"Telah berpulang ke Rahmatullah. Epy Kusnandar bin Erning Sutarsa. Allahumma firlahu warhamhu wa'afihi wa'fuanhu berarti ya Allah ampunilah dia, kasihanilah dia, sejahterakanlah dia dan maafkanlah kesalahannya,” tulisnya.
"Wafat pada tanggal 3 Desember 2025 pukul 14.24," tambahnya.
Berpulang di Usia 61 Tahun, Ini Riwayat Penyakit Epy Kusnandar

- Epy Kusnandar berpulang pada usia 61 tahun.
- Pada tahun 2010 ia divonis mengidap tumor otak dan disebut hanya memiliki harapan hidup beberapa bulan.
- Kisah perjuangan Epy akan selalu dikenang sebagai inspirasi tentang harapan, keteguhan, dan cinta yang tak pernah padam.
Kabar duka menyelimuti dunia seni Indonesia setelah aktor senior Epy Kusnandar berpulang pada usia 61 tahun. Pemeran ikonik dalam serial Preman Pensiun ini meninggal dunia pada Rabu, 3 Desember 2025.
Kabar kepergiannya disampaikan langsung oleh sang istri, Karina Ranau, melalui akun Instagram terverifikasi, Rabu (3/12/2025), lengkap dengan unggahan yang memanjatkan doa untuk almarhum.
Riwayat penyakit Epy Kusnandar
Di balik perjalanan kariernya yang gemilang, Epy Kusnandar pernah melewati fase paling kelam dalam hidupnya. Pada tahun 2010 ia divonis mengidap tumor otak dan disebut hanya memiliki harapan hidup sekitar empat bulan.
Menurut penuturan sang istri, gejala awal yang muncul sebenarnya tampak ringan, sekadar keluhan sakit biasa yang mereda setelah minum obat. Sampai suatu, hari kondisi Epy memburuk drastis dengan muntah-muntah, demam, dan kehilangan kesadaran saat sedang menyetir. Setelah menjalani CT scan, dokter menemukan adanya tumor di bagian otaknya.
Mengonsumsi obat-obatan herbal
Berbekal keyakinan dan dukungan keluarga, Epy berhasil bangkit dari vonis yang begitu berat. Dijelaskan oleh Karina, keputusannya menjalani pengobatan alternatif dengan akar sidaguri dan sarang semut menjadi keputusan yang tepat, walaupun dokter menyarankan untuk operasi.
Karina menganggap ini sebagai keajaiban yang membuat mendiang aktor mampu kembali beraktivitas dan tetap berkarya lebih dari sepuluh tahun setelah masa kritis itu. Meski kini ia telah berpulang, kisah perjuangannya akan selalu dikenang sebagai inspirasi tentang harapan, keteguhan, dan cinta yang tak pernah padam.


















