Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Dental Crown: Tujuan, Jenis, Prosedur

ilustrasi gigi geraham (unsplash.com/Ozkan Guner)
ilustrasi gigi geraham (unsplash.com/Ozkan Guner)
Intinya sih...
  • Dental crown dapat memperbaiki gigi yang aus, rusak, atau berlubang. Jenis crown yang paling cocok untuk kamu akan bergantung pada beberapa faktor.
  • Manfaat dari pemasangan dental crown antara lain mengatasi masalah gigi, meningkatkan fungsi mengunyah, dan meningkatkan penampilan.
  • Dental crown dibuat khusus agar sesuai dengan ukuran, bentuk, dan warna gigi asli, sehingga memberikan kekuatan, daya tahan, dan peningkatan estetika.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Dental crown atau mahkota gigi, atau kadang disebut dental cap, adalah restorasi prostetik yang menutupi dan melindungi gigi yang rusak atau melemah.

Dental crown dibuat khusus agar sesuai dengan ukuran, bentuk, dan warna gigi asli, sehingga memberikan kekuatan, daya tahan, dan peningkatan estetika. Dental crown dapat mengembalikan fungsi dan tampilan gigi sambil mempertahankan strukturnya yang tersisa.

Berikut ini fakta dental crown yang penting untuk diketahui.

1. Tujuan

Apabila kamu memiliki tambalan yang besar namun tidak cukup gigi yang tersisa untuk menahannya, dental crown dapat membantu memperkuat gigi.

Dokter gigi juga dapat merekomendasikan dental crown untuk:

  • Memulihkan gigi yang patah atau retak.
  • Melindungi gigi yang lemah agar tidak patah.
  • Memasang jembatan gigi atau dental bridge.
  • Melindungi gigi yang rapuh setelah perawatan saluran akar.

2. Jenis

ilustrasi dental crown (freepik.com/brgfx)
ilustrasi dental crown (freepik.com/brgfx)

Jenis dental crown yang dipakai akan bergantung pada preferensi pribadi dan kebutuhan unik seseorang.

  • Logam

Beberapa logam untuk membuat dental crown termasuk emas, paladium, nikel, dan kromium.

Crown logam jarang terkelupas atau pecah, paling tahan lama dalam hal pemakaian, dan hanya memerlukan sedikit penghilangan email. Crown ini juga dapat menahan gaya menggigit dan mengunyah.

Kelemahan utamanya adalah warna metalik, sehingga ini biasanya merupakan pilihan untuk gigi geraham yang tidak terlihat.

  • Porselen yang menyatu dengan logam/porcelain-fused-to-metal (PFM)

Crown PFM memadukan daya tahan logam dan tampilan alami porselen. Dokter gigi dapat mencocokkan mahkota ini dengan warna gigi pasien.

Meskipun kuat, tetapi crown PFM punya beberapa kelemahan. Misalnya, lapisan porselen dapat terkelupas seiring waktu, sehingga memperlihatkan logam di bawahnya. Selain itu, crown PFM dapat secara bertahap mengikis email pada gigi yang berseberangan (gigi yang menyentuh crown saat kamu menutup mulut).

Crown PFM bertahan hampir sama lamanya dengan crown logam. Crown ini dapat memulihkan gigi depan dan belakang.

  • Keramik yang ditekan/pressed ceramic

Crown jenis ini memiliki inti bagian dalam yang keras. Crown ini mirip dengan PFM, tetapi intinya adalah keramik, bukan logam. Seperti crown porselen utuh, crown keramik yang ditekan meniru tembus cahaya email gigi alami.

Kekurangan jenis crown ini sama dengan crown PFM. Lapisan keramik dapat terkelupas seiring waktu. Dokter gigi menggunakan crown keramik yang ditekan pada gigi depan dan belakang.

  • Keramik atau porselen utuh

Crown keramik atau porselen utuh lebih menyerupai tampilan email gigi daripada jenis crown lainnya. Crown ini juga merupakan pilihan yang baik jika kamu memiliki alergi logam.

Salah satu bahan yang paling populer untuk membuat crown keramik, tetapi salah satu yang populer adalah zirkonium dioksida. Crown zirkonia sangat tahan lama dan dapat menahan gaya yang lebih berat daripada jenis crown keramik lainnya. Crown ini juga lembut pada gigi yang berlawanan, sehingga mengurangi keausan email.

  • Mahkota gigi yang dapat dibuat di hari yang sama/same-day dental crown

Banyak dokter gigi menggunakan teknologi CAD/CAM (desain dan manufaktur berbantuan komputer) untuk membuat crown di klinik sementara pasiennya menunggu.

Perangkat lunak ini memungkinkan dokter gigi mengambil cetakan gigi digital dari gigi pasien, lalu menggunakan cetakan tersebut untuk mendesain crown khusus. Setelah dokter gigi mendesain crown, mereka akan mengirim berkas gambar ke sebuah mesin, yang mana mesin tersebut akan membuat crown baru dari blok keramik padat.

Keuntungan utama teknologi CAD/CAM adalah kamu bisa mendapatkan crown gigi hanya dalam satu kali kunjungan ke klinik. Namun, crown jenis ini tidak cocok untuk semua orang.

  • Resin

Keuntungan utama jenis ini adalah harganya yang lebih murah daripada jenis crown lainnya. Namun, kekurangannya crown resin rapuh dan lebih mudah patah dibandingkan dengan crown PFM.

Dokter gigi sering menggunakan resin untuk membuat crown sementara. Crown resin rata-rata bertahan selama tiga hingga lima tahun.

3. Prosedur

Pemasangan crown gigi biasanya memerlukan dua kali janji temu dengan dokter gigi.

Kunjungan pertama

Langkah-langkah untuk prosedur pemasangan crown gigi meliputi:

  • Mempersiapkan gigi. Untuk mempersiapkan gigi agar dapat dipasangi mahkota, dokter gigi perlu membuang sebagian email alami. Ini akan memberi ruang bagi mahkota baru dan memastikannya akan tetap di tempatnya setelah direkatkan. Dokter gigi mungkin juga menggunakan bahan tambalan untuk menguatkan bagian-bagian tertentu dari gigi. Selama langkah ini, tujuan utamanya adalah untuk menciptakan fondasi yang kuat bagi crown baru.
  • Cetakan gigi. Selanjutnya, dokter gigi akan mengambil cetakan gigi. Ini bisa berupa cetakan fisik yang diambil dengan bahan seperti dempul atau cetakan digital yang diambil dengan pemindai genggam. Dokter gigi akan mengirimkan cetakan ini ke laboratorium gigi. Di sana, teknisi akan menggunakannya untuk membuat crown gigi.
  • Pemasangan crown sementara. Biasanya diperlukan waktu dua hingga tiga minggu, terkadang lebih lama, untuk membuat crown gigi. Sementara menunggu, dokter gigi dapat memasang crown sementara yang biasanya terbuat dari resin atau akrilik.

Kunjungan kedua

Setelah crown sudah jadi, dokter gigi akan:

  • Melepas crown sementara.
  • Memeriksa bentuk, warna, dan kecocokan crown baru.
  • Menempelkan crown baru ke gigi menggunakan semen gigi yang kuat.

4. Manfaat dan risiko

ilustrasi pemeriksaan gigi oleh dokter gigi (pexels.com/Cedric Fauntleroy)
ilustrasi pemeriksaan gigi oleh dokter gigi (pexels.com/Cedric Fauntleroy)

Manfaat terbesar dari dental crown adalah dapat memperpanjang umur gigi asli. Secara khusus, dental crown dapat:

  • Mengatasi gigi yang aus, patah, atau rusak.
  • Melindungi gigi dari erosi (keausan).
  • Meningkatkan fungsi mengunyah.
  • Meningkatkan penampilan.
  • Bertahan antara lima hingga 15 tahun dengan perawatan yang tepat.

Dental crown juga memiliki beberapa risiko atau kerugian, seperti:

  • Memerlukan penghilangan sebagian email gigi asli.
  • Dapat menyebabkan gigi sensitif, terutama dalam beberapa minggu pertama setelah pemasangan.
  • Dapat patah atau retak seiring waktu.
  • Dapat menjebak bakteri dan menyebabkan kerusakan jika tidak dipasang dengan benar.
  • Dapat menyebabkan reaksi alergi pada sebagian orang, tetapi ini jarang terjadi.
  • Mahal.

5. Masalah dan komplikasi yang dapat terjadi

Beberapa kemungkinan komplikasi dari prosedur pemasangan dental crown antara lain:

  • Sensitivitas setelah tahap persiapan.
  • Perubahan bicara saat menyesuaikan diri dengan bentuk gigi baru.
  • Infeksi atau peradangan pada area tersebut.
  • Pendarahan, terutama jika kamu mengonsumsi obat pengencer darah.

Berikut ini beberapa masalah yang dapat terjadi pada dental crown:

  • Rasa tidak nyaman atau sensitif. Gigi yang baru dipasangi mahkota mungkin akan sensitif segera setelah prosedur karena efek anestesi mulai hilang. Jika gigi yang dipasangi mahkota masih memiliki saraf, kamu mungkin akan merasakan sedikit sensitivitas terhadap panas dan dingin. Dokter gigi mungkin menyarankan kamu untuk menyikat gigi dengan pasta gigi yang dirancang untuk gigi sensitif. Rasa sakit atau sensitif yang terjadi saat menggigit biasanya berarti crown gigi terlalu tinggi pada gigi. Jika demikian, hubungi dokter gigi untuk memperbaikinya.
  • Crown gigi terkelupas. Crown gigi yang terbuat dari porselen atau PFM terkadang dapat terkelupas. Jika retakannya kecil, resin komposit dapat digunakan untuk memperbaiki retakan tersebut dengan crown gigi yang masih berada di dalam mulut. Ini biasanya hanya perbaikan sementara. Jika retakannya luas, crown gigi mungkin perlu diganti.
  • Crown gigi longgar. Terkadang, semen terkikis dari bawah crown gigi. Hal ini tidak hanya membuat mahkota gigi menjadi longgar, tetapi juga memungkinkan bakteri masuk dan menyebabkan pembusukan pada gigi yang tersisa. Jika crown gigi terasa longgar, hubungi dokter gigi.
  • Crown terlepas. Ini bisa disebabkan oleh pembusukan gigi di bawahnya dan melonggarnya bahan perekat yang digunakan untuk memasang crown. Jika ini terjadi, segera hubungi dokter gigi.
  • Reaksi alergi. Karena logam yang digunakan untuk membuat crown biasanya merupakan campuran logam, reaksi alergi terhadap logam atau porselen yang digunakan pada crown dapat terjadi, tetapi ini sangat jarang terjadi.
  • Garis gelap pada gigi yang dipasangi crown di sebelah garis gusi. Garis gelap di sebelah garis gusi gigi yang dipasangi crown adalah normal, terutama jika kamu memiliki crown PFM. Garis gelap ini hanyalah logam crown yang terlihat. Meski tidak menjadi masalah, tetapi garis gelap tersebut mengganggu secara kosmetik dan dokter gigi mungkin harus menggantinya dengan crown porselen atau keramik.

6. Cara merawat dental crown

ilustrasi produk kebersihan mulut (pexels.com/Marta Branco)
ilustrasi produk kebersihan mulut (pexels.com/Marta Branco)

Rawat dental drown dengan cara-cara ini:

  • Terapkan kebersihan mulut yang baik dengan menggosok gigi dua kali sehari dan membersihkan sela-sela gigi dengan benang gigi setiap hari.
  • Hindari mengunyah makanan keras atau lengket yang dapat merusak crown gigi.
  • Jadwalkan pemeriksaan gigi rutin untuk memastikan kestabilan crown gigi dan kesehatan mulut secara keseluruhan.
  • Kenakan pelindung gigi jika kamu menggemeretakkan atau mengatupkan gigi untuk melindungi crown gigi dari tekanan yang berlebihan.

Dental crown dapat memperbaiki gigi yang aus, rusak, atau berlubang. Jenis crown yang paling cocok untuk kamu akan bergantung pada beberapa faktor.

Meskipun dental crown tahan lama, tetapi bukan berarti tidak dapat rusak. Suatu saat crown gigi harus diganti. Kunjungan ke dokter gigi secara teratur dan kebersihan mulut yang baik dapat menjaga kondisi crown gigi tetap baik selama bertahun-tahun.

Referensi

"Crowns." American Dental Association. Diakses Februari 2025.
"Dental Crowns." Cleveland Clinic. Diakses Februari 2025.
"Dental crown procedure." Healthdirect. Diakses Februari 2025.
"Understanding Dental Crowns: Benefits, Procedure, and Types." Dental Health Associates of Madison. Diakses Februari 2025.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nuruliar F
EditorNuruliar F
Follow Us