Makan Yoghurt Bisa Turunkan Risiko Hipertensi? Ini Faktanya!

Manfaatnya bukan cuma untuk pencernaan

Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah salah satu penyebab kematian tertinggi di seluruh dunia. Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), hipertensi bisa meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, otak, ginjal, dan organ tubuh lainnya. Parahnya, 46 persen pasien hipertensi tak sadar mereka menderita gangguan tekanan darah ini.

Berita baiknya, hipertensi bisa dicegah. Salah satunya dengan modifikasi gaya hidup. Faktor konsumsi juga amat menentukan. Sebuah penelitian gabungan terbaru yang dimuat dalam International Dairy Journal pada Juli 2021 mengungkapkan manfaat yoghurt untuk kesehatan tekanan darah.

1. Penelitian melibatkan lebih dari 900 orang

Makan Yoghurt Bisa Turunkan Risiko Hipertensi? Ini Faktanya!ilustrasi makan yoghurt (pexels.com/Tirachard Kumtanom)

Hubungan antara manfaat produk fermentasi dan tekanan darah masih samar. Oleh karena itu, para peneliti dari Amerika Serikat (AS) dan Australia bergandeng tangan untuk mencari jawabannya. Tolok ukurnya adalah hubungan antara yoghurt pada individu dengan hipertensi dan non-hipertensi.

Para peneliti merekrut 915 orang dari Maine–Syracuse Longitudinal Study, studi jangka panjang yang memantau penyakit kardiovaskular dan penurunan kognitif akibat gaya hidup. Para partisipan terbagi menjadi dua kelompok:

  • Sebanyak 564 pasien hipertensi
  • Sebanyak 351 non-hipertensi

Para partisipan dipantau selama 40 tahun, dan mereka memberikan informasi kesehatan seperti kolesterol, glukosa, tekanan darah, dan asupan mereka.

2. Hasil: yoghurt bisa turunkan tekanan darah

Makan Yoghurt Bisa Turunkan Risiko Hipertensi? Ini Faktanya!ilustrasi cek tekanan darah (pennmedicine.org)

Para peneliti AS dan Australia menemukan bahwa mengonsumsi yoghurt sehari-hari dapat menurunkan tekanan darah sistolik. Hal ini lebih terlihat pada pasien hipertensi, dibanding kelompok non-hipertensi.

Pemimpin studi dari University of South Australia, Alexandra Wade, Ph.D, mengatakan bahwa yoghurt—dalam porsi kecil pun—tetap bermanfaat asalkan dikonsumsi secara konsisten.

"Yoghurt dikaitkan dengan pemeliharaan tekanan darah. Bagi mereka yang sering mengonsumsi yoghurt, hasil ini terlihat lebih jelas," ujar Alexandra.

Alexandra juga menambahkan bahwa hasil tekanan darah para konsumen yoghurt lebih rendah hampir 7 poin daripada yang tidak mengonsumsi yoghurt sama sekali.

Baca Juga: Mengganti Garam Lebih Sehat untuk Jantung? Ini Faktanya!

3. Mengapa yoghurt bisa menurunkan tekanan darah?

Makan Yoghurt Bisa Turunkan Risiko Hipertensi? Ini Faktanya!ilustrasi semangkuk yoghurt (pexels.com/Daria Shevtsova)

Namun, mengapa yoghurt bisa menurunkan tekanan darah? Alexandra menjelaskan bahwa ini karena yoghurt mengandung berbagai nutrisi seperti kalsium, fosfor, dan kalium. Menurut American Heart Association, makanan yang kaya akan kalium bisa menetralisasi dampak natrium (yang memicu hipertensi) lewat urine.

Makanan yang mengandung kalium di antaranya alpukat, bayam, jamur, hingga kentang. Selain itu, produk susu seperti yoghurt juga termasuk. Menurut Data Komposisi Pangan Indonesia, yoghurt segar memiliki kandungan kalium yang tergolong tinggi, yaitu hingga 299 miligram (mg).

"Yoghurt mengandung mineral-mineral ini dan juga mengandung bakteri baik yang memicu pelepasan protein tertentu untuk menurunkan tekanan darah," papar Alexandra dilansir Verywell Fit.

4. Hati-hati dengan kandungan gula dalam yoghurt

Makan Yoghurt Bisa Turunkan Risiko Hipertensi? Ini Faktanya!ilustrasi makan plain yogurt (freepik.com/pressfoto)

Kemampuan yoghurt dalam menurunkan tekanan tekanan darah memang adalah berita baik. Namun, tidak semua yoghurt menawarkan khasiat serupa. Ini karena tidak sedikit produsen yoghurt yang menambahkan gula ke dalam produknya. 

Studi tersebut tidak memasukkan faktor gula tambahan ke dalam yoghurt. Menurut sebuah penelitian di AS yang dimuat dalam jurnal JAMA Internal Medicine tahun 2014 silam, konsumsi gula melewati batas yang dianjurkan ternyata memiliki kaitan dengan risiko penyakit kardiovaskular.

Hal ini disebabkan oleh pengaruh gula terhadap distribusi lemak pada tubuh. Studi lain di AS dalam European Journal of Cardiology tahun 2020 menemukan bahwa konsumsi gula menambah lemak perut atau adiposa perut, lemak yang dikaitkan dengan risiko diabetes dan penyakit jantung lebih buruk.

Makan Yoghurt Bisa Turunkan Risiko Hipertensi? Ini Faktanya!ilustrasi mengonsumsi yoghurt plain (freepik.com/nensuria)

Pada dasarnya, yoghurt mengandung gula alami dari susu. Akan tetapi, ada baiknya jika kamu memilih yoghurt yang tak terlalu manis atau plain, atau mengecek kandungan gula dalam informasi nilai gizi pada kemasan yoghurt.

Selain hipertensi, menjaga asupan gula juga adalah salah satu kiat utama dalam menjaga kesehatan jantung. Jika kamu ingin yoghurtmu manis, cobalah menambahkan bahan alami seperti buah-buahan yang juga menekan tekanan darah dan lebih sehat untuk jantung.

Akan tetapi, konsumsi yoghurt saja tidak cukup untuk menurunkan risiko hipertensi dan menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan. Konsumsinya harus dibarengi dengan asupan sehat lainnya lewat pola makan bergizi seimbang, rutin olahraga, istirahat cukup, kelola stres dengan baik, serta jangan lupa untuk cek kesehatan secara rutin.

Baca Juga: 5 Kombinasi Topping Yoghurt Ini Bikin Cepat Langsing, Segar!

Topik:

  • Nurulia
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya