Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Diidap Gordon Ramsay, Apa Itu Karsinoma Sel Basal?

Karsinoma sel basal superfisial, jenis kanker kulit. (commons.wikimedia.org/National Cancer Institute, U.S. Department of Health and Human Services/Kelly Nelson, M.D.)
Karsinoma sel basal superfisial, jenis kanker kulit. (commons.wikimedia.org/National Cancer Institute, U.S. Department of Health and Human Services/Kelly Nelson, M.D.)
Intinya sih...
  • Karsinoma sel basal adalah jenis kanker kulit yang muncul ketika DNA pada sel basal mengalami kerusakan.
  • Kadang, karsinoma sel basal tampak seperti jerawat, luka kecil, atau bahkan bekas luka biasa. Karena pertumbuhannya lambat, banyak orang tidak menyadari keberadaannya.
  • Ada banyak faktor yang bisa memicu munculnya karsinoma sel basal, tetapi penyebab utamanya adalah paparan sinar matahari.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Gordon Ramsay mengungkap bahwa ia baru saja menjalani operasi kanker kulit.

Koki selebritas asal Inggris itu membagikan kabar diagnosisnya lewat Instagram, disertai foto setelah prosedur medis. Dalam unggahannya, ia mengucapkan terima kasih kepada tim medisnya yang dengan sigap berhasil mengangkat karsinoma sel basal (basal cell carcinoma), salah satu jenis kanker kulit.

Karsinoma sel basal adalah jenis kanker kulit yang paling umum. Walaupun pertumbuhannya cenderung lambat dan jarang menyebar ke organ lain, tetapi kanker ini perlu diwaspadai karena bisa merusak jaringan kulit di sekitarnya jika tidak ditangani dengan tepat. Untuk memahaminya lebih jauh, yuk ketahui apa itu karsinoma sel basal itu, gejala yang harus diwaspadai, dan penyebabnya supaya kamu lebih waspada.

Apa itu karsinoma sel basal dan seberapa berbahaya?

Karsinoma sel basal adalah jenis kanker kulit yang muncul ketika DNA pada sel basal mengalami kerusakan.

Sel basal sendiri berada di lapisan paling bawah dari epidermis, yaitu lapisan terluar kulit. Disebut sel basal karena letaknya memang paling dasar di antara sel-sel epidermis.

Dalam kondisi normal, sel basal berada sangat dangkal—hanya sekitar seper seratus inci dari permukaan kulit. Namun, ketika kanker mulai berkembang, sel-sel yang rusak ini dapat tumbuh tak terkendali dan menyusup lebih dalam ke jaringan di bawahnya. Dari sinilah karsinoma sel basal berawal, sering kali tampak kecil dan tidak berbahaya, padahal bisa merusak kulit jika dibiarkan tanpa penanganan.

Bagi banyak orang, karsinoma sel basal tidak mengancam jiwa. Pertumbuhannya cenderung lambat dan jarang sekali menyebar ke bagian tubuh lain. Meski begitu, pengobatan tetap sangat penting.

Seiring waktu, karsinoma sel basal bisa melebar dan menembus lebih dalam ke jaringan kulit. Sel kanker dapat membungkus saraf dan pembuluh darah, bahkan menyerang otot dan tulang. Jika sudah tumbuh dalam, kanker ini tidak hanya merusak jaringan, tetapi juga bisa mengubah penampilan seseorang secara signifikan, bahkan meninggalkan cacat pada wajah atau tubuh.

Kabar baiknya, bila ditemukan lebih awal, kanker kulit ini sangat bisa diobati. Pada tahap awal, karsinoma sel basal sering kali bisa diangkat langsung dalam satu kunjungan ke dokter kulit.

Jenis

Ada tiga jenis utama karsinoma sel basal:

  • Superfisial: Jenis ini hanya terbatas pada lapisan kulit paling atas. Walaupun tidak menembus dalam, tetapi bisa menyebar melebar di permukaan kulit. Biasanya tampak seperti bercak kemerahan yang datar, mirip ruam, dan sering kali muncul di batang tubuh.
  • Nodular: Inilah bentuk karsinoma sel basal yang paling umum. Biasanya tampak seperti benjolan bulat kecil berwarna pucat, merah muda, atau keperakan, kadang berkilau. Pada beberapa kasus, benjolan ini bisa mengalami perdarahan ringan atau membentuk kerak.
  • Infiltratif: Jenis ini adalah yang paling sulit dikenali. Lesinya sering kali sangat kecil, bahkan lebih kecil dari yang bisa dilihat mata, sehingga kerap tidak terdeteksi sampai sudah berada pada tahap lanjut. Karena sifatnya yang menyusup ke jaringan lebih dalam, jenis ini bisa lebih merusak dan butuh penanganan khusus.

Penyebab

Ada banyak faktor yang bisa memicu munculnya karsinoma sel basal, tetapi penyebab utamanya adalah paparan sinar matahari.

Sepanjang hidup, kulit yang terlalu sering terpapar sinar ultraviolet (UV) akan mengalami perubahan pada struktur dan fungsi sel-selnya. Perubahan ini tidak terjadi seketika, sering kali butuh bertahun-tahun hingga akhirnya berkembang menjadi karsinoma sel basal.

Orang dengan risiko paling tinggi biasanya adalah mereka yang memiliki kulit terang atau pucat, memiliki riwayat keluarga kuat dengan karsinoma sel basal, serta mereka yang berasal dari latar belakang etnis Celtic. Pada kelompok ini, kulit lebih rentan rusak akibat paparan matahari, sehingga kemungkinan munculnya kanker kulit menjadi lebih besar.

Gejala

Karsinoma sel basal di area hidung. (commons.wikimedia.org/SkarmoutsosV)
Karsinoma sel basal di area hidung. (commons.wikimedia.org/SkarmoutsosV)

Kadang, karsinoma sel basal tampak seperti jerawat sepele, luka kecil, atau bahkan bekas luka biasa. Karena pertumbuhannya lambat, banyak orang tidak menyadari keberadaannya hingga terlambat.

Salah satu tanda yang cukup umum adalah munculnya benjolan bulat, berkilau, dan agak menonjol di permukaan kulit, terutama di area kepala atau leher. Inilah mengapa kanker kulit ini sering tidak disadari, tampilannya mirip sekali dengan masalah kulit ringan.

Berikut tanda peringatan karsinoma sel basal yang sering salah dikenali. Jika menemukan salah satunya, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter spesialis kulit. Dokter bisa membedakan mana perubahan kulit yang masih ringan dan mana yang berbahaya.

  • Benjolan merah muda atau kemerahan dengan cekungan di tengah. Ini bisa disangka luka kecil atau goresan ringan.
  • Benjolan atau area kulit bersisik di sekitar telinga. Sering keliru dianggap kulit kering, iritasi, atau bekas luka. Padahal, karsinoma sel basal kerap tumbuh di area dekat telinga.
  • Luka yang tak kunjung sembuh (atau sembuh lalu muncul kembali). Kadang disertai perdarahan, mengeluarkan cairan, atau berkerak. Sering disangka jerawat atau luka biasa.
  • Bercak bersisik yang sedikit menonjol dan teriritasi. Bisa berwarna merah, merah muda, atau warna lain. Mudah disangka kulit kering yang iritasi.
  • Benjolan bulat dengan beragam warna. Bisa tampak merah muda, cokelat, hitam, atau sama dengan warna kulit. Sering disangka tahi lalat atau kutil yang tidak berbahaya.
  • Bintik pada kulit yang terasa agak bersisik. Mudah disalahartikan sebagai flek usia (age spot), sehingga rawan diabaikan. Inilah mengapa penting memeriksakan flek ke dokter kulit sebelum mencoba mengobatinya sendiri.
  • Area kulit mirip bekas luka. Tampak seperti bercak berwarna putih, kuning, atau menyerupai warna kulit dengan permukaan lilin (waxy). Kulit di sekitarnya sering terlihat berkilau dan terasa kencang.

Diagnosis dan pengobatan

Jika melihat ada perubahan mencurigakan pada kulitmu, dokter akan melakukan pemeriksaan menyeluruh. Dalam banyak kasus, dokter mungkin mengambil sampel kecil kulit (biopsi) dari area tersebut untuk diperiksa di laboratorium. Hasil biopsi inilah yang akan memastikan apakah perubahan kulit itu memang karsinoma sel basal atau bukan.

Terkadang, dokter umum bisa langsung menangani karsinoma sel basal. Namun, dalam kondisi tertentu, kamu bisa dirujuk ke dokter spesialis kulit untuk pemeriksaan lebih lanjut atau rencana perawatan yang lebih tepat.

Kabar baiknya, karsinoma sel basal hampir selalu bisa diobati. Jenis perawatan biasanya ditentukan oleh tipe, ukuran, dan lokasi kanker kulit tersebut, serta kondisi kesehatan dan usia pasien. Bahkan, jika BCC sudah terangkat seluruhnya saat biopsi, kamu mungkin tidak memerlukan perawatan tambahan lagi.

Operasi adalah metode yang paling umum. Dokter akan memotong bagian kulit yang terkena kanker beserta sedikit jaringan sehat di sekitarnya. Jaringan ini kemudian dikirim ke laboratorium untuk memastikan tidak ada sel kanker yang tertinggal. Jika masih ada, operasi lanjutan mungkin diperlukan.

Salah satu teknik bedah khusus adalah Mohs micrographic surgery, di mana jaringan diangkat lapis demi lapis, lalu diperiksa langsung di bawah mikroskop saat operasi berlangsung. Teknik ini memastikan kanker benar-benar hilang tanpa mengangkat terlalu banyak jaringan sehat.

Selain operasi, ada juga berbagai pilihan perawatan lain untuk karsinoma sel basal, di antaranya:

  • Krioterapi: membekukan area kanker dengan nitrogen cair untuk membunuh sel kanker.
  • Kuretase dan kauterisasi: mengikis jaringan kanker, lalu menutup luka dengan arus listrik rendah untuk menghentikan perdarahan sekaligus membunuh sel kanker yang tersisa.
  • Terapi imun (imunoterapi): menggunakan krim, cairan, atau losion yang merangsang sistem imun tubuh agar menghancurkan karsinoma sel basal superfisial.
  • Terapi fotodinamik: mengoleskan krim khusus lalu menyinarinya dengan cahaya tertentu untuk menghancurkan kanker superfisial.
  • Kemoterapi topikal: obat kemoterapi dalam bentuk salep atau krim yang dioleskan langsung ke kulit, biasanya untuk kanker di lapisan atas kulit.
  • Radioterapi: menggunakan sinar radiasi untuk mengobati karsinoma sel basal tertentu, terutama jika operasi tidak memungkinkan.

Cara mencegah karsinoma sel basal

Cara paling efektif untuk mencegah karsinoma sel basal adalah dengan melindungi kulit dari paparan radiasi sinar UV. Paparan UV yang berulang adalah pemicu utama kerusakan DNA pada sel kulit yang kemudian bisa berkembang menjadi kanker.

Ada beberapa langkah sederhana namun penting yang bisa dilakukan sehari-hari:

  • Hindari beraktivitas di bawah sinar matahari langsung saat indeks UV berada di atas angka 3.
  • Cari tempat teduh bila harus berada di luar ruangan, terutama saat terik.
  • Gunakan perlindungan fisik seperti topi bertepi lebar, kacamata hitam, dan pakaian yang menutupi kulit dari paparan langsung.
  • Selalu gunakan tabir surya dengan SPF minimal 30 (lebih tinggi lebih baik), dan jangan lupa untuk mengoleskannya kembali secara rutin, terutama jika berkeringat atau setelah berenang.
  • Hindari tanning bed. Sumber sinar UV dari tanning bed tetap berisiko tinggi merusak kulit.

Dengan langkah-langkah sederhana ini, risiko karsinoma sel basal bisa diminimalkan. Perlindungan kulit bukan cuma soal mencegah penuaan dini, tetapi juga langkah nyata menjaga diri dari kerusakan dan kanker kulit.

Referensi

"Basal Cell Carcinoma (BCC)." Yale Medicine. Diakses September 2025.

"Skin cancer types: Basal cell carcinoma overview." American Academy of Dermatology Association. Diakses September 2025.

"Basal cell carcinoma (BCC)." Healthdirect. Diakses September 2025.

"Skin cancer types: Basal cell carcinoma signs and symptoms." American Academy of Dermatology Association. Diakses September 2025.

"What Are Basal and Squamous Cell Skin Cancers?" American Cancer Society. Diakses September 2025.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nuruliar F
EditorNuruliar F
Follow Us

Latest in Health

See More

[QUIZ] Dari Latihan Kardio Favoritmu, Ini Manfaat yang Bisa Kamu Dapat

04 Sep 2025, 22:40 WIBHealth