8 Jenis Virus Herpes yang Bisa Menyerang Manusia
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Herpes adalah penyakit yang umumnya ditandai dengan timbulnya lesi berisi cairan pada kulit. Penyakit ini disebabkan oleh kelompok virus yang disebut herpes.
Terdapat lebih dari 100 jenis virus herpes yang telah diidentifikasi. Namun, hanya ada delapan jenis yang diketahui mampu menginfeksi manusia. Apa saja itu? Kenali lebih jauh masing-masing jenisnya di sini yang telah dirangkum dari laman Patient dan MedBroadcast.
1. Human herpesvirus 1
Human herpesvirus 1 (HHV1) juga disebut sebagai herpes simplex virus 1 (HSV1). Virus ini biasanya menyebabkan luka di sekitar mulut. HHV1 juga bisa memicu infeksi di area genital yang umumnya terjadi melalui kontak oral-genital, seperti saat melakukan seks oral.
Infeksi HHV1 menular dan biasanya melalui kontak kulit dengan luka kecil di kulit atau selaput lendir. Virus HHV1 lebih mungkin menyebar saat orang-orang berbagi barang-barang pribadi, seperti peralatan makan, pisau cukur, dan handuk dengan orang yang memiliki lesi aktif.
2. Human herpesvirus 2
Human herpesvirus 2 atau herpes simplex virus 2 adalah jenis virus herpes yang paling umum nomor dua. Jenis herpes ini sangat menular dan menyebar melalui kontak langsung.
Sekitar 11 persen orang berusia 14 hingga 49 tahun pernah terinfeksi HHV2, tetapi banyak di antaranya yang tidak mengalami gejala apa pun.
HHV2 merupakan penyebab herpes genital.
Virus ini biasanya menyebar melalui hubungan seksual dan cenderung memengaruhi lebih banyak perempuan daripada laki-laki. Dalam kasus yang jarang, HHV2 dapat menyebar dari kelamin ke mulut hingga menyebabkan herpes oral.
3. Human herpesvirus 3
Human herpesvirus 3 (HHV3) adalah jenis virus herpes yang menyebabkan cacar air dan herpes zoster. Virus ini menginfeksi berbagai jenis sel manusia dan hewan secara in vitro dan menimbulkan dua sindrom klinis yang berbeda secara in vivo:
Varisela (cacar air):
- Infeksi umumnya terjadi pada masa kanak-kanak, masuk melalui saluran pernapasan atau konjungtiva.
- Setelah berkembang biak di tempat inokulasi, virus menyebar ke aliran darah dan sistem retikuloendotelial.
- Perkembangan sekunder melibatkan kulit dan mukosa, menghasilkan vesikel yang berisi virus infeksius dengan titer yang sangat tinggi.
Zoster (herpes zoster):
- Setelah infeksi primer, virus menetap di ganglia sensoris.
- Reaktivasi dapat terjadi setelah bertahun-tahun dan menyebabkan infeksi serta kerusakan jaringan pada dermatom.
- Infeksi paling serius terjadi saat saraf kranial terlibat, mempengaruhi wajah/kepala dan dapat melibatkan gangguan penglihatan yang parah.
Baca Juga: 8 Gejala Penyakit Herpes yang Harus Dikenali dan Diwaspadai!
4. Human herpesvirus 4
Editor’s picks
Human herpesvirus 4 (HHV4) juga dikenal sebagai virus Epstein-Barr. HHV4 merupakan penyebab utama mononukleosis atau kissing disease.
Ini adalah penyakit yang dapat menular melalui air liur. Batuk, bersin, atau berbagi peralatan makan dengan individu yang terinfeksi juga dapat menyebabkan penularan virus.
5. Human herpesvirus 5
Human herpes virus 5 (HHV5) memiliki nama lain cytomegalovirus (CMV). CMV juga merupakan penyebab mononukleosis. Pada individu dengan imunitas tubuh yang kuat, virus ini tidak menimbulkan gejala apa pun, tetapi pada orang dengan masalah sistem kekebalan tubuh, virus ini bisa sangat merusak.
Virus ini dapat menyebar melalui aktivitas seksual, menyusui, transfusi darah, dan transplantasi organ. Infeksi CMV merupakan salah satu komplikasi AIDS. Ini dapat menyebabkan diare, masalah penglihatan yang parah, infeksi lambung dan usus, hingga kematian.
6. Human herpesvirus 6
Human herpesvirus 6 (HHV6) dikaitkan dengan roseola infantum atau sixth disease. Sebagian kecil kasus infeksi HHV6 pada anak-anak bermanifestasi sebagai roseola, dengan gejala berupa demam tinggi yang terjadi secara mendadak dan berlangsung 3–5 hari, diikuti oleh ruam makulopapular eritematosa yang muncul saat temperatur tubuh mereda.
Ruam pertama kali muncul di batang tubuh, kemudian menyebar secara sentrifugal ke wajah dan anggota badan. Komplikasi infeksi masa kanak-kanak meliputi kejang, demam, dan ensefalitis.
7. Human herpesvirus 7
Human herpesvirus 7 (HHV7) terkait erat dengan HHV6. HHV7 mirip dengan HHV6 dalam kandungan genetiknya dan berbagai sifat biologisnya, termasuk kemampuan untuk menyebabkan beberapa kasus roseola infantum.
HHV6 dan HHV7 sangat umum sehingga sebagian besar orang pernah terinfeksi virus herpes ini. HHV7 menginfeksi hampir semua anak pada usia 3 tahun dan bertahan seumur hidup, dengan penularan virus melalui air liur.
8. Human herpesvirus 8
Human herpesvirus 8 (HHV8) ditemukan pada orang dengan tumor sarkoma Kaposi. Tumor ini ditemukan pada pengidap AIDS. Sarkoma Kaposi membentuk tumor keunguan di kulit dan jaringan lain dari pasien AIDS.
HHV8 sangat sulit untuk disembuhkan dengan obat-obatan, bahkan jenis herpes ini dapat menyebabkan kanker lain, seperti limfoma. Fakta bahwa kanker ini disebabkan oleh virus menjelaskan mengapa kanker limfoma cenderung terjadi pada pasien AIDS, yaitu saat sistem kekebalan mereka mulai gagal berfungsi sebagaimana mestinya.
Semua orang memiliki risiko terinfeksi virus herpes. Apabila kamu memiliki gejala-gejala infeksi virus herpes, segera temui dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.
Baca Juga: Perkuat Daya Tahan Tubuh agar Tak Terkena Herpes Zoster