Benarkah GERD Bisa Mematikan? Ini Fakta Medisnya!

Pernah gak kamu merasa mulut pahit, dada nyeri disertai sensasi terbakar, dan kesulitan menelan? Sederet gejala ini bisa jadi tanda kamu mengalami GERD (gastroesophageal reflux disease), kondisi di mana asam lambung naik ke kerongkongan. Meski sering dianggap remeh, penyakit refluks asam ini ternyata bisa mengganggu aktivitas harianmu bahkan berpotensi menimbulkan komplikasi serius.
Dilansir Mayo Clinic, GERD terjadi karena katup di bagian bawah kerongkongan yang seharusnya mencegah asam lambung naik menjadi melemah. Akibatnya, asam lambung naik dan menimbulkan berbagai gejala yang mengganggu kenyamanan. Jika dibiarkan, kondisi ini dapat berkembang menjadi masalah kesehatan yang lebih serius, lho.
Belakangan ini, justru beredar kabar bahwa naiknya asam lambung bisa menyebabkan kematian. Sontak, banyak orang yang menjadi panik dan bertanya-tanya, benarkah demikian? Tenang dulu, yuk, kita bahas fakta medisnya secara tuntas!
1. Benarkah GERD bisa menyebabkan kematian?

Desas-desus soal GERD yang bisa menyebabkan kematian memang bikin banyak orang khawatir. Nah, jika kamu pernah dengar kabar ini, tenang dulu karena itu tidak sepenuhnya benar. Dilansir Medical News Today, GERD alias naiknya asam lambung ke kerongkongan memang bisa sangat mengganggu, tetapi bukan penyakit yang secara langsung menyebabkan kematian.
Namun, bukan berarti ini menjadi alasanmu abai saat mengalami GERD. Sebab, kondisi medis tersebut bisa menyebabkan komplikasi serius jika tidak ditangani dengan baik. Contohnya seperti radang kerongkongan, pneumonia aspirasi, hingga esofagus barrett.
Selain itu, gejala GERD nyaris sama dengan serangan jantung. Contohnya saja, nyeri dada sampai sesak napas yang bisa membuat banyak orang salah menduganya. Menurut Mayo Clinic, rasa terbakar di dada akibat GERD kadang sulit dibedakan dari gejala jantung, terutama jika muncul secara tiba-tiba setelah makan besar atau posisi tidur.
Meskipun begitu, sakit dada karena serangan jantung memiliki "ciri khasnya". Gejala nyeri dada akibat serangan jantung sering terasa seperti ditekan atau diremas. Kemudian, rasa sakit ini menjalar ke lengan, leher, atau rahang, dan disertai gejala lain seperti sesak napas, mual, atau keringat dingin. Jika kamu mengalaminya, segera cari pertolongan medis sebelum terlambat.
2. Faktor-faktor yang memicu naiknya asam lambung

Sebenarnya, ada banyak hal yang dapat menyebabkan naiknya asam lambung, lho. Salah satunya adalah kebiasaan makan yang kurang tepat, seperti sering makan dalam porsi besar ataupun langsung tidur setelah makan. Kebiasaan inilah yang membuat sfingers (katup) esofagus jadi "kelelahan" dan akhirnya asam lambung lebih mudah naik ke kerongkongan.
Selain itu, makanan tertentu juga bisa jadi "biang keroknya". Misalnya makanan pedas, mengandung tinggi lemak, cokelat, kopi, dan minuman bersoda yang memicu asam lambung naik lebih sering. Nah, jika kamu sering merasakan gejalanya setelah makan makanan ini. Maka, cobalah perhatikan pola makan dan hindari dulu sementara waktu, ya!
Faktor lain yang berperan penting adalah gaya hidup dan kondisi kesehatan tubuh. Merokok, stres, kelebihan berat badan, bahkan kehamilan bisa melemahkan katup esofagus dan memperparah gejala GERD. Jadi, selain mengatur pola makan, menjaga kesehatan dan mengurangi stres juga penting untuk mencegah asam lambungmu naik.
3. Berbagai komplikasi serius GERD jika tidak ditangani dengan baik

Kebanyakan orang menganggap GERD hanya soal mulut asam atau dada terasa panas. Padahal, kalau dibiarkan terus tanpa pengobatan, kondisi ini bisa membawa dampak yang jauh lebih serius dari sekadar rasa tidak nyaman. Komplikasi penyakit refluks asam ini ternyata berisiko mengancam jiwa dalam jangka panjang, lho.
Dilansir Cleveland Clinic dan WebMD, meski GERD tidak langsung menyebabkan kematian, kondisi ini dapat berkontribusi pada beberapa komplikasi serius yang mungkin berpotensi fatal:
- Esofagitis atau juga disebut radang kerongkongan yang merupakan Iritasi pada dinding kerongkongan akibat paparan asam lambung berulang. Kondisi ini dapat menyebabkan luka, nyeri saat menelan, bahkan pendarahan.
- Striktur esofagus yaitu penyempitan saluran kerongkongan karena pertumbuhan jaringan parut yang abnormal. Akibatnya, kamu bisa mengalami kesulitan makan atau bahkan sering tersedak makanan.
- Esofagus barrett merupakan perubahan pada sel-sel kerongkongan akibat iritasi kronis. Ini kondisi yang serius karena bisa berkembang menjadi kanker esofagus
- Masalah pernapasan: Asam lambung yang naik bisa masuk ke saluran napas dan memicu batuk kronis, asma, atau bahkan pneumonia aspirasi.
Bagaimana? Sekarang kamu tahu bahwa GERD memang tidak langsung menyebabkan kematian, kan. Tetapi tetap saja, penyakit ini tak bisa dianggap remeh karena gejalanya mirip serangan jantung dan bisa menimbulkan komplikasi serius jika dibiarkan. Jadi, yuk, mulai lebih peka terhadap sinyal tubuh, jaga pola makan, dan segera periksa ke dokter kalau keluhan GERD makin sering muncul!
Referensi
“Gastroesophageal Reflux Disease (GERD)”. Mayo Clinic. Diakses Mei 2025.
“Can acid reflux kill you?”. Medical News Today. Diakses Mei 2025.
“Heartburn or heart attack: When to worry”. Mayo Clinic. Diakses Mei 2025.
“Acid Reflux & GERD”. Cleveland Clinic. Diakses Mei 2025.
“Complications of Heartburn and GERD”. WebMD. Diakses Mei 2025.