Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Apa Itu Obat Tramadol dan Benarkah Tergolong Narkoba?

tramadol
ilustrasi obat tramadol (commons.wikimedia.org/Andy Mabbett)

Ada berbagai obat pereda nyeri yang kerap digunakan untuk mengatasi rasa sakit. Salah satunya adalah tramadol yang disebut bisa mengatasi rasa sakit berat karena luka maupun tindakan pasca operasi.

Namun, perlu dipahami bahwa tramadol hanya boleh digunakan sesuai anjuran dokter dan tak ditujukan untuk jangka panjang. Itu karena tramadol bisa memicu efek samping hingga ketergantungan. Bahkan ada yang menyebut bahwa obat ini termasuk golongan narkotika.

Sebenarnya apa itu obat tramadol? Berikut penjelasan mengenai tramadol dan efek sampingnya bagi tubuh.

Apa itu obat tramadol?

obat
ilustrasi obat (pexels.com/Tara Winstead)

Obat tramadol itu untuk apa? Seperti disinggung sebelumnya, pada dasarnya tramadol merupakan analgesik alias obat yang berfungsi sebagai pereda nyeri. Akan tetapi, obat ini hanya diberikan untuk mengatasi nyeri sedang hingga berat. Contohnya, untuk pengobatan setelah operasi dan cedera serius. Selain itu, tramadol juga diberikan ketika seseorang mengalami nyeri jangka panjang yang tidak dapat diatasi dengan antinyeri biasa. 

Tramadol bekerja dengan memengaruhi sistem saraf pusat dalam merespons rasa sakit. Mengingat efeknya yang kuat, obat ini hanya bisa dikonsumsi dengan resep dokter. US Food and Drugs Administration bahkan membubuhkan peringatan akan kemungkinan efek berbahaya pada bagian kemasannya.

Tramadol sendiri tersedia dalam bentuk tablet, kapsul, dan cairan tetes yang seluruhnya diberikan secara oral. Meski demikian, ada juga tramadol yang diberikan melalui suntik intravena dan hanya dilakukan di rumah sakit. 

Efek samping tramadol

Tramadol dapat memicu efek samping meski dikonsumsi sesuai anjuran dokter. Walau kurang umum, konsumsi obat ini dapat memicu sejumlah risiko, salah satunya reaksi alergi berat. Tanda alerginya bisa berupa masalah pernapasan, jantung berdebar kencang, demam, terjadi pembengkakan, hingga muncul ruam. Seseorang yang mengonsumsi tramadol juga berpotensi mengalami efek samping berikut ini: 

  • Mengantuk

  • Pusing

  • Mual

  • Sembelit

  • Berkeringat

  • Mulut kering

  • Gatal.

Efek lainnya berupa sindrom serotonin yakni gejala yang muncul ketika terlalu banyak zat serotonin dalam tubuh karena penggunaan obat tersebut. Gejala yang dirasakan berupa denyut jantung cepat, tekanan darah tinggi, suhu tubuh lebih tinggi dibanding biasanya, reflek lebih kuat, hingga kehilangan kontrol tubuh. Beberapa pengguna bahkan mengalami halusinasi dan parahnya mencapai agitasi hingga koma. 

Di luar itu, konsumsi tramadol dalam jangka panjang berpotensi menimbulkan kebiasaan yang menyebabkan ketergantungan mental atau fisik. Namun, efek tersebut dapat dikurangi dengan mengonsumsi obat sesuai anjuran dokter dan pengurangan secara bertahap. 

Apakah tramadol termasuk narkoba?

obat-obatan
ilustrasi obat-obatan (pexels.com/Pixabay)

Badan Narkotika Nasional RI mengategorikan tramadol sebagai salah satu jenis narkotika. Pasalnya, obat ini termasuk dalam kelas obat agonis opioid. Cara kerjanya layaknya endorfin yang membuat reseptor mengurangi sinyal rasa sakit yang dikirim tubuh ke otak. 

Tramadol disalahgunakan karena dapat menyebabkan efek menenangkan dan euforia. Konsumsi obat ini dikatakan memberikan efek rileks dan bahagia. Bahkan dalam jangka panjang tramadol berisiko menyebabkan ketergantungan.

Setelah penggunaan tramadol yang sering dan berkepanjangan, tubuh mengalami toleransi terhadap obat tersebut. Itu berarti seseorang perlu mengonsumsi dosis lebih besar untuk merasakan efek tetap. Tak hanya itu, pengonsumsi tramadol mungkin beralih menggunakan obat penghilang rasa sakit lain dengan efek lebih keras.  

Selain ketergantungan, tramadol pun dapat memicu gejala putus obat ketika berhenti menggunakannya. Bentuk reaksi ketagihan atau lebih dikenal sebagai sakau yang dialami penggunaanya umumnya seperti berikut:

  • Disorientasi atau kebingungan

  • Merasa paranoid

  • Pikiran atau tindakan bunuh diri

  • Kejang

  • Kesulitan bernapas.

Selain fisik, seseorang yang ketergantungan tramadol juga menunjukkan penyakit tanda neurobiologis kronis. Tanda yang dirasakan berupa kecemasan dan merasa tidak bisa hidup tanpa obat tersebut.

Apa itu obat tramadol jelas bukan jenis yang dapat dibeli secara sembarangan. Dosis minum maupun tahap pemberhentiannya perlu menggunakan resep dokter guna meminimalkan efek samping kesehatan serius. 

Referensi:

"Tramadol - Uses, Side Effects, and More". WebMD. Diakses November 2024.
"Tramadol". NHS. Diakses November 2024.
"Tramadol (Oral Route)". Mayo Clinic. Diakses November 2024.
"Tramadol, Oral Tablet". Healthline. Diakses November 2024.
"Tramadol Termasuk Jenis Narkotika atau Tidak ?". Badan Narkotika Nasional Provinsi Sumatera Utara. Diakses November 2024.
"Tramadol Addiction And Abuse". Addiction Center. Diakses November 2024.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Lea Lyliana
Laili Zain Damaika
Lea Lyliana
EditorLea Lyliana
Follow Us