Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Deteksi Dini Kanker Usus Besar dengan Kolonoskopi

ilustrasi kanker usus besar (dok. Siloam Hospital)
ilustrasi kanker usus besar (dok. Siloam Hospital)
Intinya sih...
  • Kanker kolon sering berkembang tanpa gejala mencolok, membuat deteksi dini penting.
  • Tren kanker kolon telah berubah, dengan peningkatan kasus pada usia muda.
  • Gejala kanker usus besar sering diabaikan, padahal deteksi dini sangat penting untuk pengobatan.

Kanker usus besar atau kanker kolon dikenal sebagai salah satu silent killer karena sering kali berkembang diam-diam tanpa gejala yang mencolok.

Banyak orang baru menyadari keberadaan penyakit ini saat kondisinya sudah parah. Padahal, pemeriksaan kolonoskopi bisa mendeteksi kanker sejak dini, bahkan saat masih berupa polip jinak yang belum berubah menjadi kanker.

Menurut dr. Randy Adiwinata, SpPD, dokter spesialis penyakit dalam di RS Siloam MRCCC Semanggi, kolonoskopi merupakan prosedur medis penting untuk mengetahui adanya kelainan yang berpotensi menjadi kanker. Proses ini juga penting untuk mendeteksi gangguan lain pada saluran cerna yang bisa berdampak serius jika dibiarkan.

1. Kanker usus besar tak lagi hanya mengincar lansia

ilustrasi kolonoskopi (dok. Siloam Hospital)
ilustrasi kolonoskopi (dok. Siloam Hospital)

Dulu, kanker kolon lebih umum ditemukan pada usia lanjut. Namun, saat ini trennya sudah berubah.

Berdasarkan data Globocan 2022, kanker kolon merupakan salah satu kanker paling mematikan, dengan lebih dari 1,9 juta kasus baru dan lebih dari 900 ribu kematian setiap tahunnya.

Yang mengkhawatirkan, kanker ini kini juga banyak ditemukan pada usia muda, bahkan sejak usia 20-an.

Beberapa gejala kanker usus besar sering kali diabaikan atau dianggap sebagai masalah pencernaan ringan, yang menyebabkan keterlambatan diagnosis dan pengobatan. Gejala-gejala ini dapat mencakup perubahan pola buang air besar dan nyeri perut. Padahal, deteksi dini sangat penting untuk keberhasilan pengobatan, dan mengenali tanda-tanda peringatan ini sangatlah penting.

"Banyak pasien muda yang menganggap remeh gejala ringan seperti perubahan pola buang air besar atau nyeri perut. Ketika akhirnya diperiksa, kanker sudah masuk stadium lanjut," ungkap dr. Randy dalam keterangan tertulis. 

2. Tanda-tanda yang wajib diwaspadai

Meskipun kanker usus besar sering berkembang tanpa gejala, tetapi tubuh sebenarnya bisa memberikan sinyal peringatan, dan ini jangan sampai diabaikan. Beberapa tanda-tanda yang patut dicurigai:

  • Perubahan pola buang air besar.
  • Buang air besar berdarah.
  • Perasaan tidak puas setelah buang air besar.
  • Anemia tanpa sebab yang jelas.
  • Berat badan turun drastis.
  • Perut terasa penuh atau membesar.

"Banyak yang menyangka gejala ini hanya masalah pencernaan biasa atau wasir. Padahal, setiap perdarahan dari anus harus diperiksa lebih lanjut, karena bisa saja itu gejala kanker usus besar," tegas dr. Randy.

3. Mencegah kanker usus dengan kolonoskopi

dr. Randy Adiwinata, Sp.PD, dokter spesialis penyakit dalam di RS Siloam MRCCC Semanggi (dok. Siloam Hospital)
dr. Randy Adiwinata, Sp.PD, dokter spesialis penyakit dalam di RS Siloam MRCCC Semanggi (dok. Siloam Hospital)

Kolonoskopi merupakan prosedur yang memungkinkan dokter melihat secara langsung kondisi dinding dalam usus besar menggunakan selang lentur berkamera (endoskopi).

Jika saat pemeriksaan ditemukan polip (jaringan abnormal yang berpotensi menjadi kanker) dokter bisa segera mengambil sampel untuk dianalisis atau langsung mengangkatnya.

Skrining kanker usus besar sendiri dianjurkan untuk rutin dilakukan mulai usia 45 tahun.

"American College of Gastroenterology merekomendasikan kolonoskopi sebagai pemeriksaan skrining rutin mulai usia 45 tahun, bahkan bagi mereka yang tidak memiliki gejala sekalipun,” jelas dr. Randy.

Kolonoskopi terbukti menyelamatkan nyawa. Aktor Ryan Reynolds, misalnya, berhasil mendeteksi dan mengangkat polip di usus besarnya berkat kolonoskopi. Ini menunjukkan bahwa kolonoskopi bukan hanya untuk mendeteksi penyakit, tetapi juga pencegahan kanker kolon.

Kolonoskopi menjadi prosedur penting untuk menjaga kesehatan saluran cerna dan mencegah kanker usus besar sedini mungkin. Dengan mengenali gejala sejak awal, kamu bisa meningkatkan peluang hidup dan menghindari pengobatan di stadium lanjut. Jika kamu mengalami gejala mencurigakan atau ingin melakukan skrining, segera konsultasi dengan dokter. Kamu bisa membuat janji melalui aplikasi MySiloam atau hubungi Contact Center 1-500-181.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nuruliar F
Rifki Wuda
Nuruliar F
EditorNuruliar F
Follow Us