- Makrolida seperti azithromycin, yang bekerja menekan pertumbuhan bakteri.
- Aminopenisilin misalnya ampicillin, amoxicillin, atau hetacillin yang sering digunakan karena efektif melawan berbagai jenis bakteri.
- Sefalosporin, kelompok antibiotik yang juga cukup luas penggunaannya.
- Fluoroquinolone seperti ciprofloxacin dan levofloxacin. Jenis ini hanya dipakai bila pilihan lain tidak tersedia, karena risiko efek sampingnya bisa lebih serius.
Sakit Bronkitis, Apakah Butuh Antibiotik?

- Sebagian besar kasus bronkitis tidak membutuhkan antibiotik karena umumnya disebabkan oleh virus, bukan bakteri.
- Jika dokter menilai antibiotik diperlukan, ada beberapa jenis yang biasanya dapat diresepkan, dengan durasi pengobatan berkisar antara 5 hingga 14 hari.
- Cara paling aman untuk mengetahui apakah antibiotik diperlukan adalah dengan berkonsultasi dengan dokter dan melakukan tes untuk mencari penyebab infeksi.
Gejala bronkitis sering muncul setelah pilek atau flu mulai mereda, seperti batuk yang tak kunjung pergi, dada terasa penuh, dan lendir yang seolah menetap di jalur napas. Kondisi ini terjadi ketika bronkus, saluran udara menuju paru, mengalami peradangan. Pada sebagian orang, keluhan hanya berlangsung beberapa hari. Pada yang lain, batuknya menetap lebih lama dari yang diharapkan.
Di tengah rasa tidak nyaman itu, wajar kalau muncul dorongan untuk meminta antibiotik agar cepat pulih. Namun, apakah setiap kasus bronkitis memang perlu diobati dengan antibiotik, atau ada situasi tertentu ketika obat ini justru tidak memberikan manfaat, malah menimbulkan risiko?
Apakah bronkitis selalu harus diobati dengan antibiotik?
Jawabannya, tidak selalu.
Faktanya, sebagian besar kasus bronkitis tidak membutuhkan antibiotik sama sekali.
Alasannya sederhana. Pada orang dewasa sehat, sekitar 90 persen kasus bronkitis disebabkan oleh virus. Antibiotik tidak bekerja melawan virus, sehingga penggunaannya tidak bermanfaat.
Penelitian menunjukkan bahwa antibiotik tidak membuat gejala bronkitis akibat virus cepat hilang atau membuat pasien lebih cepat merasa pulih. Ada satu tinjauan penelitian yang menemukan bahwa orang dengan bronkitis yang minum antibiotik berhenti batuk sedikit lebih cepat dibandingkan mereka yang tidak minum antibiotik. Namun, selisihnya hanya sekitar 12 jam. Para penulis studi menyimpulkan bahwa manfaat kecil ini tidak sebanding dengan risiko efek samping antibiotik maupun masalah resistansi antibiotik.
Antibiotik yang digunakan untuk bronkitis akibat bakteri

Apabila dokter menilai antibiotik diperlukan, ada beberapa jenis yang biasanya dapat diresepkan.
Durasi pengobatan berkisar antara 5 hingga 14 hari, tergantung jenis antibiotiknya. Tidak ada antibiotik "terbaik" untuk bronkitis akut. Antibiotik terbaik bergantung pada riwayat kesehatan dan penyebab penyakit kamu.
Bagaimana cara mengetahui apakah bronkitis perlu antibiotik?
Sekali lagi, tidak semua kasus bronkitis butuh antibiotik. Faktanya, bronkitis yang benar-benar disebabkan oleh bakteri tidak umum.
Kadang, bronkitis awalnya muncul karena virus. Namun di atas infeksi virus itu, bisa tumbuh infeksi bakteri tambahan, disebut infeksi sekunder. Kondisi ini lebih berisiko, karena bisa berkembang menjadi penyakit serius seperti pneumonia. Dalam kasus seperti ini, antibiotik memang dibutuhkan. Namun, antibiotik hanya bekerja melawan bakteri, bukan menyembuhkan bronkitis itu sendiri.
Masalahnya, sulit untuk membedakan apakah batuk dan lendir yang keluar berasal dari virus atau bakteri. Warna dahak tidak bisa dijadikan patokan. Suara batuk pun tidak memberi jawaban pasti.
Cara paling aman untuk mengetahui apakah antibiotik diperlukan adalah dengan berkonsultasi dengan dokter. Dokter mungkin akan menyarankan tes untuk mencari penyebab infeksi, atau melakukan rontgen dada untuk memastikan apakah sudah berkembang menjadi pneumonia.
Selain itu, ada kondisi tertentu yang membuat seseorang lebih rentan terhadap infeksi paru-paru serius. Misalnya:
- Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK)
- Fibrosis kistik.
- Sistem imun yang lemah.
Dalam situasi seperti ini, dokter akan lebih berhati-hati dan mungkin merekomendasikan pengobatan tambahan.
FAQ seputar bronkitis
Apa itu bronkitis? | Bronkitis adalah peradangan pada saluran udara (bronkus) yang membawa udara ke dan dari paru-paru. Gejalanya biasanya: batuk, dahak, rasa lelah, dan kadang nyeri dada. |
Seberapa sering bronkitis terjadi? | Bronkitis akut sangat umum, terutama saat musim virus pernapasan. |
Apa saja gejalanya? | Dimulai dari hidung tersumbat, pilek, kadang demam ringan, lalu berlanjut ke batuk dengan atau tanpa dahak. Batuk adalah mekanisme pertahanan tubuh untuk mencegah pneumonia. |
Apakah bronkitis perlu antibiotik? | Jarang sekali. Kurang dari 10 persen kasus bronkitis akut disebabkan oleh bakteri. Kebanyakan sembuh sendiri dalam 1–3 minggu. Antibiotik hanya diberikan jika ada infeksi bakteri sekunder. |
Bagaimana cara merawat bronkitis di rumah? | Istirahat dan beri waktu tubuh pulih; minum teh hangat, madu, atau sup; gunakan humidifier; obat batuk sederhana; bilas hidung dengan larutan saline. |
Apakah bronkitis menular? | Bronkitis itu sendiri tidak menular, tetapi virus/bakteri penyebabnya bisa menular melalui droplet. |
Kapan harus ke dokter? | Segera cari bantuan medis jika: denyut jantung >100 per menit saat istirahat; napas cepat >24 kali per menit; demam lebih dari 38 derajat Celcius; batuk tidak membaik atau berlangsung lebih dari 6–8 minggu. |
Bagaimana cara mencegah bronkitis? | Vaksinasi (influenza, COVID-19, RSV, pneumonia); cuci tangan rutin; dan hindari asap rokok, polusi, serta kontak dengan orang sakit. |
Referensi
Susan M Smith et al., “Antibiotics for Acute Bronchitis,” Cochrane Database of Systematic Reviews 6, no. 4 (October 14, 2004): CD000245, https://doi.org/10.1002/14651858.cd000245.pub2.
Daniel J. Merenstein, Bruce Barrett, and Mark H. Ebell, “Antibiotics Not Associated With Shorter Duration or Reduced Severity of Acute Lower Respiratory Tract Infection,” Journal of General Internal Medicine 39, no. 10 (April 15, 2024): 1887–94, https://doi.org/10.1007/s11606-024-08758-y.
Michael L. Barnett and Jeffrey A. Linder, “Antibiotic Prescribing for Adults With Acute Bronchitis in the United States, 1996-2010,” JAMA 311, no. 19 (May 20, 2014): 2020, https://doi.org/10.1001/jama.2013.286141.
"Do You Need Antibiotics for Your Bronchitis?" Verywell Health. Diakses November 2025.
"Do You Need Antibiotics for Bronchitis?" GoodRx. Diakses November 2025.
"What doctors wish patients knew about bronchitis." American Medical Association. Diakses November 2025.


















