Mengapa Perokok Pasif Juga Berbahaya Meskipun Tidak Merokok?

Tidak ada batas aman paparan asap rokok

Siapa pun sudah mengetahui bahwa kebiasaan merokok berbahaya bagi kesehatan. Merokok dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti penyakit kardiovaskular hingga kanker paru-paru. 

Namun, kebiasaan merokok tidak hanya berbahaya bagi perokok, tetapi juga bagi orang lain. Ini karena asap rokok yang dihasilkan juga dapat ikut terhirup oleh orang lain yang berada di sekitar perokok.

Asap rokok yang ikut terhirup tersebut meningkatkan risiko berbagai masalah kesehatan pada perokok pasif. Mengapa perokok pasif juga berbahaya meskipun tidak merokok? Ini penjelasannya!

1. Mengenal istilah secondhand smoke

Mengapa Perokok Pasif Juga Berbahaya Meskipun Tidak Merokok?ilustrasi asap rokok (pexels.com/Geri Pix)

National Cancer Institute menjelaskan bahwa secondhand smoke adalah gabungan dari asap yang berasal dari ujung rokok yang terbakar dan asap yang diembuskan oleh perokok. Mereka yang terpapar secondhand smoke dari orang lain yang sedang merokok disebut perokok pasif.

Tempat utama paparan asap rokok tersebut bisa terjadi di tempat kerja, fasilitas umum, tempat rekreasi, restoran, dan rumah. Tempat kerja dan rumah merupakan sumber paparan asap rokok yang penting karena sebagian besar menghabiskan waktu di tempat tersebut. Apalagi, rumah merupakan tempat utama bagi bayi dan anak-anak sehingga mereka rentan terpapar asap rokok di rumah.

2. Mengapa perokok pasif juga berisiko?

Mengapa Perokok Pasif Juga Berbahaya Meskipun Tidak Merokok?ilustraso paparan asap rokok (pixabay.com/geralt)

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) menyebutkan bahwa meskipun tidak merokok, tetapi paparan asap rokok juga berbahaya bagi kesehatan selain perokok. Bahkan, bahan kimia dari asap yang dihirup oleh perokok aktif juga ditemukan pada secondhand smoke.

Secondhand smoke mengandung lebih dari 7.000 bahan kimia di dalamnya. Ratusan di antaranya berbahaya bagi kesehatan dan 70 bahan kimia tersebut dapat menyebabkan kanker. Karena sangat berbahaya bagi kesehatan, maka para ahli sepakat bahwa tidak ada batas aman paparan asap rokok.

Baca Juga: Mengapa Rokok Menyebabkan Kanker? Ini Penjelasannya

3. Risiko kesehatan perokok pasif

Mengapa Perokok Pasif Juga Berbahaya Meskipun Tidak Merokok?ilustrasi paru-paru (pexels.com/Monstera)

Menghirup asap rokok yang berasal dari perokok aktif juga berbahaya bagi perokok pasif. Sebab, secondhand smoke juga berhubungan dengan berbagai penyakit dan penyebab kematian dini yang terjadi pada perokok pasif.

Paparan asap rokok dapat mengiritasi saluran pernapasan dan memberi dampak buruk pada jantung dan pembuluh darah sehingga berisiko mengalami serangan jantung. Paparan asap rokok pada orang dewasa juga dapat memicu penyakit jantung koroner, stroke, dan kanker paru-paru.

Menambahkan penjelasan CDC, bayi dan anak-anak merupakan kelompok yang rentan terhadap paparan asap rokok sehingga lebih berisiko mengalami asma, infeksi pernapasan, infeksi telinga, hingga masalah yang lebih serius yaitu sudden infant death syndrome (SIDS). Biasanya bayi dan anak-anak ikut terpapar asap rokok dari orang tuanya atau anggota keluarga lain yang tinggal serumah.

4. Perokok pasif juga lebih berisiko mengalami kanker paru-paru

Mengapa Perokok Pasif Juga Berbahaya Meskipun Tidak Merokok?ilustrasi asap rokok (pexels.com/Jill Burrow)

Ada berbagai bahan kimia pada asap rokok yang mana 70 di antaranya dapat menyebabkan kanker. Maka dari itu, para ahli memasukkan secondhand smoke sebagai karsinogen. Secondhand smoke dapat menyebabkan kanker paru-paru bagi yang menghirupnya, termasuk mereka yang terpapar asap rokok dari perokok aktif.

Seperti dijelaskan pada laman American Cancer Society, beberapa penelitian menyebutkan bahwa secondhand smoke mungkin dapat meningkatkan risiko kanker nasofaring, kanker payudara, kanker laring, dan kanker sinus hidung pada orang dewasa. Sementera itu, paparan pada ibu dan bayi mungkin berkaitan dengan kanker pada anak-anak yaitu leukemia, limfoma, dan tumor otak.

5. Cara menjaga diri dari paparan asap rokok

Mengapa Perokok Pasif Juga Berbahaya Meskipun Tidak Merokok?ilustrasi area dilarang merokok (unsplash.com/Mufid Majnun)

U.S. Environmental Protection Agency menerangkan, dengan membatasi asap rokok di ruangan tertutup, maka ini dapat mengurangi dampak kesehatan yang berbahaya dan meningkatkan kualitas udara. Satu-satunya cara untuk terhindar dari paparan asap rokok adalah melarang merokok di dalam ruangan.

Sebab, meskipun ruangan diberikan jendela atau ventilasi, itu hanya dapat mengurangi asap rokok, tetapi tidak menghilangkan asap rokok. Paparan asap rokok dapat dikurangi dengan adanya peraturan bebas asap rokok atau larangan merokok, misalnya di area perkantoran dan fasilitas umum. Selain itu, dapat pula menerapkan larangan merokok di dalam rumah dan mobil untuk meminimalkan paparan asap rokok pada perokok pasif.

Kebiasaan merokok tidak hanya berbahaya bagi perokok saja, tetapi juga bagi orang lain yang berada di sekitar perokok. Sebab, asap rokok yang ikut terhirup oleh perokok pasif sama kandungannya dengan asap yang dihirup perokok aktif.

Asap rokok mengandung berbagai bahan kimia sehingga meningkatkan risiko penyakit pada perokok pasif. Maka, penting untuk menerapkan peraturan bebas asap rokok di perkantoran, fasilitas umum, termasuk di dalam rumah dan di dalam mobil untuk meminimalkan paparan asap rokok pada perokok pasif.

Baca Juga: 7 Efek Negatif Rokok pada Sistem Pencernaan, Ngeri!

Dewi Purwati Photo Verified Writer Dewi Purwati

Health enthusiast

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya