantu menjaga kebersihan saluran telinga, mencegah hal dan partikel asing menembus telinga, hingga menyaring kuman.

Dengan gerakan mulut dan bentuk telinga, kotoran telinga bersama sel kulit mati secara alami bergerak keluar dari telinga. Meski begitu, menjaga kebersihan telinga adalah hal yang tetap harus dilakukan. Bila tidak, kotoran dapat menumpuk dan mengganggu pendengaran.

Ternyata, warna kotoran telinga bisa menjadi warning akan kesehatan telinga. Coba, deh, korek kupingmu lalu lihat apa warna kotorannya? Inilah beragam warna kotoran telinga dan artinya. Baca sampai habis, ya!

1. Putih pucat - kuning: kotoran telinga masih baru. Kotoran telinga dengan warna ini ditemukan jauh di dalam saluran telinga dan menandakan telinga membersihkan dirinya sendiri

8 Warna Kotoran Telinga dan Artinya, Warna Apa yang Tidak Normal?kotoran telinga berwarna putih pucat (sciencenews.org)

2. Kuning - oranye: seperti warna putih pucat atau kuning, kotoran telinga dengan warna ini menandakan masih baru. Teksturnya pun lembut, tanda telinga yang sehat dibandingkan tekstur keras

8 Warna Kotoran Telinga dan Artinya, Warna Apa yang Tidak Normal?kotoran kuping di bawah mikroskop (statnews.com)

3. Oranye gelap: kotoran kuping sudah agak lama dan ditemukan lebih dekat ke area telinga luar. Teksturnya bisa lebih lengket atau malah kering dan pecah-pecah karena telah mengumpulkan beberapa kotoran, tanda kuping membersihkan diri dengan mandiri dan sehat

8 Warna Kotoran Telinga dan Artinya, Warna Apa yang Tidak Normal?ilustrasi kotoran telinga (wikimedia.org)

4. Oranye - cokelat: kotoran telinga dengan warna ini berarti sudah sangat lama. Teksturnya tebal dan lengket dan umumnya dapat ditemukan dekat area telinga luar

8 Warna Kotoran Telinga dan Artinya, Warna Apa yang Tidak Normal?ilustrasi kotoran kuping (youtube.com)

5. Hijau: kotoran kuping menandakan adanya infeksi dalam telinga. Bertekstur encer dan berbau tidak sedap, kotoran kuping kuning ke hijau ini adalah "nanah" dari dalam kuping, tanda infeksi serius pada kuping

8 Warna Kotoran Telinga dan Artinya, Warna Apa yang Tidak Normal?kotoran kuping hijau dari telinga seorang bocah (youtube.com/sire curb)

Baca Juga: Penyebab Telinga Berdenging, Jangan Disepelekan Ya 

6. Bercak merah darah: ini menandakan ada luka pada telinga akibat cedera, digaruk, gigitan serangga, atau metode membersihkan telinga yang salah. Jika bertekstur basah dan encer, ini bisa menjadi indikator gendang telinga pecah

8 Warna Kotoran Telinga dan Artinya, Warna Apa yang Tidak Normal?ilustrasi kotoran telinga berdarah (new.qq.com)

7. Abu-abu: kotoran telinga berupa penumpukan debu dan partikel asing lain. Selain itu, kotoran telinga dengan warna ini dapat menandakan dampak dari masalah telinga

8 Warna Kotoran Telinga dan Artinya, Warna Apa yang Tidak Normal?kotoran telinga abu-abu (insider.com)

8. Hitam: lanjutan dari warna abu-abu, kotoran telinga dengan warna ini juga menunjukkan penumpukan kotoran telinga dan dampak dari masalah kesehatan telinga. Selain itu, kotoran telinga berwarna hitam bisa menyebabkan rasa sakit serta berhubungan dengan gangguan pendengaran ringan dan/atau tinitus

8 Warna Kotoran Telinga dan Artinya, Warna Apa yang Tidak Normal?ilustrasi pembersihan telinga (medicalnewstoday.com)

Apa warna kotoran telinga yang alami?

8 Warna Kotoran Telinga dan Artinya, Warna Apa yang Tidak Normal?kotoran telinga (floridaentcare.com)

Umumnya, kotoran telinga berwarna kuning, oranye, hingga cokelat dengan tekstur padat lengket atau basah. Warna kotoran telinga berhubungan dengan lama kotoran tersebut di telinga. Semakin lama kotoran tersebut di dalam telinga, maka semakin gelap warnanya karena telah menyaring partikel asing.

Selain warna, tekstur kotoran telinga juga berubah seiring durasi kotoran telinga di kuping. Selain itu, genetik dan usia juga dapat memengaruhi (kotoran telinga anak lebih lembut dan terang, sedangkan kotoran telinga dewasa lebih keras dan gelap).

Selain itu, kemungkinan besar, demografi pun juga dapat menjadi faktor penentu kotoran telinga. Sebuah studi pada 2006 di Jepang yang dimuat dalam jurnal Nature Genetics mengatakan bahwa masyarakat Asia Timur memiliki kotoran telinga yang bertekstur kering dan pecah-pecah.

Warna, tekstur, dan jumlah kotoran telinga dapat bervariasi. Telinga dapat dengan cepat membersihkan kotorannya sendiri. Akan tetapi, kecepatannya pun berbeda-beda, sehingga tekstur kotoran telinga pun juga berbeda.

8 Warna Kotoran Telinga dan Artinya, Warna Apa yang Tidak Normal?iilustrasi telinga sakit (teslong.com)

Telinga beberapa orang dapat menghasilkan kotoran lebih banyak. Bahkan, jika sedang stres, produksi serumen pun meningkat! Saat hal ini terjadi, telinga jadi kewalahan membersihkan kotorannya, sehingga penyumbatan pun terjadi.

Penyumbatan telinga dapat mengubah tekstur dan warna kotoran telinga. Jika tidak segera dibersihkan, kotoran telinga dapat menyumbat saluran telinga sehingga mengganggu pendengaran dan meningkatkan risiko infeksi serta cedera. Alhasil, kotoran telinga keluar berupa cairan dengan ciri:

  • Tekstur berair
  • Berbau busuk
  • Berwarna merah darah atau hijau

Jangan coba-coba bersihkan dengan cotton bud, jepit rambut, atau benda tajam! Selain cedera gendang telinga, kotoran telinga malah terdorong lebih dalam dan susah dibersihkan.

Hindari praktik lilin telinga atau ear candling. Bukan hanya tak terbukti ilmiah, ear candling menyebabkan luka bakar, penyumbatan telinga akibat lilin, hingga cedera telinga serius.

Kapan harus ke dokter?

8 Warna Kotoran Telinga dan Artinya, Warna Apa yang Tidak Normal?ilustrasi seorang dokter THT mengecek kebersihan telinga pasien (medicalnewstoday.com)

Jika kotoran telinga sudah tidak beres, saatnya harus menemui dokter telinga, hidung, dan tenggorokan (THT). Jika kotoran sudah berupa encer dan berbau tidak sedap, ini bisa menandakan infeksi telinga. Selain itu, jika kotoran telinga ada bercak merah, bisa jadi tanda luka atau cedera pada telinga. 

Mereka yang rentan mengalami penumpukan kotoran kuping harus konsultasi dengan dokter THT untuk memastikan tanda-tanda penyumbatan, seperti gangguan pendengaran. Orang-orang yang rentan mengalami penumpukan kotoran kuping adalah:

  • Menjalani gaya hidup stres yang sangat tinggi
  • Menderita infeksi telinga kronis
  • Berusia tua
  • Memiliki banyak rambut di telinga mereka
  • Menderita deformasi di saluran telinga

Jika kamu termasuk ke golongan tersebut, segera berkonsultasi ke dokter spesialis THT agar kotoran telinga dapat dibersihkan dengan aman dan tidak menumpuk.

Itulah delapan jenis warna kotoran telinga yang perlu kamu ketahui, dari yang umum hingga yang menandakan adanya gangguan. Rutin bersihkan telinga dengan cara yang aman agar kotoran tidak menumpuk dan mengganggu pendengaran.

Baca Juga: Lepas Headphone, 5 Cara Menjaga Kualitas Kesehatan Telinga

Topik:

  • Nurulia
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya