Sepele tapi Berbahaya, Ini 8 Kasus Kelalaian Medis yang Pernah Terjadi

Akibat kurang teliti, akibatnya bisa fatal

Namanya juga manusia, bukan tak mungkin tenaga kesehatan melakukan kesalahan berupa malapraktik, yakni praktik kedokteran yang salah, tidak tepat, atau menyalahi undang-undang atau kode etik.

Kesalahan seperti itu walau tidak sering terjadi, tetapi tak jarang membuat orang takut untuk memeriksakan diri ke dokter atau fasilitas layanan kesehatan meski sedang dalam kondisi tidak sehat.

Berikut ini adalah rangkuman beberapa contoh kasus kelalaian atau kesalahan dalam dunia medis. Simak sampai habis, ya!

1. Membedah orang yang salah

Sepele tapi Berbahaya, Ini 8 Kasus Kelalaian Medis yang Pernah Terjadiunsplash.com/Jafar Ahmed

Melansir laman Syracruse, pada tahun 2009 di St. Joseph's Hospital and Medical Center, New York, Amerika Serikat (AS), seorang perempuan yang masih hidup mau diambil organnya untuk transplantasi. Para ahli bedah mengira perempuan tersebut sudah meninggal. Untungnya, perempuan tersebut membuka matanya sebelum pembedahan dilakukan.

Selain itu, mengutip BBC, seorang ahli bedah saraf dan tim di Kenyatta National Hospital, Kenya, salah membedah pasien. Disebutkan bahwa mereka sudah membedah otak pasien karena berdasarkan catatan terdapat penggumpalan darah. Namun, setelah dibedah, tidak ditemukan apa pun dalam otak pasien.

Setelah dilakukan pengecekan, ternyata tim medis salah melihat data pasien. Pasien tersebut sebetulnya cuma membutuhkan pengobatan untuk kepalanya yang bengkak.

2. Kesalahan dalam memberikan transfusi darah

Sepele tapi Berbahaya, Ini 8 Kasus Kelalaian Medis yang Pernah Terjadifranciscanhealth.org

Menerima transfusi darah saat dirawat inap adalah hal yang umum. Sayangnya, prosedur ini bisa berbahaya bila terjadi kesalahan, misalnya ketika darah diberikan ke pasien yang salah.

Menurut laporan berjudul "Improving the Safety of the Blood Transfusion Process" tahun 2010 yang dikeluarkan oleh Pennsylvania Patient Safety Advisory (PPSA), setiap 10.000 unit darah yang ditransfusikan ke pasien, diperkirakan salah satu unit tersebut adalah darah yang salah untuk pasien. Kesalahan paling umum dalam transfusi darah umumnya berupa identifikasi darah dan pasien yang tidak cocok.

Darah bisa diberi label yang salah saat diambil, dan tenaga medis bisa memberikan darah yang salah selama operasi atau saat memasangnya di samping tempat tidur pasien.

Dari Juli 2008 hingga Juli 2009, terdapat ada 535 kesalahan transfusi darah yang dilaporkan melalui PPSA. Sebanyak 14 di antaranya mengakibatkan dampak yang serius dan satu orang pasien meninggal dunia saat dioperasi.

Baca Juga: Sangat Langka! 5 Kondisi Kesehatan Ini Pernah Terjadi di Dunia Medis

3. Keliru dalam memberikan obat atau dosis kepada pasien

Sepele tapi Berbahaya, Ini 8 Kasus Kelalaian Medis yang Pernah Terjadifreepik.com/drobotdean

Kebanyakan pasien menganggap bahwa obat yang diterima dari dokter maupun apoteker adalah obat yang dosisnya sudah tepat atau disesuaikan. Namun, bila dosisnya salah, dampaknya bisa berbahaya.

Sebagai satu contoh kasus, melansir BBC, dua kembar prematur meninggal dunia karena kesalahan fatal seorang perawat. Bayi-bayi tersebut, yang lahir pada usia 27 minggu di Stafford Hospital (sekarang berubah nama menjadi County Hospital), Inggris, diberi morfin dengan dosis mematikan, yaitu sebesar 650-800 mikrogram. Padahal, dosis yang harusnya mereka terima adalah 50-100 mikrogram.

4. Peralatan medis yang terkontaminasi

Sepele tapi Berbahaya, Ini 8 Kasus Kelalaian Medis yang Pernah Terjadifreepik.com/teksomolika

Orang pergi ke rumah sakit untuk bisa mendapatkan penanganan atas kondisi medis atau penyakit yang dialami. Namun, terkadang di fasilitas publik inilah banyak penyakit dan infeksi berasal. Misalnya penyakit akibat peralatan medis yang terkontaminasi atau kebersihan staf yang buruk.

Melansir cleveland.com, ada kasus antara tahun 2012 dan 2014, puluhan pasien terkena penyakit Creutzfeldt-Jakob atau sapi gila yang fatal. Sumbernya adalah instrumen bedah yang terkontaminasi di setidaknya empat rumah sakit berbeda di AS.

5. Pasien terlambat mendapatkan penanganan

Sepele tapi Berbahaya, Ini 8 Kasus Kelalaian Medis yang Pernah Terjadifreeabortionalternatives.com

Unit gawat darurat (UGD) adalah ruang untuk pasien yang membutuhkan penanganan sesegera mungkin, bahkan bisa menentukan hidup dan mati seseorang.

Sebagai contoh, melansir New York Daily News, seorang perempuan berusia 39 tahun dirawat Lincoln Medical Center, New York, AS, dilarikan ke rumah sakit sebelum pukul 5 pagi setelah mengeluh mengalami sakit perut. 

Meski perempuan tersebut terdaftar sebagai pasien UGD dan tes darah sudah dilakukan, tetapi dia tetap tidak mendapatkan penanganan hingga sore hari. Akhirnya, dokter yang bertanggung jawab atas pasien tersebut memerintahkan pemindaian CAT dan memeriksa akumulasi cairan dalam tubuhnya.

Pasien tersebut segera dioperasi dengan kasus emboli. Namun, sayangnya pasien tersebut meninggal dunia di meja operasi 13 jam setelah dia dirawat di rumah sakit untuk perawatan yang seharusnya bisa dilakukan dalam beberapa menit.

6. Membedah organ tubuh yang salah

Sepele tapi Berbahaya, Ini 8 Kasus Kelalaian Medis yang Pernah Terjadisvmedicalgroup.org

Mengutip dari laman Renal & Urology News, pada tahun 2010, dokter bedah salah mengoperasi organ tubuh dan membuang ginjal seorang pasien laki-laki yang sehat. Kasus ini terjadi di Rhode Island, AS. Dokter mengira itu adalah kantung empedunya. Akhirnya, dokter tersebut dikenakan denda sebesar 5.000 dolar AS karena kesalahannya itu oleh The Florida Board of Medicine.

Kasus serupa juga terjadi pada tahun 2011 di Queen's Hospital, Inggris. Daily Mail memberitakan bahwa seorang perempuan hamil dengan usia kandungan 5 bulan dijadwalkan untuk operasi yang mengharuskan usus buntunya diangkat. Namun, saat operasi dilakukan, malah ovarium pasien yang diangkat.

Tiga minggu kemudian, perempuan tersebut mengalami kesakitan dan kesalahan tersebut ditemukan oleh dokter. Akan tetapi, pasien tersebut mengalami keguguran dan mengembuskan napas terakhirnya di meja operasi.

7. Kesalahan diagnosis

Sepele tapi Berbahaya, Ini 8 Kasus Kelalaian Medis yang Pernah Terjadifreepik.com/pressfoto

Mungkin kamu pernah mendengar cerita tentang kesalahan diagnosis lewat pemberitaan maupun cerita dari orang.

Menurut sebuah laporan berjudul "Serious misdiagnosis-related harms in malpractice claims: The 'Big Three' – vascular events, infections, and cancers" dalam jurnal Diagnosis tahun 2019, sebanyak 40.000 hingga 80.000 kematian di AS setiap tahunnya berhubungan dengan kesalahan diagnosis.

Kesalahan dalam melakukan diagnosis ini juga menyumbang sebanyak 80.000–160.000 kasus serius yang membahayakan kesehatan masyarakat setiap tahunnya.

8. Fasilitas yang kurang memadai

Sepele tapi Berbahaya, Ini 8 Kasus Kelalaian Medis yang Pernah Terjadilinet.com

Maksudnya di sini adalah fasilitas rumah sakit yang kurang perawatannya. Misalnya bed rail atau pengaman tempat tidur pasien, fasilitas perawatan jangka panjang, dan lain sebagainya.

Contoh kasusnya sempat diberitakan di The New York Times, seorang pasien lansia berusia 75 tahun ditemukan meninggal dunia. Ia mengalami sesak napas setelah lehernya terjepit di antara kasur atau rangka tempat tidur dan bed rail

Demikianlah beberapa kasus malapraktik atau kelalaian yang pernah tercatat dalam dunia medis. Walaupun semua kisah di atas tidak terjadi di Indonesia, tetapi semoga cerita ini bisa membuat kita lebih berhati-hati, dibarengi pelayanan kesehatan terbaik untuk semua lapisan masyarakat.

Baca Juga: 7 Cedera Seks Teraneh yang Dijamin Membuatmu Terheran-heran

Dyan Yudhistira Photo Verified Writer Dyan Yudhistira

IG: @dyanyudhis // Terima kasih sudah mau membaca. Semoga bahagia selalu. Aamiin..

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya