Sepeda Statis vs Treadmill, Mana yang Lebih Baik?

- Sepeda statis dan treadmill sama-sama menawarkan latihan kardio yang menyenangkan.
- Sepeda memiliki dampak yang lebih lembut pada persendian daripada treadmill. Orang dengan keterbatasan mobilitas sendi mungkin lebih cocok menggunakan sepeda statis daripada treadmill.
- Secara umum, berlari dengan treadmill membakar lebih banyak kalori per menit dibandingkan dengan mengendarai sepeda statis, dan mengendarai sepeda statis membakar lebih banyak kalori daripada berjalan di atas treadmill.
Jika kamu berencana membeli mesin untuk latihan kardio atau memulai olahraga kardio di gym, kamu mungkin bingung apakah kamu harus memilih sepeda statis atau treadmill? Kedua alat ini dapat membantumu membangun stamina, membakar kalori, dan membuat jantung berdebar kencang.
Sepeda statis dan treadmill sama-sama menawarkan latihan kardio yang menyenangkan. Bergantung pada tujuan, tingkat kebugaran, dan gaya hidup, salah satu mesin ini mungkin lebih baik daripada yang lain. Cek perbandingan sepeda statis dan treadmill dan mana yang sebaiknya kamu pilih.
1. Mana yang lebih baik, sepeda statis atau treadmill?
Tidak ada pemenang yang pasti!
Apakah lebih baik menggunakan treadmill atau sepeda statis bergantung pada preferensi pribadi dan tujuan kebugaranmu. Berikut ini beberapa pertimbangannya:
- Tingkat pengalaman latihan: Kedua alat ini cocok untuk pemula dan penggemar kebugaran.
- Mobilitas dan risiko cedera: Sepeda memiliki dampak yang lebih lembut pada persendian daripada treadmill. Orang dengan keterbatasan mobilitas sendi mungkin lebih cocok menggunakan sepeda statis daripada treadmill.
- Potensi kardio: Treadmill dan sepeda statis sama-sama baik untuk jantung.
- Sasaran kebugaran: Berlari biasanya membakar lebih banyak kalori daripada bersepeda, tetapi ada cara untuk mengubah resistansi dan posisi sehingga kamu juga bisa membakar banyak kalori dan lemak saat bersepeda. Jika ingin membentuk otot, sepeda statis mungkin lebih baik.
Intinya, pilihlah mesin yang lebih membuatmu senang agar kamu bisa lebih konsisten dalam berolahraga.
2. Otot yang dilatih

Selama berlatih dengan sepeda statis, otot yang dilatih utamanya adalah paha depan, paha belakang, betis, dan bokong pada tingkat yang lebih rendah.
Sepeda statis juga memperkuat bahu, inti, dan punggung sampai tingkat tertentu. Jika kamu berdiri di atas sepeda statis, ini akan melatih seluruh tubuh.
Sementara itu, berjalan dan berlari melatih semua otot di tubuh bagian bawah, inti, dan lengan. Jika kemiringan treadmill ditingkatkan, ini akan lebih menargetkan betis, bokong, dan paha belakang.
3. Mana yang lebih baik untuk menurunkan berat badan
Terlepas dari jenis olahraga yang dilakukan, jumlah kalori yang kamu bakar bergantung pada berat badan dan intensitas serta durasi latihan dengan sepeda statis atau treadmill.
Secara umum, berlari dengan treadmill membakar lebih banyak kalori per menit dibandingkan dengan mengendarai sepeda statis, dan mengendarai sepeda statis membakar lebih banyak kalori daripada berjalan di atas treadmill.
Berlatih dengan sepeda statis dengan intensitas sedang selama 30 menit membakar sekitar 210 kalori untuk orang dengan berat 57 kg, 252 kalori untuk orang dengan berat 70 kg, dan 292 kalori untuk orang dengan berat 84 kg, sebagai gambaran.
Latihan sepeda statis yang intens selama 30 menit membakar sekitar 315 kalori untuk orang dengan berat 57 kg, 378 kalori untuk orang dengan berat 70 kg, dan 441 kalori untuk orang dengan berat 84 kg.
Sebagai perbandingan, berlari selama 30 menit dengan kecepatan 9,7 km per jam membakar sekitar 295 kalori untuk orang seberat 57 kg, 360 kalori untuk orang seberat 70 kg, dan 420 kalori untuk orang seberat 85 kg.
Jadi, joging dengan kecepatan sedang akan membakar kalori sebanyak latihan sepeda statis yang berat.
4. Tingkat penyesuaian

Sebagian besar sepeda statis memungkinkan penyesuaian ketinggian tempat duduk, ketinggian setang, dan resistansi.
Beberapa sepeda dalam ruangan juga memungkinkan penyesuaian tambahan, seperti penyesuaian maju mundur pada dudukan dan setang serta tingkat resistansi yang lebih tinggi.
Sementara itu, treadmill dapat disesuaikan kecepatan dan kemiringannya. Akan tetapi, beberapa treadmill tidak memiliki fungsi kemiringan.
5. Ruang di rumah
Kamu juga harus mempertimbangkan di mana akan meletakkan mesin dan ruang yang harus disediakan. Treadmill konvensional sangatlah berat, jadi kamu harus memastikan rumahmu dapat menahan beban mesin dan keausan akibat penggunaan yang keras.
Sementara itu, sepeda statis cenderung memiliki ukuran yang lebih kecil daripada treadmill. Kendati demikian, sepeda statis tetap membutuhkan area khusus di rumah.
Demikianlah perbandingan antara sepeda statis dan treadmill. Semoga, setelah ini kamu sudah tidak bingung lagi untuk memilih antara treadmill atau sepeda statis.
Referensi
"Stationary Bike vs. Treadmill: Who Wins the Battle of the Machines?" Greatist. Diakses Juli 2024.
"Does the stationary bike or treadmill provide a better workout?" The Manual. Diakses Juli 2024.
"Should You Workout on the Treadmill or Exercise Bike?" US News. Diakses Juli 2024.